Pelepasan Kasal yang dilaksanakan dalam sebuah Apel Khusus itu berlangsung khidmat dan dihadiri pejabat teras dan ribuan prajurit dari Korps Marinir. Apel
Khusus ini turut juga juga dihadiri Wakasal
Laksamana Madya TNI Marsetio, para Pejabat Teras Mabes AL, para
Pangkotama TNI AL, dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Lilik Soeparno.
Di depan ribuan prajurit Korps Marinir, Laksamana TNI Soeparno yang lahir di Surabaya, 28 September 1955
itu, mengatakan apa yang dialaminya saat pelepasan ini mengingatkan dirinya ke
peristiwa dua tahun silam, tepatnya pada 2 tanggal Nopember 2010.
Ia mengemukakan pada hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah dalam perjalanan pengabdiannya di TNI AL. Pada hari itu dengan rasa bangga, beliau diangkat menjadi warga kehormatan Korps Marinir, sebuah Korps yang begitu besar, Korps dengan sejarah pengabdian yang panjang dengan penuh warna. Karena menjadi warga kehormatan Korps Marinir merupakan dambaan dan impian bagi setiap perwira Angkatan Laut.
Ini untuk terakhir kalinya Laksamana TNI Soeparno
berdiri di hadapan para prajurit Korps marinir sebagai Pemimpin TNI AL, dengan diliputi rasa haru yang mendalam. Tiba
saatnya di acara parade perpisahan, Laksamana TNI Soeparno selaku
Pemimpin TNI AL yang sekaligus sebagai warga kehormatan mohon
diri dan mohon pamit.
"Secara struktural memang kita harus berpisah tetapi secara kultural dalam ikatan keluarga Korps Marinir, kita tidak akan pernah terpisah selama hayat masih di kandung badan, saya masih tetap sebagai keluarga besar Korps Marinir walaupun hanya menjadi warga kehormatan namun saya merasa menjadi prajurit Korps Marinir sejati," tegas Laksamana TNI Soeparno.
"Secara struktural memang kita harus berpisah tetapi secara kultural dalam ikatan keluarga Korps Marinir, kita tidak akan pernah terpisah selama hayat masih di kandung badan, saya masih tetap sebagai keluarga besar Korps Marinir walaupun hanya menjadi warga kehormatan namun saya merasa menjadi prajurit Korps Marinir sejati," tegas Laksamana TNI Soeparno.
Setelah
purna tugas kelak, jika Korps memanggil, maka dirinya siap mengangkat
ransel, memanggul senjata, dan memakai baret ungu untuk berperang
bersama Korps Marinir. Mendarat di pantai musuh serta mengobrak-abrik
pertahanan musuh yang mengancam kedaulatan NKRI, sebagai seorang
petarung yang rela mengorbankan jiwa raga demi kejayaan Tanah Air
tercinta.
Orang dengan jabatan tertinggi di TNI AL itu mengatakan selama bahwa memimpin TNI AL ia telah menyaksikan betapa membanggakan sepak terjang prajurit Korps
Marinir yang senantiasa hadir di setiap palagan (medan laga), baik di dalam maupun di
luar negeri, dengan membawa panji-panji keberhasilan, kiprah yang
demikian hebat membuat gentar lawan dan bakal lawan.
Teruskan perjuanganmu, prajuritku yang gagah perkasa, saya bangga pernah memimpin kalian, jadilah prajurit petarung yang relegius dan humanis
Dalam kesempatan itu, Laksamana TNI Soeparno menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang tinggi atas loyalitas, dedikasi dan
pengabdian serta dukungan yang tulus selama ini.
"Sebelum kaki ini melangkah meninggalkan Ksatrian Marinir Sutedi
Senaputra yang penuh wibawa ini, perkenankan saya menyampaikan ungkapan
tulus dari jiwa keprajuritan yang telah terpatri selama menjadi perwira
Angkatan Laut bahwa kalian adalah prajurit-prajuritku yang sungguh hebat
dan mengagumkan, terima kasih atas semuanya," katanya.
Usai Apel Khusus dilanjutkan dengan acara tradisi pelepasan Kasal, Kasal beserta Ibu Lilik Soeparno didampingi Dankormar Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington dan Ny. Mediastuti Faridz Washington menuju lapangan Apel untuk melaksanakan prosesi pelepasan, diawali dengan pengalungan bunga oleh Putra-Putri prajurit Marinir kepada Laksamana TNI Soeparno dan Ny. Lilik Soeparno.
