Selasa, Juli 24, 2018

China Bangun Kapal Selam Tanpa Awak Berukuran Besar

Ilustrasi kapal selam tanpa awak China

China tengah membangun kapal selam tanpa awak yang besar, pintar, dan relatif murah yang dapat menjelajahi lautan dunia untuk melakukan berbagai misi.

Menurut ilmuwan China yang terlibat dalam proyek kecerdasan buatan ini (AI), kapal selam nantinya dapat melakukan berbagai fungsi dari pengintaian hingga penelusuran sumber daya alam bawah laut bahkan serangan bunuh diri terhadap kapal musuh.

Kapal selam robotik otonom ini akan diluncurkan pada awal 2020-an. Meskipun tidak dimaksudkan untuk menggantikan sepenuhnya kapal selam yang dioperasikan manusia,  namun kapal yang merupakan drone bawah laut itu akan menjadi penantang serius kekuatan angkatan laut Barat.

"Kapal selam robot ditujukan terutama untuk pasukan Amerika Serikat di perairan strategis seperti Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik barat," kata para peneliti, seperti dilansir The Star pada Senin, 23 Juli 2018.

Proyek ini merupakan bagian dari rencana ambisius pemerintah untuk meningkatkan kekuatan angkatan laut negara itu dengan teknologi AI. China telah membangun fasilitas pengujian terbesar di dunia untuk kapal drone permukaan di Zhuhai, provinsi Guangdong.

Peneliti militer juga mengembangkan sistem pendukung bantuan AI untuk komandan kapal selam. Seperti yang dilaporkan awal tahun ini, sistem itu akan membantu kapten membuat penilaian yang lebih cepat dan lebih akurat dalam situasi pertempuran yang sengit.

"Tujuan dari proyek-proyek ini bukanlah untuk menggantikan awak manusia sepenuhnya. Untuk menyerang atau tidak menyerang, keputusan akhir akan tetap berada di tangan komandan perang," kata para peneliti.

Lin Yang, direktur peralatan teknologi kelautan di Institut Otomasi Shenyang, Akademi Ilmu Pengetahuan China, membenarkan China sedang mengembangkan serangkaian kendaraan bawah laut tak berawak ekstra besar, atau XLUUVs.

"Ya, kami melakukannya," katanya.

Lembaga yang berpusat di provinsi Liaoning timur laut China, adalah produsen utama robot bawah air untuk militer Negeri Tirai Bambu tersebut.

Lin mengembangkan kendaraan bawah laut otonom pertama di China dengan kedalaman operasional lebih dari 6 kilometer. Lin saat ini menjabat kepala Proyek 912, program rahasia untuk mengembangkan robot bawah laut generasi baru tepat waktu untuk memperingati 100 tahun Partai Komunis China  pada 2021.

Lin menyebut program kapal selam tak berawak China sebagai tindakan balasan terhadap senjata serupa yang sedang dalam pengembangan intensif di Amerika Serikat. Militer Amerika Serikat tahun lalu membuat perjanjian dengan kontraktor pertahanan untuk dua prototipe XLUUVs pada 2020. Angkatan Laut AS akan memilih satu prototipe untuk memproduksi sembilan kendaraan dengan bekerja sama dengan Lockheed Martin.

Mengenai pengembangan kapal selam tak berawak ekstra besar, Lin menolak untuk menguraikan spesifikasi teknisnya karena China menganggap informasi tersebut sensitif. "Ini akan diumumkan cepat atau lambat, tetapi tidak sekarang."

Resources
  • Tempo