Rabu, Februari 06, 2013

Pengganti KRI Dewaruci, Semakin Dekat

Untuk mendapatkan pengganti KRI Dewaruci, tim peneliti sudah mengerucutkan nama-nama perusahaan untuk tender pembuatan kapal pengganti KRI Dewaruci. Kini tinggal ada dua perusahaan, yakni dari Spanyol atau Polandia, sebelumnya 2 perusahaan dari Belanda sudah dieliminasi. Walaupun belum diumumkan apa nama dua perusahaan pembuatnya, dipastikan pengganti kapal tiang tinggi itu berasal dari dua negara tersebut.

Menurut Kepala Staf TNI AL (Kasal), Laksamana Madya Marsetio, tim peneliti saat ini sudah ke sana dan sedang bekerja untuk menentukan perusahaan mana yang cocok. Rencananya tahun ini akan ditentukan. Marsetio juga memastikan tiga dari lima perusahaan yang tertarik membuat pengganti KRI Dewaruci tidak memenuhi kriteria. -Sebelumnya ada juga perusahaan Jerman, namun perusahaan ini sudah tidak lagi membuat kapal layar tiang tinggi-

KRI Dewaruci
KRI Dewaruci (Foto:TNI AL)
"Yang jelas, semua mekanisme pengadaan ada di Kementerian Pertahanan. Kami hanya bagian dari tim. Tapi kami berharap penggantinya yang terbaik," kata Marsetio.

Marsetio yakin pengganti KRI Dewaruci jauh lebih canggih. Pengganti KRI Dewaruci ini dipastikan buatan tahun 2013. "Bisa dibayangkan betapa canggihnya kapal itu. Bandingkan dengan umur KRI Dewaruci yang sudah memasuki 60 tahun," jelas dia.

Mengenai harga, TNI AL, Mabes TNI, dan Kementerian Pertahanan masih membahasnya. Namun, beredar kabar pemerintah sudah menyiapkan anggaran 80 juta dollar AS untuk kapal pengganti yang ditarget selesai pada 2014.

TNI Angkatan Laut memang berencana mengganti kapal latih KRI Dewaruci dengan kapal sejenis yang lebih canggih. Maklum usia dari kapal tersebut terbilang lansia alias sudah tua. Pembahasan mengenai penggantian KRI Dewaruci inipun sudah dilakukan jauh-jauh hari, untuk mencari kapal yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan, lebih besar, dan lebih canggih.

KRI Dewaruci Tetap Dioperasikan

KRI Dewaruci yang disiapkan untuk mengarungi dunia sambil menggembleng para kadet Angkatan Laut tersebut memang sudah diistirahatkan, namun bukan berarti kapal ini sudah menjadi museum tetap. Menurut Kasal, walaupun nantinya sudah ada pengganti, KRI Dewaruci tetap akan dioperasikan walaupun hanya berlayar di dalam negeri. Tahun ini saja, KRI Dewaruci masih bisa mengikuti Australian Cruise Ship Reviews.

Kapal layar legendaris itu buatan HC Stulchen & Sohn Hamburg, Jerman, pada 1952. KRI Dewaruci memiliki panjang 58,30 meter, lebar lambung 9,50 meter, dengan bobot mati 847 ton. Kapal ini dilengkapi sistem navigasi canggih dan sudah terkomputerisasi. Kapal tipe Barquentin ini memiliki tiga tiang utama dengan 16 layar ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 10,5 knot. Adapun spesifikasi kapal pengganti nanti diharapkan mampu menampung 120 kadet dan 80 awak kapal dan bertipe Barque.

Sebelum diistirahatkan, KRI Dewaruci melakukan pelayaran selama 9 bulan dan singgah di 12 negara. Pelayaran beribu-ribu mil itu dimulai dari Surabaya ke Ja­ya­pura, Kwajalein (Amerika Se­ri­kat/AS), Honolulu, San Diego (AS), Manzanillo (Meksiko), Pa­nama, New Orleans (AS), Miami (AS), Sa­­van­nah (AS), New York (AS), Nor­folk (AS), Baltimore (AS), Bos­ton (AS), St John (Ka­na­da), Porto (Portugis), Cadiz (Spa­nyol), Malta (Malta), Port Said (Mesir), Jeddah (Arab Sau­di), Shalala (Oman), Colombo (Sri Langka), Belawan.


Sumber : KoranJakarta