Tidak lazim kita melihat tank tempur amfibi lapis baja seberat 30 ton meluncur dengan kecepatan tinggi dari dermaga beton tinggi ke dalam air, tapi dalam latihan HUT TNI ke-70 kali ini tampaknya hal ini memang terjadi.
Jalesu Bhumyamca Jayamahe (Di air dan darat kita jaya) !!
Tank amfibi yang terjun itu adalah LVTP-7 (Landing Vehicle Tracked Personnel-7) atau juga sering dikenal sebagai AAV-P7. Aksi ini dilakukan oleh Korps Marinir TNI AL di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten dalam rangka latihan menyambut HUT-TNI ke-70 yang puncaknya jatuh pada hari ini.
LVTP-7 pertama kali diproduksi pada tahun 1972 oleh Amerika Serikat untuk menggantikan LVTP-5. Digunakan oleh Korps Marinir Amerika Serikat sendiri dan belasan Korps Marinir lainnya di seluruh dunia. Marinir TNI AL sendiri mulai menggunakan LVTP-7 pada Desember 2009 dengan jumlah total 10 unit yang merupakan hibah dari Korea Selatan.
Tergantung variannya, LVTP-7 diawaki oleh 3-4 awak dan mampu mengangkut sebanyak 21-25 pasukan. Varian standarnya dilengkapi dengan peluncur granat 40 mm dan senapan mesin M2. Karena dalam paket hibah Korsel tidak disertakan senjata, LVTP-7 Korps Marinir TNI AL dipersenjatai oleh Pindad dengan Senapan Mesin Berat (SMB) 12,7 mm atau Peluncur Granat Otomatis (AGL) 40 mm. Sedangkan varian upgradenya dilengkapi dengan granat asap dan dapat membakar bahan bakar mereka untuk menciptakan kabut asap.
Sejak diperkenalkan, LVTP-7 telah banyak beraksi di berbagai belahan dunia seperti di Perang Falklands, Perang Teluk I di Irak dan di Beirut, Grenada dan Somalia.