PT Pindad akan meluncurkan panser varian baru yang menggunakan kanon 20 mm dengan turet dari perusahaan pertahanan Jerman Rheinmetall, hal ini diungkapkan oleh Direktur Ops Produk Hankam PT Pindad, Tri Hardjono, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 17 Agustus 2014.
"Iya kita kerjasama dengan Rheimentall, karena selain dengan turret
kanon sendiri yang sangat menjanjikan itu di munisinya. Nah munisinya
sekalian, kita kerjasama. Mudah-mudahan minggu-minggu ini akan
ditampilkan," ujar Tri Hardjanto di kantornya.
Pengembangan panser baru ini masih berdasarkan panser Anoa, hanya saja dilengkapi dengan kanon 20 mm. Menurut Tri, pengembangan Anoa dengan kanon 20 mm ini juga terkait adanya permintaan pelanggan dari pengguna.
"Ini Anoa varian kanon jadinya, Ada permintaan dari user terutama di infanteri mekanik itu harapannya dilengkapi dengan kanon di atas 20 mm.
Saya juga bicara dengan pengguna, dia mengatakan sekarang musuh datang
dari cukup jauh, artinya kita harus bisa menembak dengan cukup jauh.
Semua ditingkatkan harapannya infanteri juga punya daya tembak lebih
jauh, kemudian Arhanud-nya juga demikian, jadi alat-alat perangnya harus
diperbaiki," jelas Tri.
PT Pindad sendiri sudah melakukan uji penembakan panser baru ini, dan saat ini pekerjaan masih pada perbaikan di sisi otomotifnya terkait penggunaan suspensi baru untuk meningkatkan kemampuan dan daya muatnya.
Doktrin ancaman perang terus berubah. Kedepan, senjata dengan jangkauan jauh akan menjadi tren. Untuk itu PT Pindad akan terus melakukan pengembangan termasuk penambahan rudal pada panser.
"Sebenarnya sekarang itu, kanon yang dimintain itu kanon berkaliber kecil seperti 20, 30, 35 mm. Itu karena lebih ringan. Kemudian kendaraan lebih ringan. Di sebelahnya akan dipasangin rudal. Kalau nembak kendaraan besar ya pakai rudal," ucap Tri.
Dalam pengembangan ini, PT Pindad tidak sendiri. Selain menggandeng
pihak Rheinmetall, sejumlah perusahaan dalam negeri termasuk perusahaan swasta juga turut membantu mengembangkannya.
"Ini sudah menggunakan system automatic, yang mahal di sistem senjata
adalah sistem penembakannya. Nah ini yang harus kita kuasai dan Pindad
untuk sementara belum masuk di elektronik dan optiknya. Ini akan
didukung oleh instansi lain seperti BPPT, PT Inti, PT Len, dll," tambah
Tri.
Pada 7 Agustus lalu, PT Pindad menandatangani Nota Kesepahaman kerangka kerjasama jangka panjang di bidang munisi dengan Rheinmetall Denel Munition Proprietary Limited (RDM). Nota Kesepahaman ini ditandatangani sebagai dasar kerjasama kedua belah pihak dalam pengembangan bisnis jangka panjang di bidang munisi. Kerjasama ini akan difokuskan pada pengembangan munisi kaliber besar, yaitu kaliber 60 mm hingga 155 mm
.
Kerjasama yang dilakukan akan mencakup penunjukkan PT Pindad sebagai HUB manufacturing RDM untuk kawasan Asia Pasifik, transfer use of technology munisi yang akan dilakukan dengan melakukan expert exchange ke akademi munisi milik RDM di Afrika Selatan, serta pembangunan co-manufacturing RDM di fasilitas produksi munisi milik PT Pindad (Persero) di Turen, Malang.
Sumber: Liputan 6 & Pindad
Sumber: Liputan 6 & Pindad
Gambar: Pindad