Rabu, November 14, 2012

Radar RI Sulit Deteksi Objek Terbang Rendah

Pesawat tanpa awak jatuh di Bintan Kepulauan Riau
Sejumlah Personel TNI AU Tanjungpinang menyelidiki pesawat tanpa awak yang jatuh di Bintan Kepulauan Riau
(Foto: ANTARA/Henky Mohari/Koz/ama/12)

Menanggapi pemberitaan penemuan pesawat tanpa awak "target drone" di perairan Pulau Pucung, Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan, Kepulauan Riau, Senin pagi 12 November 2012. Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, mengaku belum menerima laporannya. TNI Angkatan Udara belum melaporkan penemuan "target drone".

Menurut Agus, pesawat tersebut belum tentu milik TNI AU. Bisa saja pesawat itu berasal dari luar wilayah Indonesia. "Mungkin (pesawat itu) dari negara lain. Nanti saya cek dulu pokoknya," kata Agus.

Agus menjelaskan, pertahanan Indonesia memang harus mewaspadai pesawat-pesawat tanpa awak seperti ini. Apalagi jika pesawat tanpa awak itu difungsikan untuk mata-mata. Tentu akan berbahaya untuk keamanan negara.

Namun sayangnya, upaya untuk mendeteksi pesawat-pesawat tanpa awak di wilayah Indonesia sedikit terhambat. Radar pertahanan Indonesia tidak bisa mendeteksi pesawat-pesawat yang terbang sangat rendah.

"Radar kita ketinggian. Kalau pesawat tanpa awak itu diterbangkan hanya 100 meter di atas permukaan laut, pasti tidak akan terdeteksi. Oleh karena itu pesawat-pesawat seperti ini harus kita waspadai terus," kata Agus.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Maskal Madya Azman Yunus, memastikan pesawat yang ditemukan itu bukanlah jenis pesawat mata-mata. Pesawat ini merupakan pesawat target. Biasanya dipakai untuk latihan, pesawat ini diterbangkan lalu dijadikan sasaran tembak dari bawah.