Sebuah rahasia besar : TERMINATOR dari Uni Soviet.
Seorang sejarawan Amerika Jeff Strasberg dalam bukunya mengemukakan bukti bahwa selama periode 1936-1941 Uni Soviet mengerjakan proyek rahasia untuk menciptakan tentara super. Strasberg mengemukakan, percobaan tersebut melibatkan sekitar 300 relawan dari usia muda.
Para prajurit relawan tersebut bukan "diisi" dengan bahan kimia atau dibius. Mereka menanamkan elektroda emas di otak mereka untuk menghilangkan rasa sakit. Rangka kaki mereka dilapisi dengan implan titanium berikut tungkai mereka yang berguna untuk melindungi jaringan lunak dari cedera tembak atau bahkan ranjau darat. Dalam hal ini, cedera tidak akan mengancam dan tidak akan menyebabkan hancurnya tulang kaki.
Walaupun percobaan ini adalah sukarela tapi semua prajurit yang dijadikan "kelinci percobaan" harus menandatangani komitmen untuk tidak mengungkapkan semua hal tentang percobaan ini, bahkan sekalipun kematian.
Setengah dari tentara tersebut berangkat ke distrik militer, dan setengah lainnya dibentuk sebagai unit khusus. Seminggu sebelum dimulainya Perang Dunia II, unit khusus tersebut dikerahkan ke wilayah Brest, dimana di hari pertama terjadi kehancuran yang dahsyat di wilayah Brest oleh artileri Jerman. Intelijen NAZI pada waktu itu melaporkan tentang adanya tentara super ini.
Namun, 150 tentara khusus -korban eksperimen mengerikan pada daging manusia- tersebut dilaporkan masih hidup. Mungkin jumlahnya lebih dari 150 tentara.
Pada tahun 1945, laporan intelijen sekutu Amerika melaporkan adanya sebuah fasilitas medis di Jerman. Di dalamnya terdapat puluhan alat otopsi milik pasukan Soviet. Tulang-tulang di tubuh mereka diganti dengan baja prostetis. Ada tubuh seorang perwira dengan rusuk logam. Beberapa tentara juga dibuat kerdil. Ini dimaksudkan untuk mereka tentara yang akan menjadi pilot, karena orang kerdil kurang rentan terhadap serangan musuh dan bisa membawa lebih bahan bakar dan amunisi di pesawat itu.
Produksi dari "Universal Soldier" itu terputus karena pecahnya Perang Dunia II. Hampir semua pegawai proyek tersebut dimobilisasi menjadi tentara dan meninggal di garis depan. Hal ini sebenarnya biasa dalam hal intelijen, mereka harus "memusnahkan" para saksi yang apabila tetap hidup dapat menimbulkan bahaya.
Setelah perang, proyek tersebut benar-benar ditutup. Bom nuklir pun diciptakan, ide tentang tentara Terminator sudah dianggap kuno.
Ternyata, buku Strasberg bukanlah satu-satunya buku yang mengupas tentang "tentara super" Uni Soviet itu.
Pada tahun 1994, dokter Sergei Konovalenko menemukan sisa-sisa jenazah dari seorang pria di sebuah pemakaman tua di pinggiran kota. Dia terkejut melihat kerangka tulangnya dihubungkan dengan logam prostetis pada sendinya. Sangat terlihat jelas bila logam prostetis tersebut digunakan bukan untuk tujuan pengobatan tapi untuk menggantikan tulang manusia, bukan hanya pada lengan tapi juga kaki. Masing-masing logam tersebut memiliki tanda/logo "Bintang dengan palu dan sabit dan sebuah inkripsi :"Kharkov. 05.39. ASCH."
Konovalenko tidak mengambil temuannya tersebut karena ia berfikir itu suatu penistaan. Dua hari kemudian, dia kembali ke kuburan tersebut, tapi sisa-sisa misterius itu telah menghilang.
Tapi tetap saja Konovalenko tidak bisa melupakan temuannya ini dan ia memutuskan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Ia mendapat informasi bahwa sebelum perang ada sebuah pusat rahasia prostetic militer di kota Vitebsk. Di pusat penelitian tersebut anggota badan dan sendi yang sehat dari prajurit Tentara Merah (Uni Soviet) telah diganti dengan logam buatan.
Tidak jelas diuraikan bagaimana caranya melakukan investigasi ini, tapi dalam investigasinya, Sergei Konovalenko menemukan copy rekaman video yang dimaksudkan "for official use". Rekaman itu terlihat mengerikan, kaki prajurit dipotong sebatas lutut dan tulang ditarik keluar lalu digantikan dengan logam prostetic. Sang narator video tersebut mengatakan bahwa operasi tersebut dilakukan tanpa menggunakan anestesi (bius), karena pusat rasa sakit telah dihapus dari otak si tentara. Bahkan terlihat di video seorang tentara sedang tersenyum ketika tubuhnya sedang dipotong. Di sisi lain terlihat "relawan" lain yang dipotong sikunya, darah mengucur deras tapi prajurit tersebut tetap tersenyum.
Menurut Konovalenko, banyak "relawan" yang meninggal setelah operasi tersebut karena tubuhnya yang tidak menerima bahan asing, sebagian menderita tumor otak dan sebagian memiliki penyakit jiwa. Meskipun memenangkan perang, para ahli bedah militer Soviet tidak berhasil menciptakan tentara yang tak terkalahkan.
