Selasa, November 06, 2012

Korsel Tingkatkan Kerjasama Pertahanan dengan Indonesia

Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan President of Korea Institute for Defense Analyses (KIDA) Lt. Gen (Ret) Bang Hyo Bok, di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Senin, 5 November 2012. Kunjungan ini dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama antara Korsel dan RI yang saat ini memang sudah terjalin baik dan semakin meningkat. Dalam kesempatan ini, President of KIDA menyampaikan harapannya untuk dapat menjalin kerjasama penelitian di bidang pertahanan antara institusi penelitian dari kedua negara.

Bang Hyo Bok mengatakan, saat ini hubungan kerjasama pertahanan antara Korsel dan Indonesia semakin meningkat, maka dari itu diperlukan suatu usaha guna membuat hubungan tersebut menjadi lebih efektif dan efisien. Untuk mencapai hal itu, dibutuhkan kerjasama antara institusi penelitian seperti institusi KIDA dengan institusi penelitian di Indonesia.

Korsel tingkatkan kerjasama pertahanan dengan Indonesia

Menurut dia, kerjasama penelitian pertahanan ini dapat dilakukan melalui beberapa metode seperti penyelenggaraan seminar bersama yang membahas isu - isu yang memang menjadi pusat perhatian kedua negara, ataupun dengan penyelenggaraan pelatihan bersama oleh para peneliti dari kedua negara untuk dapat belajar dan berdiskusi bersama.

“Kami kedepannya sangat berharap dan akan secara aktif menjalin hubungan dengan institusi penelitian di Indonesia, sehingga hubungan kerjasama antara kedua negara bisa ditingkatkan satu tingkat lagi”, ungkapnya. President of KIDA menjelaskan, KIDA merupakan sebuah institusi yang ditempati oleh hampir 450 pemegang gelar akademis Master dan Doktor khususnya peneliti bidang pertahanan, militer, strategis dan juga bidang pengadaan.

Lebih lanjut President of KIDA, menyampaikan keyakinannya bahwa kedepan kerjasama pertahanan kedua negara akan semakin meningkat. Terlepas dari hubungan kenegaraan antara kedua negara, secara pribadi Bang Hyo Bok menyampaikan bahwa dirinya memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap Indonesia, khususnya karena :
  1. Indonesia memiliki peran geopolitik yang sangat strategis baik di kawasan regional maupun Internasional
  2. Potensi petumbuhan yang dimiliki Indonesia untuk dapat lebih maju kedepan.
Menurutnya, jika kedua poin tersebut diatas dengan positif dapat saling melengkapi, maka kedepan Indonesia akan menjadi negara yang besar, tidak hanya di kawasan Asia Tenggara namun juga di benua Asia dan juga pentas Internasional.

Turut mendampingi Wamenhan RI dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan (Kabadiklat Kemhan) Mayjen TNI Suwarno, S.I.P., M.Sc dan Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin.

Wamenhan Sambut Baik Keinginan President of KIDA

Menanggapi President of KIDA, Wamenhan RI Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan bahwa memang perkembangan hubungan kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Korsel saat ini dalam level yang paling tinggi. Hubungan antara kedua pemimpin negara sampai dengan Menhan dan sampai pada tingkat operasional serta hubungan antar perwira berjalan sangat baik, komunikasi personel dan komunikasi institusi dari kedua negara juga sangat intensif.

Menurut Wamenhan, dengan kunjungan President of KIDA ke Kemhan RI ini, maka tentunya juga akan menambah jumlah dari kualitas kerjasama antara kedua negara khususnya kerjasama di bidang pertahanan. “Semoga kunjungan bapak bisa bermanfaat bagi kedua negara dan kedua institusi”, ungkap Wamenhan. Terkait dengan kerjasama penelitian di bidang pertahanan, Wamenhan RI menyampaikan sangat menyambut baik keinginan dari President of KIDA tersebut.

Korsel tingkatkan kerjasama pertahanan dengan Indonesia

Wamenhan merekomendasikan agar KIDA dapat menjalin kerjasama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, untuk itu Kemhan akan menfasilitasi agar President of KIDA bersama delegasi dapat melakukan kunjungan ke Lemhannas. Wamenhan RI menjelaskan, Lemhannas merupakan institusi kajian di Indonesia yang terdiri dari berbagai pakar-pakar disiplin ilmu tidak hanya di bidang pertahanan tetapi juga pada skala nasional.

Disamping sebagai institusi kajian, Lemhannas juga merupakan institusi yang membekali dan mendidik para eksekutif baik itu dari pemerintah maupun juga para kalangan bisnis dan politisi serta LSM, untuk mendapatkan suatu persamaan formulasi berpikir pada skala nasional dalam menghadapi permasalahan-permasalahan lingkungan regional dan global.

Menhan Terima Kunjungan Kasau Thailand

Di hari yang sama, Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Angkatan Udara Royal Thailand Air Chief Marshal Prachin Chantong di Kantor Kemhan, Jakarta. Kunjungan Kasau Thailand menemui Menhan ini merupakan salah satu rangkaian kunjungannya sebagai tamu Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Imam Sufaat.

Menhan terima kunjungan Kasau Thailand

Purnomo menyambut baik hubungan kerjasama kedua negara khusunya angkatan bersenjata yang terjalin erat terutama kerjasama yang terjalin di tingkat regional/ASEAN. Menhan Purnomo Yusgiantoro berharap kerjasama antara kedua Angkatan Udara kedpan dapat meningkat terutama dalam bidang pendidikan dan pelatihan. Angkatan Udara kedua negara sempat melakukan latihan bersama pada tahun 2011 yang lalu dengan nama Elang Thainesia.

Sementara itu Kepala Staf Angkatan Udara Thailand menjelaskan kerjasama yang terjalin antara Angkatan Udara kedua negara sampai sekarang telah melakukan pertukaran Perwira untuk mengikuti sekolah staf dan komando, saling kunjung pejabat tinggi dan  working group kerjasama pertahanan kedua negara untuk menggali kemungkinan-kemungkinan kegiatan yang dapat mempererat hubungan kerjasama yang telah terjalin baik selama ini. Saat menemui Menhan Purnomo Yusgiantoro, Kasau Thailand didampingi oleh Kepala Staf TNI AU Marsekal Imam Sufaat.

DMC