Kamis, Desember 27, 2012

AL Iran Latihan Perang di Selat Hormuz

Angkatan Laut Iran menembakkan ruda Mehrab
Angkatan Laut Iran menembakkan rudal Mehrab saat latihan "Velayat-90" di selat Hormuz, selatan Iran, 1 Januari 2012.
Foto: PressTV.ir
Di tengah ketakutan negara-negara Arab sekutu AS, Angkatan Laut Iran kembali akan menyelenggarakan pelatihan angkatan laut selama enam hari di Selat Hormuz, Teluk Persia, akhir pekan ini. Menurut seorang petinggi Angkatan Laut Iran, latihan ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan pertahanan angkatan laut Iran serta untuk mengirim pesan perdamaian dan persahabatan kepada negara-negara di kawasan itu.

Laksamana Habibollah Sayari, seorang perwira penting di Angkatan Laut Iran, Selasa, 25 Desember 2012, disiarkan oleh kantor berita Iran ISNA, mengatakan pelatihan itu bersandi "Velayat-91" akan meliputi daerah yang termasuk selat Hormuz, Laut Oman dan bagian-bagian dari Samudera Hindia.

Kapal-kapal perang, kapal selam dan sistem pertahanan roket Iran akan digunakan dan diuji dalam pelatihan itu yang rencananya akan dimulai besok, 28 Desember 2012. Menurut Sayari, Iran akan menghormati perbatasan maritim negara-negara tetangganya, dan melakukan manuver-manuver yang didasarkan pada hukum internasional.

Iran memang sering melakukan manuver dan uji coba rudal untuk menegaskan kekuataan militernya dan berulang-ulang mengancam akan menutup Selat Hormuz bagi lalu lintas kapal-kapal tangki seandainya negara itu diserang. Namun Amerika Serikat memperingatkan Iran bahwa bila Iran menutup selat itu maka akan menjadi landasan bagi AS untuk menyerang Iran.

Selat Hormuz
Selat Hormuz. Foto: Google Maps
Sejumlah monarki Arab di Teluk khawatir dengan apa yang mereka anggap sebagai ambisi wilayah Republik Islam itu, yang sering menegaskan bahwa menurut sejarah Persia perairan itu adalah milik Iran. Selat Hormuz adalah jalur pelayaran yang sempit di pintu masuk ke Teluk Persia di mana sepertiga dari perdagangan minyak dunia melewati selat itu.

Angkatan laut Iran, dengan 17.000 personil, ditugaskan untuk mempertahankan kepentingan-kepentingan Iran di Samudera Hindia dan kawasan lainnya. Satuan angkatan laut dari pasukan elit Pengawal Revolusi bertugas mempertahankan perairan Iran di Teluk itu. Berbagai kapal perusak, fregat kecil dan tiga kapal selam kelas Kilo buatan Rusia memperkuat kemampuan tempur pasukan lepas pantai Iran.

Secara reguler, Iran mengecam setiap kehadiran militer asing termasuk AS, khususnya kehadiran di Teluk. Iran mengatakan bahwa negara-negara di kawasan itu harus menjamin keamanan kawasan tersebut.

Sumber : ANTARA