Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) kembali menyempurnakan kemampuan roket RX-550 yang segera diluncurkan pada 2013 mendatang.
Dalam persiapannya itu, LAPAN kembali melakukan uji statik motor roket RX-550 yang akan dilakukan pada Sabtu, 29 September di Kecamatan Pangmeungpek, Kabupaten Garut. Sejumlah alat instalasi mulai dipasang pada roket RX-550 tersebut. Kepala Balai Produksi dan Pengujian Roket LAPAN Sudihartono menyebutkan, beberapa alat tersebut terdiri dari alat untuk mengukur daya dorong, tekanan, vibrasi, temperatur, dan data visual.
Dalam persiapannya itu, LAPAN kembali melakukan uji statik motor roket RX-550 yang akan dilakukan pada Sabtu, 29 September di Kecamatan Pangmeungpek, Kabupaten Garut. Sejumlah alat instalasi mulai dipasang pada roket RX-550 tersebut. Kepala Balai Produksi dan Pengujian Roket LAPAN Sudihartono menyebutkan, beberapa alat tersebut terdiri dari alat untuk mengukur daya dorong, tekanan, vibrasi, temperatur, dan data visual.
Seorang teknisi LAPAN tengah mempersiapkan motor roket RX-550 baru di hanggar integrasi Stasiun Peluncuran Roket LAPAN |
Sejumlah peralatan itu, kata Sudi, akan menentukan apakah motor roket senilai Rp5 miliar ini akan layak menjalani uji terbang atau tidak di 2013 nanti. ”Roket RX-550 sendiri masih dalam tahapan penelitian dan penyempurnaan. Di 2011 lalu, kami sempat melakukan uji statik. Namun, karena tidak sempurnanya struktur material pada bagian nossel motor roket saat itu, RX-550 masih belum bisa dikatakan layak uji terbang. Sekarang, uji statik motor pendorongnya akan kita lakukan kembali,” kata dia.
Sudi mengungkapkan, belum sempurnanya struktur komponen nossel motor roket disebabkan terbatasnya kualitas material logam. Saat itu, logam pada komponen nossel motor roket hanya memiliki ketebalan 3 mm. ”Idealnya, ketebalan struktur material 6 mm. Sedangkan kondisi saat itu ketebalannya hanya 3 mm. Jadi yang seharusnya material itu bisa menahan panas sebesar 3.000 derajat celcius selama waktu pembakaran propelan sekitar 14 detik, ini malah hanya tahan dalam waktu 7 detik saja. Akibatnya, saat memasuki detik ke 8, material nossel robek dan pecah,” ungkapnya.
"Fungsi khusus roket RX-550 adalah sebagai pendorong (booster) utama yang akan membawa satelit ke luar angkasa"
Seperti diketahui, nama roket RX-550 diambil dari diameter motor roket yang berdiameter 550 milimeter. Panjang motor roket setidaknya mencapai 6 meter. Sedangkan panjang keseluruhan roket bisa mencapai 9 meter lebih. Fungsi khusus roket RX-550 adalah sebagai pendorong (booster) utama yang akan membawa satelit ke luar angkasa dengan kapasitas bahan bakar jenis HTPB (hydroxyl toluen poly butadiene) sebanyak 1,8 ton.
Roket ini diprediksi memiliki jarak tempuh sejauh 150 km dengan jangkauan sepanjang 300 km. Roket RX-550 merupakan penyempurnaan beberapa roket produksi Lapan sebelumnya, yaitu RX- 420 di tahun 2009 dan RX-320 di tahun 2008. Karena belum bisa menjangkau target yang ditetapkan, kedua roket itu pada akhirnya disempurnakan kembali melalui proyek pembangunan roket RX-550.
Dana pembangunan roket RX-550 ini sebesar Rp5 miliar. Di bagian lain, Kepala Pusat Sains Antariksa LAPAN Clara Yono Yatini mengatakan, saat ini hanya ada 30 peneliti astronomi, itu pun terpusat di LAPAN. “Sebetulnya banyak, hanya saja kemungkinan penghargaan di dalam negeri terhadap mereka (peneliti antariksa) kurang,” katanya.
Spesifikasi Roket RX-550
1. Berfungsi sebagai roket pendorong (booster) utama roket pengorbit satelit
2. Diameter motor 550 mm
3. Panjang roket motor 6 meter
4. Panjang keseluruhan roket (ditambah dengan komponen lain) 9,5 meter
5. Daya jangkau (horizontal) 300 km
6. Diprediksi memiliki jarak tempuh (ketinggian/vertikal) setinggi 150 km
7. Bahan bakar yang digunakan berjenis HPTB (hydroxyl toluen poly butadiene)
8. Kapasitas bahan bakar 1,8 ton
9. Biaya total pembuatan Rp5 miliar
1. Berfungsi sebagai roket pendorong (booster) utama roket pengorbit satelit
2. Diameter motor 550 mm
3. Panjang roket motor 6 meter
4. Panjang keseluruhan roket (ditambah dengan komponen lain) 9,5 meter
5. Daya jangkau (horizontal) 300 km
6. Diprediksi memiliki jarak tempuh (ketinggian/vertikal) setinggi 150 km
7. Bahan bakar yang digunakan berjenis HPTB (hydroxyl toluen poly butadiene)
8. Kapasitas bahan bakar 1,8 ton
9. Biaya total pembuatan Rp5 miliar