Setelah itu Laksamana TNI Soeparno
beserta Ny. Lilik Soeparno menaiki BTR-50 dengan dilepas oleh ribuan
prajurit Korps Marinir, Jalasenastri, yaitu melewati lorong yang
dibentuk dengan menggunakan kendaraaan tempur yang dimiliki Korps
Marinir dengan diiringi musik dan lagu "Seraut Wajah" oleh penyanyi kondang Ebiet G.
Ade.
Sesampainya di depan ruang VIP Menbanpur-1 Mar, Laksamana TNI
Soeparno berkesempatan menuliskan pesan di prasasti, dalam pesan
tersebut disampaikan, "Teruskan perjuanganmu, prajuritku yang gagah
perkasa, saya bangga pernah memimpin kalian, jadilah prajurit petarung
yang relegius dan humanis."
Setelah itu dilanjutkan pemberian
cinderamata dari prajurit baret Ungu, selanjutnya Laksamana TNI Soeparno
dan keluarga berjalan kaki dilepas dengan iringan musik Rebana yang
melewati lorong ribuan prajurit Baret Ungu sampai pos penjagaan Ksatrian
Sutedi Senaputra Karangpilang.
Laksamana
TNI Soeparno akan digantikan oleh Laksamana Madya TNI Marsetio yang
sebelumnya adalah Wakasal. Laksamana TNI Dr. Marsetio, MM sudah dilantik sebagai Kasal secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Senin, 17 Desember 2012.
Inspeksi Kapal Perang Sebelum Sertijab
Sehari menjelang serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut dari Laksamana TNI Soeparno kepada penggantinya Laksamana Madya TNI Dr. Marsetio, MM, kedua pejabat tersebut menginspeksi kapal-kapal perang (admiral inspection) yang tengah sandar di Markas Koarmatim Ujung, Surabaya, Rabu, 26 Desember 2012.
Admiral Inspection merupakan salah satu tradisi dilingkungan TNI AL yang dilaksanakan guna memeriksa kesiapan unsur-unsur TNI AL untuk yang terakhir kalinya, sebelum "tongkat estafet" kepemimpinan diserahterimakan. Tradisi ini biasanya digelar menjelang pergantian jabatan Kasal maupun pada saat pergantian Panglima Komando Armada RI Kawasan. Kegiatan tersebut, selain sebagai ajang salam perpisahan dengan para prajuritnya, juga merupakan kesempatan untuk memperkenalkan pemimpin yang baru.
Dalam inspeksi laut tersebut, Kasal TNI Soeparno didampingi calon penggantinya Laksamana Madya TNI Dr. Marsetio, MM dengan menggunakan KAL Yudistira yang di komandani oleh Lettu Laut (P) Sukarno Efendi. Dibelakang kapal, dikawal dua kendaraan tempur air "Sea Rider" dari Satuan Komando Pasukan Katak Koarmatim. Kapal tersebut berlayar dimulai dari Dermaga A kolam Koarmatim menuju kearah selatan, dimana tengah bersandar kapal-kapal Satuan Kapal Cepat, Satuan Kapal Amfibi, Satuan Kapal Patroli, Satuan Kapal Bantu, Satuan Kapal Selam dan Satuan Kapal Eskorta. Selanjutnya kapal bergerak keluar menuju Selat Madura.
Gelar unsur yang turut dalam Inspeksi Laut kali ini melibatkan sekitar 2.500 orang prajurit anggota kapal perang dari berbagai tipe dan jenis yang tengah berada di Pangkalan Koarmatim. Pada saat KAL Yudistira yang ditumpangi Kasal dan penggantinya melewati setiap kapal perang, terdengar bunyi pluit diiringi dengan penghormatan para ABK yang melakukan penghormatan lambung dengan berbaris di reling kapal sambil serentak meneriakkan "Jalesveva Jayamahe" secara berulang-ulang.
Setelah melaksanakan inspeksi laut, Laksamana TNI Soeparno melalui radio telekomunikasi menyampaikan amanatnya yang dipancarkan dan diterima oleh seluruh kapal perang TNI AL yang tengah beroperasi di segenap penjuru perairan NKRI maupun internasional.
Dalam amanatnya Kasal diantaranya mengatakan, bahwa tugas dan pengabdian mulia ini akan terus berlanjut. Ke depan tugas-tugas yang lain telah menunggu, bukanlah semakin ringan dan mudah, akan tetapi justru akan semakin berat dan kompleks.
