Jumat, Agustus 29, 2014

Koarmatim Terima KCR 60M Kedua Buatan PT PAL

Peresmian dan serah terima KRI Tombak-629

Penyelesaian Kapal Cepat Rudal (KCR) kedua dari tiga kapal yang diorder TNI AL merupakan jenis pengembangan dari Kapal Patroli Cepat atau Fast Patrol Boat (FPB-57) yang sebelumnya telah dibangun oleh PT PAL. Hasil pengembangan kapal FPB 57 ini mampu mengatasi target udara, target darat dan kapal permukaan serta dapat menampung sebanyak 55 kru.

Selaras dengan kemampuan dan kapabilitasnya, PT PAL juga melakukan pelatihan kepada para kru kapal. Dengan seluruh semangat, kerja keras dan hasil inovasi dari putra-putri bangsa yang telah mengembangkan teknologi dan kebutuhan kapal yang sesuai kondisi terkini, kapal kedua KCR-60 meter ini dapat terwujud dan siap diserahterimakan kepada TNI AL.

Penyerahan langsung oleh Dirut PT PAL, M. Firmansyah Arifin, sekaligus peresmian KCR-60 meter yang kedua ini diberi nama KRI Tombak-629, dilakukan di dermaga divisi kapal perang PT PAL Surabaya, Rabu, 27 Agustus 2014 yang dihadiri Menhan Purnomo Yusgiantoro dan KSAL Laksamana TNI Marsetio, Pangdam V Brawijaya, Pangarmatim, serta pejabat Kemhan/TNI.

Dalam sambutannya, Menhan mengatakan bahwa pembangunan KRI Tombak-629 ini dilaksanakan oleh PT. PAL yang merupakan BUMN Industri Strategis (BUMNIS), sehingga akan memudahkan TNI AL dalam pemeliharaan selanjutnya dan dapat memberikan alternatif solusi untuk mengurangi ketergantungan pada negara lain dalam pengadaan KRI di masa mendatang. Ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam kemandirian industri dalam negeri.

Kapal buatan PT. PAL ini adalah Kapal Cepat Rudal (KCR)-60M kedua yang masuk jajaran TNI AL. KCR pertama, yakni KCR-60M KRI Sampari-628 telah diresmikan dan diserahterimakan pada Mei lalu. Sedangkan kapal ketiga rencananya akan diserahkan berurutan medio September mendatang. PT PAL membangun 3 KCR pesanan TNI AL ini merupakan bentuk implementasi amanah Undang-Undang 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. 

KRI Tombak-629
KRI Tombak-629. Gambar:Angger Bondan/Jawa Pos
Kehadiran KCR-60M kedua yang telah diserahterimakan saat ini, sesuai dengan Renstra I 2009-2014 dan akan memenuhi kebutuhan pokok TNI sebagai satuan pemukul, dan akan memperkuat jajaran Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Timur. KCR-60M ini, berdasarkan pada pertimbangan taktis, dan strategis yang cukup mendalam untuk menjaga dan melindungi wilayah kedaulatan NKRI serta melaksanakan tugas-tugas pertahanan serta penegakan hukum wilayah NKRI.

"Dalam rangka pembangunan kekuatan TNI khususnya TNI AL maka kita akan terus membangun dengan target 16 buah KCR-60M seperti ini yang terus akan kita laksanakan dari waktu ke waktu dari Renstra I yang hampir kita selesaikan sampai dengan nanti Renstra ke-3," ungkap Menhan. "Pemenuhan alutsista TNI ini sebagai bentuk upaya peningkatan Angkatan Laut menjadi World Class Navy," tegas Menhan.

Lebih lanjut Menhan mengatakan bahwa disamping 16 kapal KCR-60M ini nantinya akan dibangun juga KCR-40M yang jumlahnya 16 buah dan PC (Patrol Cepat) yang jumlahnya juga 16 buah.

Menutup sambutannya Menhan berpesan kepada para ABK agar kiranya dapat menjaga, memelihara dan merawat kapal ini dengan baik mengingat pengadaan KCR ini menggunakan uang rakyat melalui APBN.

Arti Nama Tombak

Pemilihan senjata Tombak sebagai nama untuk kapal jenis KCR ini adalah karena senjata tradisional Tombak merupakan senjata tradisional yang ada di Nusantara.

Tombak merupakan senjata tajam dan runcing, bertangkai panjang untuk menusuk dari jarak dekat atau jauh (dengan cara melemparkan). Kata tombak atau tumbak berasal dari Jawa dan sekitarnya (Sunda dan Bali) sedangkan lembing dari bahasa Melayu.

Tombak atau lembing adalah senjata yang banyak ditemukan di seluruh peradaban dunia, terutama karena kemudahan pembuatannya dan biaya pembuatannya yang murah. Tombak adalah senjata untuk berburu dan berperang, bagiannya terdiri dari tongkat sebagai pegangan dan mata atau kepala tombak yang tajam dan kadang diperkeras dengan bahan lain.

Mengingat senjata tombak tersebut merupakan senjata tradisional yang ada di Nusantara. Tombak pantas dan layak untuk digunakan menjadi nama salah satu KRI milik TNI AL. (DMC/PT.PAL)