USS Jacksonville (SSN 669). Foto : ctf74.navy.mil |
ARTILERI - Kapal selam USS Jacksonville (SSN 669), yang merupakan kapal selam nuklir Angkatan Laut Amerika Serikat kelas Los Angeles, dikabarkan menabrak sebuah kapal nelayan di perairan Teluk Persia, dikatakan oleh juru bicara di Armada ke-5 AS.
Setelah kejadian tabrakan tersebut, pesawat patroli maritim AS P-3 Orion langsung melakukan identifikasi di lokasi tabrakan dan sekitarnya untuk mencari seandainya ada bagian-bagian dari kedua kapal yang terlepas, namun tidak ditemukan. Kejadian tersebut tidak membahayakan kedua kapal dan tidak ada yang terluka dalam kejadian ini.
Kapal selam AS dikabarkan mengalami kerusakan di salah satu periskopnya (ada 2 periskop), sedangkan reaktor nuklirnya tetap berjalan normal. Kapal nelayan yang ditabrak oleh kapal selam itu juga dinyatakan baik-baik saja dan dapat melanjutkan kembali perjalanannya tanpa masalah.
Setelah kejadian tabrakan tersebut, pesawat patroli maritim AS P-3 Orion langsung melakukan identifikasi di lokasi tabrakan dan sekitarnya untuk mencari seandainya ada bagian-bagian dari kedua kapal yang terlepas, namun tidak ditemukan. Kejadian tersebut tidak membahayakan kedua kapal dan tidak ada yang terluka dalam kejadian ini.
Kapal selam AS dikabarkan mengalami kerusakan di salah satu periskopnya (ada 2 periskop), sedangkan reaktor nuklirnya tetap berjalan normal. Kapal nelayan yang ditabrak oleh kapal selam itu juga dinyatakan baik-baik saja dan dapat melanjutkan kembali perjalanannya tanpa masalah.
"Kapal nelayan itu melanjutkan perjalanannya tanpa terlihat mengalami masalah, bahkan mungkin kapal itu tidak merasa telah ditabrak oleh kapal selam kami,” ujar juru bicara tersebut, seperti dikutip Reuters, Jumat, 11 Januari 2013.
Armada ke-5 memiliki pangkalan di Bahrain yang berseberangan dengan wilayah Iran di Teluk Persia. Iran seringkali mengancam akan menutup Selat Hormuz apabila konflik yang dimilikinya dengan AS terkait program nuklir Iran semakin memanas.
Perairan Teluk Persia relatif dangkal, rata-rata kedalamannya 150 kaki dan kadang-kadang perairan ini bisa menjadi sulit untuk mengoperasikan kapal selam serang besar, terutama ketika di permukaan banyak kapal berlayar, menurut seorang perwira angkatan laut dari Armada ke-5 yang sudah cukup lama bertugas disana.
Pada bulan Agustus tahun lalu, Angkatan Laut AS mengatakan, salah satu kapal perusak kawal rudal mereka juga bertabrakan dengan kapal tanker milik Jepang yang sedang membawa minyak di Selat Hormuz. Tidak ada yang terluka dalam kejadian ini. (FS)
Perairan Teluk Persia relatif dangkal, rata-rata kedalamannya 150 kaki dan kadang-kadang perairan ini bisa menjadi sulit untuk mengoperasikan kapal selam serang besarArmada ke-5 merupakan armada Angkatan Laut milik AS yang bertugas mengawasi keamanan di Teluk Persia, khususnya di wilayah Selat Hormuz. Selat Hormuz merupakan wilayah yang vital karena dilewati sebagian besar pasokan minyak bumi di dunia.
Armada ke-5 memiliki pangkalan di Bahrain yang berseberangan dengan wilayah Iran di Teluk Persia. Iran seringkali mengancam akan menutup Selat Hormuz apabila konflik yang dimilikinya dengan AS terkait program nuklir Iran semakin memanas.
Perairan Teluk Persia relatif dangkal, rata-rata kedalamannya 150 kaki dan kadang-kadang perairan ini bisa menjadi sulit untuk mengoperasikan kapal selam serang besar, terutama ketika di permukaan banyak kapal berlayar, menurut seorang perwira angkatan laut dari Armada ke-5 yang sudah cukup lama bertugas disana.
Pada bulan Agustus tahun lalu, Angkatan Laut AS mengatakan, salah satu kapal perusak kawal rudal mereka juga bertabrakan dengan kapal tanker milik Jepang yang sedang membawa minyak di Selat Hormuz. Tidak ada yang terluka dalam kejadian ini. (FS)