Helikopter Bell 412 EP |
PT Dirgantara Indonesia secara resmi menyerahkan enam unit helikopter angkut tipe Bell-412 EP kepada Kementerian Pertahanan yang selanjutnya diserahkan ke TNI AD di Hanggar Rotary Wing, KP II PT DI, Jalan
Pajajaran, Bandung Jumat, 15 Maret 2013.
Penyerahan helikopter Bell ini berdasarkan kontrak jual beli sebesar USD 65 juta dolar pada 6 Maret 2012 antara Kementerian Pertahanan dengan PT DI dengan sumber dana dari Fasilitas Kredit Ekspor TA 2009.
Serah terima ini ditandatangani langsung oleh Direktur PT DI Budi Santoso, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Barahanan) Kementerian Pertahanan Laksamana Muda TNI Rachmad Lubis, untuk kemudian diserahkan ke Brigadir Jenderal Mochammad Afifuddin selaku pengguna.
Serah terima ini ditandatangani langsung oleh Direktur PT DI Budi Santoso, Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Barahanan) Kementerian Pertahanan Laksamana Muda TNI Rachmad Lubis, untuk kemudian diserahkan ke Brigadir Jenderal Mochammad Afifuddin selaku pengguna.
Direktur Utama PT DI, Budi Santoso, mengatakan bahwa dengan pemberian
helikopter Bell generasi baru ini diharapkan dapat membawa pengaruh besar yang positif
kepada kemampuan TNI khususnya TNI AD dalam mengemban tugasnya.
Dengan kerja sama ini, kata dia, PT DI juga selalu
berupaya memenuhi kebutuhan yang diminta untuk Indonesia. Disadari PT
DI, kebutuhan alutsista bagi TNI akan terus meningkat. "Jadi kami
selalu berupaya untuk memenuhi tuntutan yang diminta," ujarnya.
Helikopter type Bell-412
EP ini sendiri merupakan helikopter serbaguna yang ditenagai oleh
sepasang mesin, Pratt dan Whitney PT6T-3D dengan empat bilah rotor
utama dan dua bilah rotor ekor. Helikopter ini termasuk kelas menengah yang
diawaki 2 pilot dan ko-pilot serta 13 penumpang. Heli ini memiliki sifat dinamika yang lebih baik dari generasi Bell sebelumnya dan mesinnya juga 17 persen lebih besar.
Tipe Bell-412 seri EP ini merupakan helikopter Bell-412 generasi baru yang bisa diandalkan. Dimana sebelumnya telah membuktikan kehandalannya dalam berbagai operasi di Indonesia maupun di negara-negara lain. Disamping mampu melaksanakan misi-misi militer, Bell-412 EP ini juga mampu melaksanakan penerbangan sipil, operasi SAR dan pemadam kebakaran.
Menurutnya TNI AD selama ini merupakan pengguna terbesar helikopter
produksi PT DI. "Saya harap ke depan TNI AD tetap mempercayakan dan
memprioritaskan pemenuhan kebutuhan. Industri pertahanan ini bagian dari integral. Kami PT DI dengan kerja
sama yang berkesinambungan dapat memiliki nilai kompetitif dan
bersaing," katanya.
Seharusnya, jadwal penyerahan enam helikopter ini dilakukan pada
September, Oktober dan November 2013. Namun PT DI mampu menyerahkan enam
helikopter pesanan tersebut lebih cepat. "PT DI berupaya mempercepat delivery sehingga kami mampu menyerahkan
enam heli tersebut hari ini demi mendukung rencana latihan gabungan
TNI," katanya. Ini
membuktikan prestasi PT DI dan tentu akan menjadi dorongan semangat bagi
Kemenhan (kementerian pertahanan), TNI dan stakeholder lain yang
berkepentingan dalam kemajuan industri pertahanan dalam negeri, ujar
Rachmad.
Sementara itu, Kepala Barahanan, Laksamana Muda TNI Rachmad Lubis, mengatakan helikopter ini akan digunakan untuk misi serbu. Dasar kerja sama yang berkesinambungan dengan PT DI bagian dari upaya pemerintah dan komitmen menggunakan produksi dalam negeri.
"Saat ini Jumlah Heli TNI AD ada 23 unit dengan ditambah tentu semakin memperkuat pertahanan. Saya yakin bahwa PT DI berupaya maksimal untuk produksi alutsista. Bahkan PT DI membuktikan prestasinya," ungkapnya. (V/M)