Kamis, November 29, 2012

Serangkaian Kecelakaan F-22 Raptor AS

F-22 Raptor jatuh di Florida
Bangkai F-22 Raptor yang jatuh di Florida (Foto: Lisa Norman/USAF/15 November 2012)

F-22 Raptor kelima Angkatan Udara AS telah mengalami kecelakaan pada tanggal 15 November di Florida dalam penerbangan latihan. Beruntung sang pilot berhasil menyelamatkan diri.

Kecelakaan pertama F-22 terjadi pada tahun 1992, menghancurkan prototipe pertamanya yaitu YF-22. Kemudian F-22 seri produksi pertama juga mengalami kecelakaan pada tahun 2004, lalu pada tahun 2009 dalam sebuah uji terbang dan pada tahun 2010 dalam latihan terbang.

Total jumlah F-22 seri produksi yang dimiliki AS adalah 187 unit, dan F-22 terakhir selesai dibuat pada tanggal 13 Desember 2011. Pesawat terakhir dikirim ke skuadron di Alaska yang salah satunya mengalami kecelakaan pada tahun 2010. Pabrikan dari F-22, Lockheed Martin, tidak berniat menjual alat-alat dan peralatan yang digunakan untuk membuat F-22 namun tetap akan menyimpannya untuk sementara waktu dengan harapan produksi diperintahkan untuk dilanjutkan kembali.

Ada juga prototipe F-22 sejumlah delapan unit. Jadi termasuk prototipe, total F-22 yang dimiliki AS adalah 195 unit. Dengan lima kecelakaan, artinya tinggal 190 unit, namun semua pesawat prototipe sudah tidak lagi digunakan.

Dengan kejadian kecelakaan baru-baru ini, tingkat kecelakaan F-22 meningkat menjadi 6 per 100.000 jam terbang. Pengukuran tingkat kecelakaan ini mengacu pada setiap kejadian yang membutuhkan biaya perbaikan lebih dari 1 juta dolar, jadi bukan hanya kerugian total pesawat. F-15 dan F-16 memiliki tingkat kecelakaan 3-4 per 100.000 jam terbang. India yang menggunakan sebagian besar pesawat Rusia, memiliki tingkat kecelakaan 6-7 per 100.000 jam terbang. Untuk semua Angkatan Udara NATO, tingkat kecelakaan adalah 4-5 per 100.000 jam terbang. India, merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki tingkat kecelakaan jet tempur tertinggi. Namun ini tidak terjadi pada Rusia sendiri dan China yang sebagian besar menggunakan pesawat buatan Rusia. Pesawat pembom B-52 memiliki tingkat kecelakaan terendah (kurang dari 1,5 per 100.000 jam terbang) dari semua pesawat pembom Amerika.

Pesawat baru selalu memiliki angka kecelakaan lebih tinggi, karena banyaknya kelemahan pada pesawat yang belum diketahui oleh para teknisi selain karena faktor pilot dan masalah teknis lainnya. Kedepan, diharapkan F-22 akan memiliki tingkat kecelakaan 2-3 unit per 100.000 jam terbang.

Berbagai permasalahan yang kompleks yang terdapat pada suatu pesawat, biasanya akan membuat pesawat tersebut menjadi pesawat handal. Misalnya, pada awal 1950-an, pesawat tempur F-89 memiliki tingkat kecelakaan 383 per 100.000 jam terbang. Satu dekade kemudian tingkat kecelakaan menurun menjadi  20 untuk generasi barunya. Begitu pula F-4, yang digunakan sampai 1990-an, memiliki tingkat di bawah 5 per 100.000 jam terbang.