Senin, Februari 11, 2013

Empat Pesawat Grob G-120-TP Tiba Mei 2013

Grob G-120-TP

Empat dari total delapan belas pesawat latih Grob G-120-TP buatan Jerman akan tiba di Indonesia pada Mei 2013 untuk memenuhi kebutuhan sekolah penerbang TNI Angkatan Udara. Pesawat ini dikirimkan secara bertahap hingga pengiriman akhir pada 2014, seperti diungkapkan Komandan Komando Pendidikan Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Ida Bagus Anom.

Pesawat latih Grob ini akan menggantikan pesawat Bravo yang usianya memang sudah 30 tahun. Selama ini sekolah penerbang TNI AU menggunakan pesawat Bravo untuk melatih calon pilot. Pemilihan pesawat Grob ini bukan tanpa alasan, pesawat ini dinilai baik untuk sekolah penerbang dan mampu melakukan manuver ekstrem.

Dikatakan Anom, sebenarnya pihaknya membutuhkan 24 pesawat Grob, namun pemerintah saat ini baru memenuhi 18 saja. Diharapkan, DPR RI akan menyetujui lagi pembelian pesawat jenis ini.

Satgas Khusus TNI AU

TNI, selalu dihadapkan pada tugas yang berisiko tinggi. Khusus TNI AU, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan terbang atau kecelakaan pesawat, TNI AU membentuk satuan tugas (Satgas) khusus. Satgas khusus ini akan menangani satuan terbang dan kerja disamping tugas dan tanggung jawab juga melekat kepada komandannya sendiri. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsdya TNI Ida Bagus Putu Dunia pada konperensi pers setelah membuka Rapim TNI AU beberapa hari lalu.

Satgas khusus ini nantinya akan mengkaji penyebab kecelakaan yang terjadi. Kemudian mengambil tindakan yang sesuai dengan apa yang seharusnya, untuk mengantisipasi masalah di masa depan. Seperti musibah Hawk 109 yang aboard take off dari Skadron Udara 12 Lanud Rusmin Nurjadin, Riau.

Ida Bagus menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki apa penyebab dari kejadian gagal terbangnya pesawat TNI AU di Pekanbaru Riau tersebut. "Kita selalu mencari sebab atas akar permasalahannya dan kemudian kita ambil tindakan-tindakan apa yang seharusnya dan mudah-mudahan itu tidak terjadi dikemudian hari," tuturnya.

Sumber : Republika / Suara Karya