Rabu, Oktober 17, 2012

KSAU: Hawk 200 Grounded untuk Sementara Waktu

Pesawat tempur milik TNI AU jenis Hawk 200 buatan British Aerospace Inggris,  jatuh di Kabupaten Kampar, Riau, Selasa, 16 Oktober 2012 sekitar pukul 09.30 WIB.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjend TNI Hartind Asrind mengatakan, pilot pesawat (Letnan Dua Reza Yori Prasetyo -Red) telah melaporkan kondisi di dalam pesawat sesaat sebelum dia keluar dengan menggunakan kursi lontar (injection seat)

"Dugaan sementara mesinnya mengalami gangguan sehingga dia melaporkan bahwa ada kerusakan dan minta izin untuk keluar dari pesawat," kata Hartind di Jakarta, Selasa siang. Penyebab pasti mengenai kecelakaan pesawat tempur buatan 1980 itu akan diselidiki lebih lanjut secara internal oleh TNI AU.
 
Hawk 200 jatuh
Lokasi kejadian jatuhnya pesawat Hawk di Riau
(Foto: Diupload Erick di Twitter dengan akun @erickriboo)

Penyebab kecelakaan atau pesawat jatuh itu ada tiga faktor kemungkinan, yaitu gangguan mesin, manusia, atau cuaca. Dugaan sementara karena gangguan mesin, kata Asrind.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan, pesawat jenis Hawk 200 langsung grounded untuk sementara waktu. "Jangan-jangan nanti kalau kita pakai ada sesuatu lagi, makanya kita harus tahu dulu," kata dia di Istana Negara Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2012.

Ia mengatakan, penyebab jatuhnya pesawat kemungkinan bukan human error, mungkin masalah mesin. Menurut dia, dari pengalaman kalau ada eject, atau ada sesuatu yang terjadi dengan pesawat maka pilotnya akan meninggalkan pesawat. "Ada emergency (keadaan darurat)," ujar Sufaat.

Selasa pagi, sekitar pukul 09.30 WIB, sebuah pesawat Hawk 200 jatuh di Jalan Amal, Pasir Putih, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

Salah seorang saksi mata, yang merupakan warga sekitar, mengaku melihat sejumlah pesawat sedang melakukan latihan terbang dan salah satu pesawat tampak mengeluarkan asap. "Satu pesawat terlihat berasap dan tiba-tiba menukik, suaranya keras seperti petir," kata warga setempat.

Warga yang enggan disebut namanya itu mengatakan melihat sang pilot, Letda Reza Yori Prasetyo, keluar dari pesawat dengan kursi pelontar dan jatuh ke sebuah kolam yang letaknya tidak jauh dari lokasi kejadian.

Sang pilot selamat dan kemudian ditolong oleh warga setempat lalu dibawa ke rumah kepala desa. Sementara itu, ratusan anggota TNI AU langsung menuju ke lokasi kejadian melarang warga dan wartawan untuk mendekat karena dikhawatirkan akan ada ledakan.