Rusia mengirim total 49 peralatan S-300 ke Suriah, yang terdiri dari empat peluncur, radar, kendaraan kontrol, dan perangkat keras lainnya sebagai tanggapan atas insiden penembakan pesawat intai Ilyushin Il-20 Rusia di Mediterania 17 September lalu.
Zvezda, saluran televisi resmi Kementerian Pertahanan Rusia, menayangkan video baru pengiriman sistem rudal pertahanan udara S-300. Video menunjukkan peralatan S-300 tiba pada malam hari di Pangkalan Udara Hmeymim di provinsi Latakia dengan diangkut pesawat antariksa Antonov An-124 yang besar.
«Звезда» публикует новые кадры доставки ЗРК С-300 в Сирию pic.twitter.com/Ig4ZyWpWyF— Телеканал "Звезда" (@zvezdanews) October 7, 2018
Sistem S-300 tiba di Suriah pada 2 Oktober, hanya berjarak sekitar dua minggu setelah sistem rudal pertahanan udara S-200 Suriah secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat intai Il-20 Rusia yang berawak 15 orang saat menanggapi serangan udara Israel pada 17 September. Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Israel sengaja menggunakan pesawat Rusia sebagai tameng, dan tidak memberikan peringatan yang cukup untuk membuatnya keluar dari bahaya.
Israel terus menyalahkan Suriah atas insiden penembakan Il-20, dan mengatakan bahwa pihaknya belum berencana untuk menghentikan serangan terhadap apa yang dikatakannya sebagai sasaran Iran di Suriah.
Angkatan Udara Israel telah melakukan 200 misi penerbangan atas Suriah dalam satu setengah tahun terakhir, tetapi belum melakukannya lagi sejak 17 September. Militer Rusia diperkirakan akan memberikan pelatihan kepada militer Suriah selama tiga bulan ke depan. (fr)