Rabu, September 12, 2012

C 295 Pesanan TNI dari PT DI Diharapkan Tidak Terhambat

Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq berharap kesulitan modal yang dialami PT Dirgantara Indonesia (DI) untuk membiayai pesanan pesawat dari dalam dan luar negeri sekitar 73 unit dengan modal yang dibutuhkan sekitar Rp 7 triliun secepatnya teratasi.

Selain itu, "Saya berharap kondisi itu tidak lantas menghambat pengerjaan pesanan pesawat untuk TNI karena merupakan bagian dari program modernisasi alutsista," tutur Mahfudz Siddiq di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa , 11 September.

C 295
C 295 merupakan versi Spanyol dari CN 295

Mahfudz menjelaskan bahwa saat ini setidaknya Kemenhan telah memesan sembilan unit pesawat CN 295 untuk TNI AU dan beberapa unit pesawat bel untuk TNI AD. "Kami berharap, pengerjaan tetap berjalan lancar dan bisa diselesaikan sesuai jadwal," lanjutnya.

Pesawat CN-295 (hasil kerja sama PT DI dan Airbus Military), atau dikenal sebagai C-295 (versi Spanyol), merupakan pesawat angkut taktis militer twin turboprop produksi Airbus Military di Spanyol. Pesawat yang melakukan terbang perdana pada 1998 ini merupakan pengembangan dari pesawat CN-235, dengan peningkatan muatan sebesar 50 persen dan mengalami pembaruan di sektor mesin (engine), yang menggunakan PW127G baru.

Terkait besaran modal yang dibutuhkan PT DI untuk pengerjaan pesanan puluhan pesawat tersebut, menurut Mahfudz, anggaran negara tak akan cukup unruk menyehatkan cash flow perusahaan ini. "Kementerian BUMN diharapkan segera mengusulkan kebijakan taktis guna menyelesaikan kekurangan masalah modal itu," ujar Mahfuz.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiyantoro usai menghadiri raker yang membahas revisi UU Veteran RI menyatakan, meski saat ini PT DI kesulitan dalam permodalan, dipastikan tidak sampai mempengarui pengadaan dan penyelesaian pesanan pesawat untuk TNI.

"Kami optimis pengerjaan pesanan pesawat TNI dapat di kerjakan tepat waktu," tegas Menhan.


Filipina Akan Pesan CN-235 dari PT IPTN


Pemerintah Filipina berencana membeli pesawat intai maritim dari Indonesia dan pesawat angkut militer dari Italia, diungkapkan juru bicara Departemen Pertahanan Nasional Peter Paul Galvez, Senin, 10 September, dikutip harian The Philippine Star. .

“Pesawat patroli dan intai maritim jarak jauh dibuat di Indonesia berdasarkan kesepakatan kerjasama dengan Spanyol,” ucap Galvez.

CN 235 MPA Angkatan Laut Meksiko
CN 235 MPA, pesawat intai maritim

Departemen Pertahanan Nasional Filipina sedang mencari juga pesawat angkut menengah dari Eropa. Bila Presiden Aquino menyetujui pembelian pesawat ini dari Indonesia, akan meningkatkan kemampuan Filipina dalam menjaga kedaulatan wilayah maritimnya. .

Filipina berminat membeli CN-235MPA (Maritime Patrol Aircraft) dari PT DI, pesawat jenis ini telah digunakan oleh militer Indonesia.

Sumber: Jurnas/ The Philippine Star