Perang menjadi ajang pembuktian tiap negara untuk mengetahui persenjataan siapa yang paling mematikan. Mereka berlomba-lomba mendesain senjata yang belum pernah dikembangkan.
Sejak abad ke-14, beberapa negara berusaha membuat senjata yang mampu menembakkan peluru jarak jauh untuk bisa menembus pertahanan musuh. Namun, belum ada catatan keberhasilan mengenai penemuan senjata ini di masa itu.
Akhirnya pada 15 Mei 1718, seorang ilmuwan berhasil mengembangkan dan mematenkan senapan mesin bernama "Puckle gun". Senjata ini tercatat sebagai senapan mesin pertama dunia yang berhasil dikembangkan dan dibuat oleh manusia.
Dilansir dari History, orang yang berhasil membuat dan mematenkan senapan mesin ini adalah James Puckle. Pria asal Inggris itu mengembangkan senapan untuk persenjataan artileri yang mampu menembakkan hingga sembilan putaran amunisi per menit.
Setelah penemuan ini, Puckle memikat sejumlah investor untuk produksi lebih lanjut. Namun, senjata ini tak pernah mencapai produksi massal karena tak mendapat perhatian yang maksimal dari pemerintah Inggris.
Meski demikian, senjata ini menjadi awal dari era perkembangan senapan mesin di dunia. Setelah itu, muncul senapan mesin yang lebih modern seperti Maxim yang digunakan ketika Perang Dunia I.
James Puckle serba bisa
Pada pergantian abad ke-18, Kekaisaran Ottoman yang mengendalikan sebagian besar Eropa bagian tenggara, Asia bagian barat, dan Afrika bagian utara, terlibat dalam serangkaian perang dengan kekuatan Eropa.
Kekaisaran ini mulai menyerang beberapa daerah. Biasanya mereka menaiki kapal yang memiliki meriam untuk digunakan secara efektif melawan musuh yang dihadapi.
Berawal dari situlah, seorang pengacara dan penulis London bernama James Puckle ingin mengembangkan senapan mesin. Dia menginginkan senjata pertahanan yang bisa mencegah kapal laut yang datang dari Turki.
Akhirnya tercipta senjata yang diberi nama sesuai dengan namanya yakni "Puckle gun". Senjata ini memiliki panjang laras 91 cm dan bore 32 milimeter. Senapan ini mampu membawa sekitar 11 muatan yang berisi peluru.
Pada 1717, sebuah prototipe dari senjata ini diujicobakan ke publik. Namun, beberapa pihak menentang senjata ini, karena banyak anggapan tak bisa diandalkan.
Tantangan yang dihadapi James Puckle tak menghalangi langkahnya. Akhirnya dia tetap mematenkan dan berusaha mendirikan perusahaan pada 1721 untuk memasarkan senjata ini.
Setelah berhasil membuat perusahaan, dia mencoba menguji senapan ini. Pada uji coba publik berikutnya yang diadakan pada 1722, sebuah Puckle gun mampu menembakkan 63 tembakan dalam tujuh menit (sekitar 9 putaran per menit) di tengah badai hujan.
Tingkat 9 putaran per menit lebih baik dibandingkan dengan penembak pada masa itu. Namun, kondisi itu berbanding jauh dengan muntahan peluru senapan mesin modern sekarang yang mencapai 500 hingga 3000 putaran per menit.
Puckle juga menunjukkan dua versi senjata itu. Pertama, menggunakan peluru bundar konvensional. Sementara yang kedua menggunakan peluru persegi untuk melawan Turki.
Namun untuk peluru persegi tak mendapatkan respon dari beberapa orang. Menurut mereka, peluru kotak dianggap aneh dalam pertempuran dan sulit untuk diproduksi massal.
Walau investor tak merespons produk ini, Puckle berhasil menjual beberapa pucuk senapan kepada Pimpinan Angkatan Laut Inggris Raya saat itu, John Montagu untuk ekspedisi ke Karibia.
Meskipun demikian, senjata mesin Puckle meletakkan dasar bagi senapan mesin dunia dan sebagai senjata yang mengubah cara peperangan. Replika senjata ini masih tersimpan dengan baik di Museum Maritim Buckler's Hard, Inggris.
Resources
- Kompas
https://internasional.kompas.com/read/2019/05/15/13383751/hari-ini-dalam-sejarah-senapan-mesin-pertama-di-dunia-dipatenkan