Latihan Kebocoran Kapal di Puspenukbika, Kobangdikal |
Lattek Kebocoran Kapal ini, merupakan latihan terakhir bagi 60 personil dari KRI Wiratno-379 dan KRI Teuku Umar-385 di Puspeknubika, Kobangdikal. Komandan Puspeknubika Kolonel Laut (T) Catur Sudarsono, Komandan KRI Wiratno–379 Mayor Laut (P) Arya Delano, Komandan KRI Teuku Umar–385 Mayor Laut (P) Rubiyantoro Murniawan langsung mengawasi jalannya latihan tersebut.
Menurut Danpuspeknubika latihan peran kebocoran ini merupakan latihan terakhir dari rangkaian kegiatan selama 3 (tiga) hari di Puspeknubika. Menurutnya pemahaman materi dan prosedur peran Kebocoran Kapal sangat perlu dimiliki setiap anggota KRI, sehingga latihan kali ini bisa dijadikan parameter, sejauhmana ABK kedua KRI ini dalam menyerap materi dan mempraktekkannya di alat simulator.
Semakin bertambahnya usia Alutsista yang dipunyai TNI Angkatan Laut, perlu adanya pengawak yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang baik, salah satunya peningkatan kemampuan dalam peran kebakaran dan Kebocoran Kapal. "Saya berharap dengan peningkatan Sumber daya manusia dan peningkatan profesionalisme dalam penanggulangan kebakaran dan kebocoran kedepan tidak ada lagi berita KRI terbakar atau tenggelam," terangnya.
*Dalam terminologi Angkatan Laut, Eskorta berarti Pengawal, sehingga kapal Eskorta memiliki pengertian sebagai kapal pengawal. Kapal Eskorta merupakan kapal perang yang memang direka bentuk untuk tugas-tugas pengawalan dan perlindungan terhadap suatu badan utama atau unsur yang bernilai tinggi pada saat suatu formasi tugas melaksanakan lintas laut. Kapal Eskorta juga merupakan dasar pelindung kapal konvoi |
Sumber : Kobangdikal