Jumat, Juli 13, 2018

2018: Rusia akan Rombak 8 Pembom Strategis

Tu-160

Pabrikan dirgantara Rusia akan merombak total delapan pembom Tupolev-160 dan Tupolev-95MS pada akhir 2018.

Dalam usaha meningkatkan 'kaki' udara dari triad nuklirnya, Rusia akan merombak delapan pembom strategis Tupolev Tu-160 dan Tupolev Tu-95MS pada akhir 2018, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan pada Juni lalu.

"Pada akhir tahun ini delapan pesawat tersebut harus dirombak. Ini akan memperpanjang siklus hidup mereka dan meningkatkan kemampuan tempur," kata Shoigu seperti dikutip oleh kantor berita TASS dalam sebuah konferensi telpon 29 Juni.

Saat ini Angkatan Udara Rusia mengoperasikan 16 Tu-160, setengahnya dilaporkan tidak lagi layak terbang, serta sekitar 60 Tu-95MS (termasuk sekitar selusin varian Tu-95MSM upgrade) dengan perkiraan dua-pertiga (varian non upgrade) diantaranya tidak siap perang.

Tupolev Tu-95MS yang memiliki kemampuan nuklir, dan varian upgrade Tu-95MSM, adalah pesawat pembom strategis, empat-mesin, jarak jauh, turboprop, yang dapat dipersenjatai dengan berbagai macam senjata termasuk rudal jelajah dan rudal nuklir.

Angkatan Udara Rusia bermaksud untuk menyebarkan total 20 pembom Tu-95MSM di tahun-tahun mendatang. (Dalam dua tahun terakhir, pembom Tu-95MS Rusia telah berulang kali melakukan patroli udara di Pasifik Barat, sering di dekat wilayah udara Jepang).

Pesawat pembom jarak jauh, supersonik Tu-160 yang saat ini dioperasikan Angkatan Udara Rusia merupakan varian yang diupgrade dari pembom strategis Tu-160 Soviet era Perang Dingin yang pertama kali dioperasikan pada tahun 1987. Tu-160 adalah pesawat pembom strategis terakhir yang memasuki layanan sebelumnya sejak runtuhnya Uni Soviet.

Varian baru (produksi baru), yang disebut sebagai Tu-160M2, diharapkan akan dioperasikan pada awal 2020-an dengan pembom pertama diharapkan akan dikirimkan ke Angkatan Udara Rusia pada akhir tahun ini.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengamanatkan perombakan armada Tu-160 Rusia ini dikarenakan keterlambatan dalam proyek pembom siluman strategis terbaru, yang dijuluki PAK DA (singkatan untuk “Prospective Aviation Complex for Long-Range Aviation”) pada tahun 2015.

Tu-160M2 akan dibekali avionik yang ditingkatkan dan lapis khusus baru, menurut pejabat pertahanan Rusia, ini untuk mengurangi tanda radar (meningkatkan fitur siluman).

Pembom ini juga akan dilengkapi dengan mesin baru. Namun, merancang dan membangun mesin terbaru telah terbukti sulit bagi industri penerbangan Rusia hingga saat ini. Jadi masih belum jelas kapan mesin barunya akan diproduksi.

Secara keseluruhan, Angkatan Udara Rusia berencana untuk memasukkan sedikitnya 50 Tu-160M2 dengan laju tiga pesawat per tahun dimulai pada 2023. Pengiriman sepuluh pembom pertama dijadwalkan akan selesai pada akhir tahun 2027.

Seperti pendahulunya Soviet, baik Tu-95SMS dan Tu-160M2 akan mampu membawa rudal jelajah jarak jauh, termasuk rudal jelajah udara Kh-101 / Kh-102 (rudal varian nuklir) dan juga rudal jelajah Kh-101 55 subsonik peluncuran udara.

Resources
  • The Diplomat
  • Gambar: Wiki Common