Belum kering tinta tanda tangan Presiden Obama pada keputusannya yang memberlakukan pemotongan anggaran belanja, Israel sudah menyatakan keprihatinan. Pemotongan anggaran belanja AS ini akan berdampak pada situasi militer dan politik di Timur Tengah. Dana jelas akan berkurang secara signifikan yang akhirnya akan membatasi pasokan senjata dan amunisi ke Israel.
Hanya dua hari setelah Obama mengumumkan pemotongan anggaran, Menteri Keuangan Israel Yuval Steinitz mengatakan pada pertemuan pemerintah bahwa kesulitan ekonomi di AS akan mempengaruhi Israel dan dia menyatakan harapannya semoga AS tidak "menderita" karena pemotongan anggaran ini. Komite Urusan Publik AS-Israel, sebuah organisasi lobi pro-Israel yang kuat, pada konferensi tahunan di Washington melakukan lobinya untuk tetap memperoleh bantuan militer dari AS sebesar 3,1 miliar dolar pada 2013 dan 2014.
AS telah memberikan bantuan militer dan ekonomi kepada Israel sejak tahun 1948. Selama 65 tahun, bantuan AS kepada Israel telah mencapai 70 miliar dolar dalam bentuk pinjaman dan hibah. Selain itu, AS tetap mempertahankan beberapa dana yang diperuntukkan untuk penambahan program pertahanan Israel. Rata-rata bantuan AS ke Israel adalah 5 persen dari APBN Israel.
Apa yang akan terjadi pada Israel akibat pemotongan anggaran AS ini?. Bantuan militer tahunan AS kepada Israel yang rata-rata sebesar 3,15 miliar dolar dikabarkan akan berkurang menjadi 250 juta dolar saja. Bantuan AS untuk pengembangan dan akuisisi sistem pertahanan rudal "Iron Dome", "Arrow-2", dan "Arrow-3" oleh Israel juga akan berkurang. Sebelumnya Israel telah menerima bantuan sebesar 730 juta dolar untuk pengembangan dan akuisisi alutsista pertahanan rudal ini.
Sementara itu, duta besar Israel untuk AS Michael Oren mengatakan bahwa Tel Aviv saat ini belum memiliki informasi akurat mengenai bagaimana pemotongan anggaran AS akan mempengaruhi besarnya bantuan kepada Israel, meskipun sangat jelas bahwa pemotongan bantuan tidak dapat dielakkan.
Lebih lanjut, sebuah portal berita Israel, yang mengutip sumber-sumber anonim di Washington, melaporkan bahwa pemotongan bantuan militer kepada Israel hanya sekitar 150 juta dolar, dan seorang juru bicara Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa program dukungan proyek Israel di bidang pertahanan akan terus berlanjut. Walaupun tidak menyebutkan angka yang spesifik.
Sangat mungkin upaya lobi pro-Israel berhasil, dan juga bukan gaya Barack Obama untuk membuat kebijakan tiba-tiba ketika berurusan dengan isu sensitif dengan sekutu abadinya. Namun, volume dukungan material dan keuangan bukanlah satu-satunya. Arsenal militer Israel yang sudah terkumpul selama puluhan tahun tetap akan membangkitkan rasa percaya diri Israel dalam setiap situasi militer di masa depan dan mampu berjuang sendiri dalam bulan-bulan berikutnya.
Bagian pentingnya adalah bahwa pemerintahan Obama secara konsisten akan melaksanakan rencana untuk dukungan tanpa syarat kepada Israel dalam hal konflik Timur Tengah. Jika sebelumnya AS hanya "membatasi" Israel dengan mengganti orang-orang yang pro-Israel di Administrasi Presiden AS, sekarang pemotongan bantuan benar-benar terjadi.
Bagaimana jika AS nantinya benar-benar menghentikan bantuan kepada Israel? Tanpa dana ini, militer Israel tetap kuat, namun tidak akan mampu bertahan dalam jangka panjang, bukan hanya untuk melawan tentara reguler dari negara-negara Arab, tetapi juga formasi semi-gerilya oleh pejuang Palestina, belum lagi kemampuan militer Iran yang semakin kuat.
Kredit foto : Washington Post