Kamis, November 29, 2012

Persiapan Target Modernisasi Persenjataan TNI

Rantis 4x4 Komodo produksi PT Pindad
Rantis 4x4 Komodo produksi PT Pindad
Persiapan kemandirian industri persenjataan TNI sungguh-sungguh dipersiapkan, diantaranya melalui pabrikan industri pertahanan di Bandung yaitu PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Hal ini diimplementasikan oleh Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin yang juga sebagai ketua High Level Committee (HLC) dengan kunjungan ke PT Pindad dan PT DI, Kamis, 29 November 2012.

Tujuan kunjungan Wamenhan bersama tim HLC  menginspeksi kedua industri utama strategis tersebut adalah dalam rangka mendukung modernisasi Alutsista target strategi 2010-2014. Jadi yang dilakukan HLC saat ini adalah mengecek sesuai dengan skema pembiayaan industri pertahanan nasional dalam memodernisasi Alutsista.

Kunjungan ini merupakan komiter tingkat tinggi untuk inspeksi kesiapan produksi PT Pindad dan PT DI. Kunjungan ini juga dalam rangka meninjau kesiapan produksi untuk target modernisasi sistem persenjataan pada 2014, ujar Wamenhan.

Kunjungan Wamnehan dan Tim HLC ke PT Pindad

Kunjungan Wamenhan beserta Tim HLC ke PT. Pindad diterima langsung oleh Dirut PT. Pindad  Adik A. Soedarsono. Pada kunjungannya Wamenhan mengatakan kerjasama dengan PT Pindad agar penyediaan kebutuhan peralatan militer Indonesia terus berjalan tiap tahunnya. Hasil produksi alat militer itu digunakan tiga angkatan yakni TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), dan Angkatan Laut (AL).

Lebih lanjut Wamenhan menjelaskan, PT. Pindad pada dasarnya memproduksi peralatan militer terutama untuk kebutuhan Angkatan Darat (AD) termasuk memenuhi kebutuhan amunisi yang juga digunakan untuk tiga angkatan.

Wamenhan juga menambahkan, PT. Pindad tiap tahun menerima order membuat peralatan militer dari pesanan Kemhan untuk keperluan TNI AD, AU, dan AL.

Selain meninjau proses pembuatan Senapan SS-2 dan melihat secara langsung pembuatan Panser Anoa  Wamenhan juga melakukan uji coba mengemudikan sendiri Panser buatan PT. Pindad tersebut.

Kunjungan Wamenhan dan Tim HLC ke PT DI

Seusai melakukan kunjungan di PT. Pindad, Wamenhan melanjutkan rangkaian kunjungannya ke PT  DI. Kedatangan Wamenhan beserta rombongan ini disambut Direktur Utama PT DI Budi Santoso beserta pejabat PT DI lainnya

Wamenhan beserta rombongan mengamati sejumlah pesawat di hanggar CN 235 serta meninjau sejumlah pesawat yang dipesan Kemhan. Pada kesempatan tersebut Wamenhan juga mengamati  tiga pesawat CN 235 tipe MPA atau Maritime Patrol untuk kebutuhan TNI Angkatan Laut yang sudah memasuki proses finishing atau sudah selesai 85 persen.

Wamenhan juga menyempatkan diri melakukan peninjauan ke hanggar helikopter. Di tempat ini ada sejumlah helikopter jenis Super Puma NAS 332 dan NBELL 412,  ada 2 (dua) unit Super Puma yang dikerjakan untuk TNI AU dan satu Helikopter NBELL untuk TNI AD.

Selain memproduksi CN-235, PTDI juga akan memproduksi N-295 yang merupakan bentuk pengembangan dari CN-235 yang dilakukan PT DI. Program pengembangan itu merupakan bagian dari kerja sama dengan Airbus Millitary.

Industri Strategis yang Mendukung Modernisasi Alutsista

Wamenhan menyebutkan PT Pindad dan PT DI merupakan dua industri strategis dalam negeri yang akan diandalkan untuk mendukung modernisasi alutsita TNI dan Polri di masa depan.

Kedua BUMN strategis itu memang digadang-gadang dapat memenuhi pemenuhan kesenjataan TNI. Paling tidak, senjata infanteri ringan, seri SS-1, telah bisa dibuat PT Pindad, dan CN-235 serta NAS-332 Super Puma telah lama dipakai berbagai matra TNI dan TNI AU.

Turut dalam rombongan Wamenhan antara lain Dirjen Renhan Kemhan Marsda TNI Sunaryo, Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo dan Dirjen Anggaran Kemkeu Drs Herry Purnomo.

DMC
Kredit Foto: Direktori BUMN