Jumat, Mei 18, 2018

Poseidon, Drone Bawah Laut Rusia akan Bawa Nuklir

Drone air Poseidon

Drone bawah laut "Poseidon" Rusia yang saat ini sedang dalam pengembangan akan diproyeksikan untuk membawa hulu ledak nuklir dengan kekuatan hingga 2 megaton TNT untuk menghancurkan pangkalan angkatan laut musuh, sumber di sektor pertahanan Rusia mengatakan kepada TASS pada hari Kamis.

"Akan mungkin untuk memasang berbagai muatan nuklir pada sistem (drone samudra) serbaguna Poseidon, dengan hulu ledak termonuklir yang sama dengan muatan Avangard - kendaraan hipersonik yang dikembangkan Rusia - untuk memiliki kapasitas maksimum hingga 2 megaton setara dengan TNT," kata sumber itu. .

Dengan senjata nuklirnya, drone bawah laut ini dirancang terutama untuk menghancurkan pangkalan angkatan laut musuh yang dijaga ketat," kata sumber itu.

Berkat pembangkit listrik nuklirnya, Poseidon akan mampu mendekati target untuk rentang antarbenua pada kedalaman lebih dari 1 km dan dengan kecepatan 60-70 knot (110-130 km/jam), kata sumber itu. Namun TASS belum mendapatkan konfirmasi resmi mengenai kemampuan ini.

Drone air Poseidon

Sebelumnya, sumber lain di sektor pertahanan Rusia mengatakan kepada TASS, bahwa drone bawah laut Poseidon akan bergabung dengan Angkatan Laut Rusia di bawah program persenjataan 2018-2027 dan akan dibawa oleh kapal selam khusus baru yang sedang dibangun di galangan kapal Sevmash.

Proyek pengembangan drone bawah laut Poseidon diungkapkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin 1 Maret. Pemimpin Federasi Rusia tersebut mengatakan bahwa drone ini dapat dipersenjatai dengan amunisi konvensional dan nuklir dan akan mampu menghancurkan infrastruktur musuh, gugus tempur kapal induk dan untuk tujuan lain.

Panglima Angkatan Laut Rusia Sergei Korolyov kemudian mengatakan bahwa Poseidon akan memungkinkan armadanya untuk menyelesaikan berbagai misi di perairan yang berbatasan dengan wilayah musuh. Menurutnya, uji coba elemen dasar drone, pembangkit listrik tenaga nuklir berukuran kecil, telah dilakukan.

Resources
  • TASS