Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), siap mengamankan perbatasan wilayah laut RI dalam gelar latihan Manuvra Lapangan (Manlap) dari unsur-unsur laut dan udara, yang tergabung dalam Latihan Pratugas Satuan Tugas Operasi (Satgas Ops) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Laut tahun 2012 di wilayah sekitar laut Jawa, Kamis 2 Agustus. Gladi tempur laut itu dilaksanakan selama tiga hari, mulai 31 Juli hingga berakhir kemarin, Kamis 2 Agustus.
Manlap Pratugas Satgas Opspamtas Laut tahun 2012, melibatkan 8 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yaitu:
Manlap Pratugas Satgas Opspamtas Laut tahun 2012, melibatkan 8 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yaitu:
- KRI Oswald Siahaan-354
- KRI Abdul Halim Perdana Kusuma-355
- KRI Frans Kaisiepo-368
- KRI Diponegoro-365
- KRI Untung Surapati-372
- KRI Layang-805
- KRI Arun-903
- Kapal selam KRI Nanggala-402
Selain unsur laut, latihan tersebut juga melibatkan unsur udara yaitu sebuah Pesawat Udara (Pesud) jenis Cassa dan sebuah Helikopter Bolcow dari Pusat Penerbangan Angakatan Laut (Puspenberbal) Juanda Surabaya.
Selama tiga hari di laut, unsur KRI dan pesawat udara melaksakan beberapa serial latihan peperangan laut diantaranya melawati medan ranjau Mine Fild Transit (MFT), pertempuran bahaya udara Air Defence Exercise (Adek), Manuvra Taktis (Mantak), komunikasi dengan isyarat bendera (Falg Hoist) dan isyarat menggunakan sinar atau cahaya (Flahsex) dan penembakan senjata artileri Gun Exercise (Gunex).
Gladi tempur laut selanjutnya adalah tindakan unsur laut dan udara dalam menanggulangi aksi kejahatan dan terorisme di laut Maritime Interdiction Operation (MIO) dengan mengerahkan tim Visit Boarding Search and Seizure (VBSS), dalam Bording Exercise (Bordex).
Guna meningkatkan kesiapan personel KRI dalam menghadapi ancaman kebocoran dan kebakaran kapal, juga telah dilaksanakan Peran Penyelamatan Kapal (PEK) atau Damage Control Exercise (Dcex). Tak kalah pentingnya dalam konvoi kapal perang dalam pertempuran laut tersebut, adalah kemampuan untuk melaksanakan bekal ulang di laut atau Relenisment At Sea Approach (Rasap).
Selama tiga hari di laut, unsur KRI dan pesawat udara melaksakan beberapa serial latihan peperangan laut diantaranya melawati medan ranjau Mine Fild Transit (MFT), pertempuran bahaya udara Air Defence Exercise (Adek), Manuvra Taktis (Mantak), komunikasi dengan isyarat bendera (Falg Hoist) dan isyarat menggunakan sinar atau cahaya (Flahsex) dan penembakan senjata artileri Gun Exercise (Gunex).
Gladi tempur laut selanjutnya adalah tindakan unsur laut dan udara dalam menanggulangi aksi kejahatan dan terorisme di laut Maritime Interdiction Operation (MIO) dengan mengerahkan tim Visit Boarding Search and Seizure (VBSS), dalam Bording Exercise (Bordex).
Guna meningkatkan kesiapan personel KRI dalam menghadapi ancaman kebocoran dan kebakaran kapal, juga telah dilaksanakan Peran Penyelamatan Kapal (PEK) atau Damage Control Exercise (Dcex). Tak kalah pentingnya dalam konvoi kapal perang dalam pertempuran laut tersebut, adalah kemampuan untuk melaksanakan bekal ulang di laut atau Relenisment At Sea Approach (Rasap).
Gladi Manlap itu dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pamtas Laut tahun 2012 Kolonel laut (P) Rahmat Eko Rahardjo yang sehari-hari mejabat sebagai Komandan Satuan Kapal Patroli (Dansatrol) Komando Armada Timur.
Latihan Pratugas Satgas Operasi Perbatasan Laut ini, merupakan salah satu upaya TNI Angkatan Laut khususnya Koarmatim untuk selalu memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan, baik personel maupun alutsistanya dalam menjawab tantangan tugas dalam mengamankan dan menjaga wilayah perairan yurisdiksi nasional yang berbatasan dengan negara lain.
Sumber : Dispenarmatim TNI AL