TNI Angkatan Laut memastikan akan membeli rudal
C-705 dari Cina pada tahun 2013. “Rudal ini memiliki akurasi yang sangat
tinggi,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Untung
Suropati, Ahad 5 Agustus 2012.
Kepala Pusat
Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Hartind
Asrin, mengatakan rudal dengan jarak tempuh 135 kilometer ini telah
diuji dua kali di Selat Sunda sejak 2011. “Rudal ini terbukti efektif
setelah diuji coba,” kata Hartind.
Rudal C-705 |
Kementerian Pertahanan mengatakan rencana pembelian rudal ini sudah dibicarakan dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Cina, Maret 2012 lalu. Rencana ini kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan bertajuk “First Defense Industry Cooperation Meeting RI-China”, akhir bulan Juli 2012 lalu.
Pada 30 Agustus nanti, Hartind menambahkan, Cina akan memberikan proposal tahap pertama yang berisi spesifikasi teknis. Baru, pada September, kedua pihak akan menentukan harga dan jumlah rudal yang dibeli. Jika tak ada halangan, ujar dia, pemerintah akan meneken kontrak pembelian rudal C075 pada 1 Maret 2013.
"Rudal Yakhont cocok untuk pertempuran di perairan luas, sedangkan C-705 cocok di perairan kepulauan seperti di Indonesia"
TNI
Angkatan Laut juga pernah menguji rudal Yakhont asal Rusia pada 2011
lalu. Rudal ini, kata Untung, berbeda dengan rudal C-705. "C-705 memiliki
jangkauan setengah dari rudal Yakhont," ucapnya. Karena itu, ujar
Untung, Yakhont cocok untuk pertempuran di perairan luas, sedangkan C-705
cocok di perairan kepulauan.
Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tubagus Hasanuddin mengatakan pembelian rudal C-705 telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. “Sudah dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010,” kata Hasanuddin.
Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tubagus Hasanuddin mengatakan pembelian rudal C-705 telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. “Sudah dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2010,” kata Hasanuddin.
(Foto: chinesemilitary.info)