Moskow tengah bersiap untuk parade militer "Victory Day" besar-besaran yang didedikasikan untuk memperingati kemenangan Uni Soviet (Sekutu) melawan Nazi Jerman di Perang Dunia II.
Seperti yang ditradisikan, militer Rusia akan memamerkan beberapa alutsista atau peralatan tempur terbaru dan terbaiknya. Berikut adalah 6 peralatan tempur yang akan mendapat banyak sorotan pada parade Victory Day di Lapangan Merah Rusia 9 Mei 2018 esok.
1. Sukhoi Su-57
Di antara 70 lebih pesawat yang ditetapkan akan ambil bagian dalam parade Victory Day tahun ini adalah dua jet tempur siluman Sukhoi Su-57. Ini akan menjadi debut pertama Su-57 dalam parade. Jet tempur siluman superioritas udara, saat ini sudah dalam tahap akhir pengujian penerbangan pra-produksi, juga telah menjalani "uji coba" tempur di Suriah.
Dikemas dengan avionik "state of the art" dan active airborne phased array radar, pesawat supermanuver ini dapat membawa berbagai rudal udara-ke-darat dan udara-ke-udara, termasuk sistem mutakhir yang memang khusus dikembangkan untuk pesawat generasi kelima.
Selain kompartemen senjata internal yang menjadi ciri khas pesawat siluman, Su-57 memiliki enam hardpoint eksternal, secara teoritis memungkinkan untuk membawa rudal jelajah dan rudal anti kapal BrahMos.
2. Rudal Khinzal
Debutan lainnya pada parade Victory Day tahun ini dan juga yang ditunggu-tunggu adalah Kinzhal ('Belati'), rudal hipersonik yang dirancang untuk menembus semua pertahanan udara musuh yang ada saat ini maupun prospektif.
Dibawa oleh jet tempur interceptor terbaik MiG-31 (upgraded) supersonik, Kinzhal memiliki jangkauan lebih dari 2.000 km, terbang di kecepatan Mach 10, dan mampu bermanuver bahkan di kecepatan hipersonik. Lebih mengerikan lagi, rudal ini berkemampuan nuklir.
Bulan Maret lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah secara resmi mengungkapkan keberadaan Kinzhal, yang sudah dikirim ke militer Rusia, bersama lima senjata strategis lainnya untuk menjaga keseimbangan strategis global.
3. BMPT Teminator
Juga tampil pertama kali di Lapangan Merah Rusia tahun ini adalah BMPT Terminator, kendaraan tempur lapis baja yang dirancang dan diproduksi oleh Uralvagonzavod, pabrikan pertahanan Rusia yang paling dikenal dengan tank tempur utamanya.
Pada Terminator, melekat empat peluncur rudal anti-tank Ataka, dua autocannon 30 mm, dua peluncur granat, dan senapan mesin koaksial 7,62 mm. Terminator juga telah "diujicobakan" dalam pertempuran di Suriah.
4. Uran-9 dan Uran-6
Victory Day Rusia tahun ini juga menjadi debut dari empat sistem tempur nirawak yang baru - kendaraan tempur nir awak Uran-9 dan Uran-6 , UAV Korsar, dan Katran.
Uran-9 dikembangkan dan diproduksi oleh JSC 766 UPTK, sebuah perusahaan Moskow yang mengkhususkan diri dalam peralatan militer berteknologi tinggi.
Sistem tempur kendaraan robot ini dirancang untuk melakukan pengintaian dan fire support untuk unit pengintaian dan formasi gabungan garis depan. Dikendalikan dari jarak jauh dari titik komando bergerak, tujuan Uran-9 adalah untuk meningkatkan efektivitas tempur sambil mengurangi kerugian personil, terutama di lingkungan pertempuran kota.
Tank yang telah menjalani "uji coba" di Suriah bersama dengan sepupu robot penyapu ranjau Uran-6-nya, mampu menyerang kendaraan lapis baja musuh, personel dan target berharga dengan rudal anti-tank, rapid-fire cannon atau bahkan senjata flamethrower (semburan api).
5. UAV Korsar
Yang juga sistem robot tanpa awak layaknya Uran-9 yang bakal tampil di Victory Day 2018 adalah UAV Korsar. Bedanya, Uran-9 di darat sedangkan Korsar di udara. Korsar adalah drone udara, dapat dioperasikan di segala cuaca, dirancang untuk pengawasan, akuisisi target secara realtime, penilaian kerusakan pertempuran dan pengiriman kargo ringan ke pasukan darat.
Sebagai drone level taktis, Korsar mampu beroperasi hingga 100 km dari pusat komandonya. Seperti Uran-9 dan Terminator, UAV ini yang pengembangannya sangat dirahasiakan, juga telah "diujicobakan" dalam pertempuran di Suriah.
6. Drone udara Katran
Melengkapi peralatan robot baru Rusia adalah Katran, sebuah drone dengan rotor layaknya helikopter, dengan daya dorong, waktu penerbangan, dan karakteristik muatan yang tak tertandingi di kelasnya.
Drone helikopter segala cuaca ini mampu membawa berbagai peralatan, memungkinkannya berfungsi sebagai pengintai atau platform peperangan elektronik, atau melakukan serangan dengan menggunakan amunisi guided atau un-guided.
Drone yang dibekali kemampuan bermanuver ini dapat terbang hingga ketinggian dua kilometer, dan kecepatan terbang maksimal 130 km perjam. Katran memiliki kapasitas muatan yang besar, yakni 120 kilogram.
Sementara sistem-sistem tempur diatas pasti akan menyedot banyak perhatian, peralatan-peralatan tempur canggih Rusia lainnya yang juga akan menarik perhatian adalah sistem rudal permukaan-ke-udara Tor-M2, kendaraan Patrul MRAP, truk Ural-432009 6x6, dan kendaraan mobilitas infantri GAZ Tigr. (ART/SPUTNIK)