PT PAL memahami kekhawatiran yang disampaikan Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin saat kunjungannya pada 28 Desember 2012 lalu. Keluhan yang disampaikan Wamenhan terkait soal molornya proses proyek kapal tunda* pesanan Kementerian Pertahanan (TNI AL) yang dikerjakan oleh PT PAL.
PT PAL memahami dan akan memberikan perhatian khusus terhadap kekhawatiran yang disampaikan Wamenhan ini, menurut Dirut PT PAL M. Firmansyah Arifien. Sebab, kinerja PT PAL sebelumnya belum bisa dipandang sebagai suatu kerja profesional. Untuk itu, PT PAL yang berganti pimpinan pada Februari lalu itu akan menjamin bahwa pengiriman kapal tidak akan terlambat.
"Kami tahu bagaimana PT PAL dipandang selama ini. Dan kami akan gunakan teguran dari beliau sebagai cambuk bagi kami untuk segera tak terlambat dalam penyerahan kapal," ujar Firmansyah, Senin, 31 Desember 2012.
Firmansyah mengatakan, pihaknya akan memberlakukan dua shift untuk
menggenjot produksi kapal. Selain itu, PT PAL juga akan terus mencari sub kontraktor
untuk mempercepat produksi sehingga jadwal pengiriman kapal bisa tepat waktu antara April dan
Juni tahun ini.
Firmansyah sama sekali tak menampik jika pembangunan dua kapal tunda tersebut sedikit molor. Penyebabnya, lanjut dia, adalah karena material plat baja yang cacat yang diketahui September lalu. "Pertama, karena platnya dalam kondisi tidur, bagian atas tak terlihat cacat. Tapi pada proses blasting dan diberdirikan, baru terlihat kalau bagian bawahnya ada titik-titik. Dan, karena kami memperhatikan kualitas, kami putuskan untuk menggantinya dengan material yang baru," jelasnya.
Firmansyah sama sekali tak menampik jika pembangunan dua kapal tunda tersebut sedikit molor. Penyebabnya, lanjut dia, adalah karena material plat baja yang cacat yang diketahui September lalu. "Pertama, karena platnya dalam kondisi tidur, bagian atas tak terlihat cacat. Tapi pada proses blasting dan diberdirikan, baru terlihat kalau bagian bawahnya ada titik-titik. Dan, karena kami memperhatikan kualitas, kami putuskan untuk menggantinya dengan material yang baru," jelasnya.
Namun dia menegaskan bahwa kendala tersebut tidak akan mempengaruhi tanggal
pengiriman kapal. Pasalnya, semua material produksi, termasuk pengganti
material yang cacat sudah didapatkan.
"Jadi, sejak penemuan plat baja yang cacat September lalu, kami langsung memesan lagi material baru. Untungnya, plat baja yang kami pesan sudah datang. Jadi, sekarang yang semua faktor tinggal faktor internal yakni manajemen produksi," terangnya.
"Jadi, sejak penemuan plat baja yang cacat September lalu, kami langsung memesan lagi material baru. Untungnya, plat baja yang kami pesan sudah datang. Jadi, sekarang yang semua faktor tinggal faktor internal yakni manajemen produksi," terangnya.
Terhitung November 2012, proses proyek produksi kapal tunda pertama yakni tugboat M000276 mencapai 67 persen. Angka tersebut meleset dari 8,79 persen dari target proses semula yakni 76 persen. Sedangkan, kapal tunda kedua yakni M000277 sudah mencapai 63,03 persen atau 1,5 persen lebih rendah dari target proses.
Order pembuatan 2 unit Kapal Tunda ini berdasarkan Surat Perjanjian Jual Beli Nomor : KTR/1055/02-48/XII/2011/Disadal No. Pembangunan
M000276 dan M000277. Kontrak ditandatangani secara resmi antara PT PAL dan TNI AL yang diwakili Dinas Pengadaan Mabes AL pada 20 Desember 2011 bersamaan dengan kontrak pembuatan 3 unit Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter.
Berikut detail spesifikasi dari Kapal Tunda (Tugboat) 2.400 hp PT PAL:
Ukuran
Utama Kapal Tunda 2.400 hp PT PAL
|
|
Panjang Keseluruhan (LOA)
|
29.00 M
|
Panjang Garis Air
|
26.50 M
|
Lebar
|
9.00 M
|
Tinggi Sampai Geladak Utama
|
4.50 M
|
Sarat Air Desain
|
3.50 M
|
Tinggi Ruang Akomodasi
|
2.50 M
|
Daya
Tarik
|
|
Daya tarik pada daya maximum motor pokok (100% MCR) adalah 30TON pada
kondisi sarat desain.
|
|
Kecepatan
|
|
Kecepatan normal operasi (free running) 100% MCR pada sarat kondisi
muatan 50% adalah 12 knot, pada perairan dalam dan tenang serta kondisi cuaca
tidak melebihi skala Beaufort 2.
Kecepatan menunda ≥ 5 knot.
|
|
Jumlah Kru
|
10 orang
|
Klass
|
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
|
*Kapal tunda (tugboat) adalah kapal yang manuver/pergerakannya utamanya digunakan untuk menarik atau mendorong kapal lainnya di pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula untuk menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan lainnya. Kapal tunda biasanya memiliki tenaga besar dan manuver yang tinggi, namun tergantung dari unit penggeraknya.
Sumber: Jurnas/PT PAL/Wikipedia