Tidak mengherankan jika Amerika Serikat dikatakan sebagai negara pelopor dalam pengembangan dan produksi helikopter. Hal ini karena 48% dari populasi helikopter militer yang digunakan dunia adalah helikopter buatan Amerika Serikat. Lebih khusus lagi, 18% diantaranya adalah S-70 (lebih dikenal sebagai UH/SH/MH-60 Black Hawk), yaitu helikopter transportasi 10 ton yang dikembangkan untuk menggantikan UH-1 (helikopter 4,6 ton yang dikembangkan di era 1950-an atau dalam Perang Vietnam lebih dikenal sebagai Huey) pada tahun 1980-an. Namun meskipun sudah tidak lagi diproduksi dan dalam kondisi yang uzur, UH-1 masih mengisi populasi helikopter dunia sebanyak 8%. Hal ini karena sudah banyak perusahaan yang menawarkan upgrade UH-1 untuk memperpanjang masa pakainya. Varian sipil dari UH-1, Bell 212/412 5,3 ton mengisi 4% dari populasi helikopter militer dan masih di produksi. Sedangkan CH-47 yang merupakan helikopter angkut kelas berat 22 ton (muatan hingga 10 ton) mengisi 5% dari populasi dan helikopter yang lebih kecil (1,3 ton) OH-58 dan helikopter MD500 masing-masing mengisi 4% populasi. Terakhir, sang petempur 11 ton AH-64 mengisi 5% dari pasar helikopter militer dunia.
Menengok ke Rusia, helikopter era Perang Dingin buatan Uni Soviet ini masih memiliki pasar 16%. Diantaranya Mi-8/17, helikopter transportasi 11 ton yang mengisi 11% dan helikopter tempur 12 ton Mi-24 yang mengisi pasar sebanyak 5%. Sisa helikopter militer lain yang digunakan dunia berasal dari Eropa, dan juga dari China dan India (meskipun jumlahnya masih sangat sedikit).
Menengok ke Rusia, helikopter era Perang Dingin buatan Uni Soviet ini masih memiliki pasar 16%. Diantaranya Mi-8/17, helikopter transportasi 11 ton yang mengisi 11% dan helikopter tempur 12 ton Mi-24 yang mengisi pasar sebanyak 5%. Sisa helikopter militer lain yang digunakan dunia berasal dari Eropa, dan juga dari China dan India (meskipun jumlahnya masih sangat sedikit).
Berbicara soal armada helikopter militer negara mana yang terbesar, Amerika Serikat masih memegangnya, setidaknya 30% dari total dunia. Diikuti oleh Rusia dengan 5 % dan Korea Selatan dan China yang masing-masing 4%, Jepang, India dan Perancis masing-masing 3% dan kemudian Turki, Jerman, dan Italia yang masing-masing 2%.
Bila ditinjau dari total tonase yang bisa diangkut helikopter militer dunia, Amerika mampu memegang sekitar setengah dari total tonase yang bisa diangkut oleh helikopter militer di dunia. Hal ini wajar mengingat banyaknya jumlah helikopter angkut kelas berat Amerika Serikat.
Gambar: Airwolfhound/Wiki
Gambar: Airwolfhound/Wiki