Rabu, September 17, 2014

Skyshield Menjadi Perisai Udara Denhanud Paskhas

Oerlikon Skyshield

Perkembangan kekuatan udara (Air Power) di Indonesia merupakan karakteristik peran kekuatan udara serta kemampuan yang mutlak diperlukan dalam upaya memenangkan pertempuran udara, atau paling tidak memberikan efek daya tangkal (Deterrent Power) dalam menjaga NKRI.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Paskhas AU melengkapi satuan jajaran Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) dengan senjata pertahanan udara Skyshield 35 MK-2 (Skyshield Gun Missile) yang merupakan senjata pertahanan udara yang sangat ditakuti lawan.

Skyshield Gun Missile merupakan sistem pertahanan udara titik (Short Range Air Defence/ SHORAD) yang dikembangkan oleh perusahaan Swiss Oerlikon Contraves, anak perusahaan pertahanan Rheinmetall Jerman.

Sistem senjata Skyshield Gun Missile terdiri dari dua unit meriam revolver kaliber 35 mm (1,38 inci), satu sistem sensor pengendali/radar dan pos komando secara terpisah, juga dilengkapi dengan dua rudal darat ke udara jenis Chiron buatan Korea Selatan yang sudah terintegrasi dengan Skyshield Gun System sehingga membuat jangkauan radar lebih luas dan efektif, sekaligus mengembangkan pertahanan titik menjadi pertahanan wilayah/area.

Skyshield Gun Missile memiliki amunisi AHEAD (Advanced Hit Efficiency and Destruction) kaliber 35 mm yang dapat menyembur dan membentuk semacam perisai (Metal Spin-stabilised Projectiles) saat mendekat target, sehingga kemungkinan target lolos dari sasaran peluru hanya 10%.

Hingga akhir September tiga Denhanud Paskhas yaitu Denhanud Paskhas Lanud Supadio Pontianak, Denhanud Paskhas Lanud Halim Perdanakusuma dan Denhanud Paskhas Lanud Sultan Hasanuddin sudah dilengkapi dengan Penangkis Serangan Udara (PSU/Firing Unit) Skyshield Gun Missile masing-masing satu baterai (dua FU).

Skyshield Gun Missile dapat ditempatkan dimana saja sesuai kebutuhan dengan sistem mobil dengan menggunakan empat truk yang sudah dilengkapi dengan crain, masing-masing truk memuat satu pos komando, dua meriam revolver 35 mm dan satu sistem sensor kendali/radar, sedangkan rudal-rudal panggul jenis Chiron dapat ditempatkan hingga sejauh 5 km dari pos komando.

Sumber: DISPENAU
Gambar: Rheinmetall-Defence