USS Laboon |
[Foto:PressTV]
Amerika Serikat mengirimkan dua kapal perangnya ke pantai Libya. Kedua kapal perusak (destroyer) tersebut setidaknya mengangkut 50 marinir AS. Pihak AS mengambil langkah-langkah militer untuk membela para diplomatnya di Libya.
Salah satu kapal perusak - Laboon - telah mendekati pantai Libya, kapal lainnya - McFaul - akan berada di Libya dalam beberapa hari. Kedua kapal perang tersebut dipersenjatai dengan rudal jelajah Tomahawk, kata NTV. Menurut militer, kapal akan tetap berada di dekat pantai Libya.
Sebuah tim investigasi dari FBI juga akan tiba di Libya segera, The Voice of America mengatakan. Menurut laporan yang belum dikonfirmasi, AS akan mengintensifkan pengumpulan informasi intelijen di Libya, termasuk dengan penggunaan drone (kendaraan tanpa awak).
Sementara itu, personel diplomatik AS telah meninggalkan Libya. Seluruh staf dari konsulat di Benghazi akan dievakuasi ke Jerman. Selain itu, AS memutuskan untuk mengurangi jumlah karyawan kedutaan AS di ibukota Libya, Tripoli.
Langkah AS ini merupakan tindak lanjut dari serangan di konsulat AS pada malam hari tanggal 12 September, kelompok "Islamis" menyerang konsulat AS di Benghazi. Mereka (Islamis) marah akibat sebuah film dokumenter yang berjudul "Innocence of Islam," yang ditayangkan di internet. Film ini dibuat di AS oleh pembuat film amatir. Kelompok "Islamis" tersebut masuk ke gedung dan menewaskan empat diplomat AS, termasuk Duta Besar AS untuk Libya Christopher Stevens. Sampai saat ini belum jelas penyebab kematian para diplomat AS tersebut.
Salah satu kapal perusak - Laboon - telah mendekati pantai Libya, kapal lainnya - McFaul - akan berada di Libya dalam beberapa hari. Kedua kapal perang tersebut dipersenjatai dengan rudal jelajah Tomahawk, kata NTV. Menurut militer, kapal akan tetap berada di dekat pantai Libya.
Sebuah tim investigasi dari FBI juga akan tiba di Libya segera, The Voice of America mengatakan. Menurut laporan yang belum dikonfirmasi, AS akan mengintensifkan pengumpulan informasi intelijen di Libya, termasuk dengan penggunaan drone (kendaraan tanpa awak).
Sementara itu, personel diplomatik AS telah meninggalkan Libya. Seluruh staf dari konsulat di Benghazi akan dievakuasi ke Jerman. Selain itu, AS memutuskan untuk mengurangi jumlah karyawan kedutaan AS di ibukota Libya, Tripoli.
Langkah AS ini merupakan tindak lanjut dari serangan di konsulat AS pada malam hari tanggal 12 September, kelompok "Islamis" menyerang konsulat AS di Benghazi. Mereka (Islamis) marah akibat sebuah film dokumenter yang berjudul "Innocence of Islam," yang ditayangkan di internet. Film ini dibuat di AS oleh pembuat film amatir. Kelompok "Islamis" tersebut masuk ke gedung dan menewaskan empat diplomat AS, termasuk Duta Besar AS untuk Libya Christopher Stevens. Sampai saat ini belum jelas penyebab kematian para diplomat AS tersebut.