"Saya berharap kepada prajurit TNI Angkatan Laut dimanapun bertugas dan dalam kondisi apapun, saudara-saudara tetap mengedepankan sikap profesionalisme dengan didukung moralitas yang tinggi," kata Laksamana TNI Soeparno.
Diakhir amanatnya Laksamana TNI Soeparno juga memberikan beberapa penekanan yang disampaikan kepada seluruh jajaran prajurit TNI AL salah satunya yaitu, agar selalu memelihara dan meningkatkan disiplin, dedikasi dan loyalitas yang tinggi guna menghadirkan karya, kinerja dan prestasi demi suksesnya tugas pokok TNI Angkatan Laut.
Sehari menjelang serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut dari Laksamana TNI Soeparno kepada penggantinya Laksamana Madya TNI Dr. Marsetio, MM, kedua pejabat tersebut menginspeksi kapal-kapal perang (admiral inspection) yang tengah sandar di Markas Koarmatim Ujung, Surabaya, Rabu, 26 Desember 2012.
Admiral Inspection merupakan salah satu tradisi dilingkungan TNI AL yang dilaksanakan guna memeriksa kesiapan unsur-unsur TNI AL untuk yang terakhir kalinya, sebelum "tongkat estafet" kepemimpinan diserahterimakan. Tradisi ini biasanya digelar menjelang pergantian jabatan Kasal maupun pada saat pergantian Panglima Komando Armada RI Kawasan. Kegiatan tersebut, selain sebagai ajang salam perpisahan dengan para prajuritnya, juga merupakan kesempatan untuk memperkenalkan pemimpin yang baru.
Dalam inspeksi laut tersebut, Kasal TNI Soeparno didampingi calon penggantinya Laksamana Madya TNI Dr. Marsetio, MM dengan menggunakan KAL Yudistira yang di komandani oleh Lettu Laut (P) Sukarno Efendi. Dibelakang kapal, dikawal dua kendaraan tempur air "Sea Rider" dari Satuan Komando Pasukan Katak Koarmatim. Kapal tersebut berlayar dimulai dari Dermaga A kolam Koarmatim menuju kearah selatan, dimana tengah bersandar kapal-kapal Satuan Kapal Cepat, Satuan Kapal Amfibi, Satuan Kapal Patroli, Satuan Kapal Bantu, Satuan Kapal Selam dan Satuan Kapal Eskorta. Selanjutnya kapal bergerak keluar menuju Selat Madura.
Gelar unsur yang turut dalam Inspeksi Laut kali ini melibatkan sekitar 2.500 orang prajurit anggota kapal perang dari berbagai tipe dan jenis yang tengah berada di Pangkalan Koarmatim. Pada saat KAL Yudistira yang ditumpangi Kasal dan penggantinya melewati setiap kapal perang, terdengar bunyi pluit diiringi dengan penghormatan para ABK yang melakukan penghormatan lambung dengan berbaris di reling kapal sambil serentak meneriakkan "Jalesveva Jayamahe" secara berulang-ulang.
Setelah melaksanakan inspeksi laut, Laksamana TNI Soeparno melalui radio telekomunikasi menyampaikan amanatnya yang dipancarkan dan diterima oleh seluruh kapal perang TNI AL yang tengah beroperasi di segenap penjuru perairan NKRI maupun internasional.
Dalam amanatnya Kasal diantaranya mengatakan, bahwa tugas dan pengabdian mulia ini akan terus berlanjut. Ke depan tugas-tugas yang lain telah menunggu, bukanlah semakin ringan dan mudah, akan tetapi justru akan semakin berat dan kompleks.
"Saya berharap kepada prajurit TNI Angkatan Laut dimanapun bertugas dan dalam kondisi apapun, saudara-saudara tetap mengedepankan sikap profesionalisme dengan didukung moralitas yang tinggi," kata Laksamana TNI Soeparno.
Diakhir amanatnya Laksamana TNI Soeparno juga memberikan beberapa penekanan yang disampaikan kepada seluruh jajaran prajurit TNI AL salah satunya yaitu, agar selalu memelihara dan meningkatkan disiplin, dedikasi dan loyalitas yang tinggi guna menghadirkan karya, kinerja dan prestasi demi suksesnya tugas pokok TNI Angkatan Laut.