Senin, Februari 27, 2012

Pertahanan Indonesia (update)

Puspenerbal Dapat Tambahan 10 Heli AKPA/AKS dan 3 Pesawat Patmar
23 Februari 2012 : Tahun ini Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspnerbal) akan dapat tambahan 10 Helikopter dan tiga pesawat patroli maritim (Patmar). KSAL Laksamana TNI Soeparno mengatakan, kebutuhan heli dan pesawat Patmar adalah tuntutan, terutama Helikopter yang memiliki kemampuan Anti Kapal Permukaan (AKPA) dan Anti Kapal Selam (AKS).



 Hercules TNI AU Kembali Dari Oklahoma

22 Februari 2012 : Pesawat C-130 Hercules TNI AU tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, setelah menjalani perbaikan menyeluruh (overhaul) di ARINC, Oklahoma Amerika Serikat.

Selain perbaikan structure, pesawat ini juga telah ditingkatkan kemampuan daya angkutnya. “Serah terima dilakukan oleh dubes Amerika di Indonesia yang diwakili KSAU,” ujar Azman. Pesawat ini diperbaiki setelah menjalani pemeliharaan berat dalam Programmed Depot Maintenance di hanggar perusahaan swasta ARINC.


Sukhoi Ujicoba Bom Buatan Dislitbangau dan Pindad

22 Februari 2012 : Tiga Pesawat tempur Sukhoi dari Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanudin Makasar, melaksanakan uji dinamis bom tajam buatan Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau) bekerjasama dengan PINDAD, di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur.

Ketiga pesawat Sukhoi tersebut menguji Bom Tajam Nasional (BTN)-250, dan Bom Latih Asap Practice (BLA P)-50, dengan tujuan untuk mengetahui daya ledak serta ketepatan sasaran. Jika uji coba ini sukses, diharapkan bom mendapatkan sertifikat kelaikan dari Dislambangau.


Indonesia & China Sepakati Kerjasama Industri Pertahanan

21 Februari 2012 : Indonesia dan Republik Rakyat China (RRC) menyepakati kerja sama industri pertahanan kedua negara perlu diarahkan untuk pengembangan alih teknologi.

Siaran pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Selasa (21/2), menyebutkan selain itu program saling kunjung antarpemimpin militer, pendidikan, pertukaran siswa, pelatihan personil dan latihan bersama.





Rudal C-705 Untuk KCR & Rudal Yakhont Untuk Fregat Van Speijk 

20 februari 2012 : "Kapal Cepat Rudal (KCR) TNI AL positif dipersenjatai rudal C-705 hasil produksi bersama Pemerintah Indonesia dan China". Demikian diungkapkan Asisten Perencanaan KSAL Laksamana Muda TNI Soemartono kepada ANTARA di Jakarta, Senin (20/2).

"TNI AL sudah melakukan uji coba terhadap rudal C-705 sebanyak dua kali, dan hasilnya sangat bagus untuk jadi senjata utama di KCR TNI AL," ungkapnya. TNI AL saat ini baru memiliki dua unit KCR 40m yakni KRI Clurit dan KRI Kujang dan empat KCR kelas Mandau. "Total TNI AL memesan 40 unit KCR untuk ditempatkan di beberapa wilayah laut Indonesia yang rawan kejahatan laut," ungkapnya.


Marinir TNI AL Tambah 37 Unit Tank BMP-3F

16 februari 2012 : Marinir TNI AL kembali mendatangkan 37 unit tank amfibi BMP-3F yang dibeli dari Rusia dari program pengadaan 2012. Tank tersebut ditargetkan sudah bisa dikirim ke Tanah Air secara bertahap mulai tahun ini. Kadispenal Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengungkapkan, pengadaan alutsista tank amfibi tersebut merupakan bagian dari strategi TNI AL berkaitan dengan konsep kekuatan pokok minimum.“Juga berkaitan dengan pengembangan divisi marinir kita di Sorong,” ungkap Untung di Jakarta Kamis (16/2).



Total Pesanan Kapal Cepat Rudal TNI AL Sebanyak 14 Kapal

16 Februari 2012 : Kapal pertama sudah memperkuat Armada Perang TNI AL dijajaran Armabar dengan nama KRI Clurit-641. Saat ini, PT. Palindo Marine Shipyard juga sudah mulai menyiapkan KCR-40 ketiga dan direncanakan selesai pada bulan November 2012. Sedangkan KCR-40 keempat diperkirakan akan selesai pada tahun 2013.

Menhan mengungkapkan, program pengadaan type Kapal Cepat Rudal (KCR) seperti ini sampai dengan tahun 2014 nanti direncanakan sebanyak 14 kapal dengan ukuran antara 40 meter sampai 60 meter.


Indonesia Tandatangani Kontrak Pembelian Sembilan C-295

15 Februari 2012 : Kontrak senilai US$ 325 juta ini mencakup juga penyediaan suku cadang dan pelatihan dengan skema pembayaran menggunakan Kredit Ekspor.Nantinya pesawat C-295 akan dioperasikan oleh TNI AU untuk kepentingan militer, logistik, kemanusiaan dan misi evakuasi medis.

"Pengiriman pertama diperkirakan mulai tahun 2012, sampai pada semester kedua tahun 2014," ujar Purnomo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/2). Menurut Purnomo, pesawat C-295 memiliki kemampuan yang ideal untuk kebutuhan angkut militer di Indonesia, serta kepentingan kemanusiaan dan transfer technologi untuk industri dirgantara nasional.


 UAV TNI Mulai Operasional Tahun Ini

9 Februari 2012 : Pesawat intai tanpa awak (UAV) TNI yang dipesan dari PT Kital Philipine Corp direncanakan operasional pada tahun 2012 ini. Keperluan intelijen menjadi hal mendasar pengadaan wahana udara militer ini.

"Pesawat ini merupakan pesawat baru dan akan dikirim tahun ini," kata Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (9/2). Ia mengatakan, pesawat UAV itu memiliki kemampuan jelajah hingga radius 200 km degan waktu pengoperasian 15 jam.


KRI Nanggala Hari ini Resmi Disambut Kedatangannya

5 Februari 2012 : Kapal selam TNI AL, KRI Nanggala-402 Minggu (5/2) tiba di perairan Indonesia usai menjalani perbaikan menyeluruh di Korea Selatan selama hampir dua tahun. Seperti KRI Cakra-401, KRI Nanggala juga menjalani perbaikan total di galangan kapal yang sama di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan.

Kembalinya kapal selam tipe U-209/1300 buatan Jerman pada 1981 itu, memantapkan kekuatan pemukul TNI Angkatan Laut bersama KRI Cakra-401 sebagai arsenal bawah laut Tanah Air.