Seorang sejarawan Amerika Jeff Strasberg dalam bukunya mengemukakan bukti bahwa selama periode 1936-1941 Uni Soviet mengerjakan proyek rahasia untuk menciptakan tentara super. Strasberg mengemukakan, percobaan tersebut melibatkan sekitar 300 relawan dari usia muda.
Para prajurit relawan tersebut bukan "diisi" dengan bahan kimia atau dibius. Mereka menanamkan elektroda emas di otak mereka untuk menghilangkan rasa sakit. Rangka kaki mereka dilapisi dengan implan titanium berikut tungkai mereka yang berguna untuk melindungi jaringan lunak dari cedera tembak atau bahkan ranjau darat. Dalam hal ini, cedera tidak akan mengancam dan tidak akan menyebabkan hancurnya tulang kaki.
Walaupun percobaan ini adalah sukarela tapi semua prajurit yang dijadikan "kelinci percobaan" harus menandatangani komitmen untuk tidak mengungkapkan semua hal tentang percobaan ini, bahkan sekalipun kematian.
Setengah dari tentara tersebut berangkat ke distrik militer, dan setengah lainnya dibentuk sebagai unit khusus. Seminggu sebelum dimulainya Perang Dunia II, unit khusus tersebut dikerahkan ke wilayah Brest, dimana di hari pertama terjadi kehancuran yang dahsyat di wilayah Brest oleh artileri Jerman. Intelijen NAZI pada waktu itu melaporkan tentang adanya tentara super ini.
Namun, 150 tentara khusus -korban eksperimen mengerikan pada daging manusia- tersebut dilaporkan masih hidup. Mungkin jumlahnya lebih dari 150 tentara.
Pada tahun 1945, laporan intelijen sekutu Amerika melaporkan adanya sebuah fasilitas medis di Jerman. Di dalamnya terdapat puluhan alat otopsi milik pasukan Soviet. Tulang-tulang di tubuh mereka diganti dengan baja prostetis. Ada tubuh seorang perwira dengan rusuk logam. Beberapa tentara juga dibuat kerdil. Ini dimaksudkan untuk mereka tentara yang akan menjadi pilot, karena orang kerdil kurang rentan terhadap serangan musuh dan bisa membawa lebih bahan bakar dan amunisi di pesawat itu.
Produksi dari "Universal Soldier" itu terputus karena pecahnya Perang Dunia II. Hampir semua pegawai proyek tersebut dimobilisasi menjadi tentara dan meninggal di garis depan. Hal ini sebenarnya biasa dalam hal intelijen, mereka harus "memusnahkan" para saksi yang apabila tetap hidup dapat menimbulkan bahaya.
Setelah perang, proyek tersebut benar-benar ditutup. Bom nuklir pun diciptakan, ide tentang tentara Terminator sudah dianggap kuno.
Ternyata, buku Strasberg bukanlah satu-satunya buku yang mengupas tentang "tentara super" Uni Soviet itu.
Pada tahun 1994, dokter Sergei Konovalenko menemukan sisa-sisa jenazah dari seorang pria di sebuah pemakaman tua di pinggiran kota. Dia terkejut melihat kerangka tulangnya dihubungkan dengan logam prostetis pada sendinya. Sangat terlihat jelas bila logam prostetis tersebut digunakan bukan untuk tujuan pengobatan tapi untuk menggantikan tulang manusia, bukan hanya pada lengan tapi juga kaki. Masing-masing logam tersebut memiliki tanda/logo "Bintang dengan palu dan sabit dan sebuah inkripsi :"Kharkov. 05.39. ASCH."
Konovalenko tidak mengambil temuannya tersebut karena ia berfikir itu suatu penistaan. Dua hari kemudian, dia kembali ke kuburan tersebut, tapi sisa-sisa misterius itu telah menghilang.
Tapi tetap saja Konovalenko tidak bisa melupakan temuannya ini dan ia memutuskan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Ia mendapat informasi bahwa sebelum perang ada sebuah pusat rahasia prostetic militer di kota Vitebsk. Di pusat penelitian tersebut anggota badan dan sendi yang sehat dari prajurit Tentara Merah (Uni Soviet) telah diganti dengan logam buatan.
Tidak jelas diuraikan bagaimana caranya melakukan investigasi ini, tapi dalam investigasinya, Sergei Konovalenko menemukan copy rekaman video yang dimaksudkan "for official use". Rekaman itu terlihat mengerikan, kaki prajurit dipotong sebatas lutut dan tulang ditarik keluar lalu digantikan dengan logam prostetic. Sang narator video tersebut mengatakan bahwa operasi tersebut dilakukan tanpa menggunakan anestesi (bius), karena pusat rasa sakit telah dihapus dari otak si tentara. Bahkan terlihat di video seorang tentara sedang tersenyum ketika tubuhnya sedang dipotong. Di sisi lain terlihat "relawan" lain yang dipotong sikunya, darah mengucur deras tapi prajurit tersebut tetap tersenyum.
Menurut Konovalenko, banyak "relawan" yang meninggal setelah operasi tersebut karena tubuhnya yang tidak menerima bahan asing, sebagian menderita tumor otak dan sebagian memiliki penyakit jiwa. Meskipun memenangkan perang, para ahli bedah militer Soviet tidak berhasil menciptakan tentara yang tak terkalahkan.