PAK T-50 (kiri) terbang diiringi MiG-29M2 (foto:Toshiro Aoki/www.jp-spotters.com) |
"Karakteristik teknisnya telah dikonfirmasikan kepada kedua Kementerian Pertahanan, kami mengusulkan serial produksi dari pesawat PAK FA T-50 harus dimulai pada tahun 2020," katanya setelah menghadiri pertemuan antar komisi kedua negara.
T-50 merupakan prototipe dari jet tempur siluman multirole (multiguna) yang saat ini tengah diuji coba oleh Angkatan Udara Rusia. Jet siluman ini akan dilengkapi dengan radar canggih electronically-scanned active-array, berkemampuan supercruise, tingkat manuver tinggi, dan tentu saja tidak terdeteksi radar dan inframerah. Pabrikan Sukhoi mengklaim jet tempur ini secara signifikan memiliki kinerja yang lebih baik ketimbang F-22 Raptor AS yang dirancang Lockheed Martin yang saat ini sudah digunakan dalam layanan Angkatan Bersenjata AS.
India Tambah 42 Sukhoi Su-30MKI
Rusia juga berharap untuk segera bisa menandatangani kesepakatan dengan India pada akhir tahun ini untuk batch tambahan 42 pesawat tempur Sukhoi Su-30MKI dengan standar yang telah ditingkatkan. "Rusia telah disodorkan kontrak oleh India untuk pengiriman 42 Su-30MKI. Saya berharap ini akan ditandatangani pada akhir tahun," katanya.
Sukhoi Su-30MKI yang baru ini telah dilengkapi dengan sistem radar canggih electronically-scanned array serta modifikasi sistem electronic warfare dan kemampuan untuk menembakkan varian dari rudal darat yaitu rudal jelajah supersonik BrahMos hasil kerjasama Rusia dan India.
Sukhoi Su-30MKI India (Foto:www.lajes.af.mil) |
Perusahaan patungan Rusia-India BrahMos Aerospace ini diharapkan untuk memasok sekitar 1.000 rudal BrahMos untuk Angkatan Bersenjata India.
India sudah memiliki sekitar 130 unit Sukhoi Su-30MKI dalam Angkatan Bersenjatanya, sebagai bagian dari program modernisasi besar-besaran militer negara itu, termasuk di dalamnya pembelian 126 jet tempur Dassault Rafale dari Perancis.