Jumat, Maret 20, 2020

Beginilah Cara China Menjadikan Pakistan Militer yang Kuat

Parade persenjataan militer Pakistan

Kekuatan militer Pakistan bukanlah lelucon dan faktanya China telah membantu Pakistan untuk mencapainya. Berikut ini adalah beberapa bantuan persenjataan China kepada Pakistan selama bertahun-tahun.

Karena buruknya hubungan Pakistan dengan Amerika Serikat dalam dua dekade terakhir, Angkatan Bersenjata Pakistan mau tidak mau mencari alternatif dengan memasok sebagian besar persenjataan dari China.

China juga telah sejak lama memasok persenjataan untuk militer Pakistan, hubungan itu pun semakin erat dalam beberapa tahun terakhir, dimana Pakistan melakukan pembelian peralatan militer secara besar-besaran dari Tiongkok.

Berikut adalah beberapa senjata canggih yang Tiongkok jual atau lisensikan kepada Pakistan.

1. Peluncur Roket Multipel A-100
MRL A-100

Peluncur roket multipel (MRL) adalah satu dari beberapa sistem artileri paling mematikan di medan perang. Pertempuran di Donbass, Ukraina, telah membuktikan bahwa MRL dapat menghancurkan seluruh unit jika tetap dalam posisi statis dan tidak siap. A-100 termasuk salah satu sistem MRL terbaru, mencapai kemampuan operasionalnya pada tahun 2000.

China menjual A-100 pertama ke Pakistan sekitar tahun 2008, tak berselang lama Pakistan membangun fasilitas untuk memproduksi sendiri roket untuk A-100. Pakistan dan India masing-masing mengerahkan MRL jarak jauh mereka, dengan India menurunkan MRL Smerch buatan Soviet / Rusia.

Artileri roket dapat menimbulkan korban besar di daerah belakang pada tahap awal konflik konvensional, karena kedua sistem MRL dianggap sebagai bagian penting dari strategi pencegahan konvensional untuk India dan Pakistan.

2. Tank Tempur Utama Al-Khalid
Tank Al-Khalid

VT-1A, atau dikenal sebagai Al-Khalid atau MBT-2000 adalah salah satu tank tempur utama modern di kawasan tersebut. Tank ini didesain sebagai proyek bersama antara Pakistan dan China. Al-Khalid dilengkapi dengan thermal gunner sight, panoramic commander sight, dan meriam 125mm.

Meskipun belum memenuhi standar kecanggihan tank Rusia atau Barat, Al-Khalid lebih dari sekedar mampu untuk mengatasi tank T-72Ms yang membentuk sebagian besar pasukan tank India. Namun, T-90S yang lebih modern dapat menimbulkan masalah pada Al-Khalid. Karena itu Pakistan tengah mempertimbangkan untuk mendapatkan VT-4, pengembangan lebih lanjut dari VT-1A China.

3. Pesawat Tempur JF-17 Thunder

JF-17 Thunder adalah pesawat tempur multiperan utama Angkatan Udara Pakistan, menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh F-16C Amerika. JF-17 mengintegrasikan berbagai macam rudal udara-ke-udara dan udara-ke-darat.

JF-17 merupakan pesawat hasil kerjasama Chengdu Aircraft Industries Corporation (CAC) dari China, Angkatan Udara Pakistan, dan Pakistan Aeronautical Complex (PAC). JF-17 terbang pertama kali pada tahun 2003, dan mulai dioperasikan Angkatan Udara Pakistan pada 2007. JF-17 memiliki kemampuan modern namun dengan biaya yang ergonomis.

JF-17 mungkin akan kalah dalam "dogfight" dengan Sukhoi Su-30MKI India karena kemampuan manuver dan rasio dorong-ke-beratnya yang lebih rendah. Namun, ketika di luar arena jangkauan visual, JF-17 bisa terbukti menjadi lawan yang tangguh, terutama mengingat pesawat India disebut-sebut memiliki masalah mengunci jarak dengan rudal R-77 mereka.

 4. Sistem Pertahanan Udara HQ-16
HQ-16

Sejak lama militer Pakistan mengandalkan Angkatan Udaranya untuk pertahanan udara, tapi kini Angkatan Darat Pakistan telah mengakuisisi rudal darat-ke-udara (SAM) jarak menengah HQ-16 China untuk pertahanan formasi di darat.

Merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem rudal SAM Buk Rusia, HQ-16 memanfaatkan peluncuran vertikal untuk meningkatkan waktu reaksi.

Baterai HQ-16 juga disebut-sebut sangat mobile, memungkinkan mereka untuk menghindari serangan artileri dan SEAD / DEAD (Suppression and/or Destruction of Enemy Air Defenses). Pakistan juga dalam negosiasi untuk membeli sistem rudal pertahanan udara HQ-9 China yang jangkauannya lebih jauh, yang merupakan analog China dengan SAM S-300 Rusia.

5. Program Senjata Nuklir
Rudal balistik Shaheen II

Akuisisi senjata nuklir pada 1990-an dianggap sebagai salah satu kegagalan terbesar rezim nonproliferasi nuklir. Tetapi, sudah rahasia umum dikatakan bahwa China telah memberikan bantuan yang signifikan untuk program senjata nuklir Pakistan.

China diduga telah menyediakan komponen rudal, desain hulu ledak, dan bahkan uranium yang sangat diperkaya. Motif politik di balik ini jelas sekali, Pakistan bertindak sebagai upaya efektif melawan ambisi regional India yang sedang tumbuh. Tetapi jelas bahwa bantuan nuklir adalah contoh paling mematikan dari kerja sama pertahanan China dan Pakistan.