Ini bencana pertama yang terjadi untuk kapal selam nuklir.
USS Thresher (SSN-593) saat pelayaran 30 April 1961. (Foto: Wiki Common) |
Lima puluh tujuh tahun lalu kapal selam "Thresher" Amerika Serikat saat tes menyelam telah tenggelam tanpa jejak ke dalam jurang di 220 kilometer lepas pantai timut laut Amerika Serikat.
Sisa-sisa kapal masih berada di kedalaman hampir 4 kilometer. Para ilmuwan masih berdebat tentang penyebab bencana. Hingga kini, penyebabnya masih belum diketahui.
Pada pukul 7:30 (waktu Amerika) pada tanggal 10 April 1963, kapal selam Thresher mulai menyelam jauh ke Atlantik. Selain awak kapal selam, di dalamnya ada 17 ahli sipil. Mereka adalah perwakilan dari analis tumbuh-tumbuhan dan dari beberapa perusahaan industri. Tujuannya adalah untuk menguji kapal dalam menyelam di kedalaman maksimum yaitu 360 meter.
Kapal selam Thresher didampingi oleh kapal penyelamat Skylark yang dilengkapi dengan perangkat komunikasi Sonar dan rescue diving bell. Awak kapal penyelamat ini memiliki kemampuan menyelam hingga kedalaman 30 meter. Ini sudah menjadi persyaratan umum untuk seluruh armada selam dunia.
Pada pagi 10 April, kapal selam Thresher muncul di kedalaman periskop untuk menentukan lokasi geografis sebelum penyelaman ke laut dalam. Di titik ini, ia telah melewati landas kontinen dan meneruskan perjalanan ke daerah Wilkinson Basin di mana kedalaman samudera Atlantik meningkat signifikan dari 300 hingga 2.400 meter. Artinya, kapal selam Thresher sudah berada di tempat di mana ia dapat menyelam dengan bebas tanpa takut menabrak dasar laut.
Pada pukul 9:11, pesan kacau muncul dari kapal selam Thresher yang menunjukkan bahwa mereka sedang dalam masalah. Beberapa detik kemudian terdengar suara kompresi udara yang masuk ke dalam tangki yang berlangsung selama 20-30 detik. Dianalisa dari suaranya, para kru kapal selam mencoba meledakkan tangki pemberat. Beberapa detik kemudian terdengar suara bergemuruh yang teredam. Navigator Skylark memperkirakan kebisingan yang terjadi adalah akibat sesuatu yang berderak/bergesekan/menghantam lambung kapal, ia tahu ini dari pengalamannya selama Perang Dunia II.
Selain dua teori ini, ada asumsi lain yang dilaporkan oleh pers asing, yaitu kemungkinan yang tidak dapat dikesampingkan adalah bahwa kapal selam Thresher meledak dikarenakan eksposur tempur dari "musuh bawah air" yang tidak diketahui. Sebenarnya teori ini dianggap cukup realistis oleh Amerika karena pada saat itu memang terjadi krisis di Karibia, konfrontasi nuklir dan sebagainya.
Beberapa ilmuwan dari AS mengatakan bahwa penyebab hancurnya kapal selam Thresher adalah akibat gelombang internal. Hari itu, tepat di daerah uji coba, topan sedang berkecamuk. Topan tersebut menyebabkan gulungan yang kuat di perairan uji coba Thresher dan ini memberikan kontribusi pencampuran kuat dari laut bagian atas. Akibatnya air hangat dari lapisan laut atas akan tertarik ke bawah. Jika Thresher berada di lapisan air hangat maka akan jatuh ke kedalaman maksimum. Para kru tidak punya waktu untuk meniup tangki ballast dan Thresher tenggelam pada kedalaman 2.800 meter.
Lima tahun kemudian, pada 21 Mei 1968, dalam keadaan yang sama misteriusnya, kapal selam Azores "Scorpion" tenggelam beserta 91 kru di 400 km lepas pantai Amerika. Kapal ini masih terkubur di kedalaman lebih dari 3 kilometer.
Pada pukul 7:30 (waktu Amerika) pada tanggal 10 April 1963, kapal selam Thresher mulai menyelam jauh ke Atlantik. Selain awak kapal selam, di dalamnya ada 17 ahli sipil. Mereka adalah perwakilan dari analis tumbuh-tumbuhan dan dari beberapa perusahaan industri. Tujuannya adalah untuk menguji kapal dalam menyelam di kedalaman maksimum yaitu 360 meter.
Kapal selam Thresher didampingi oleh kapal penyelamat Skylark yang dilengkapi dengan perangkat komunikasi Sonar dan rescue diving bell. Awak kapal penyelamat ini memiliki kemampuan menyelam hingga kedalaman 30 meter. Ini sudah menjadi persyaratan umum untuk seluruh armada selam dunia.
Kapal Selam Thresher, 24 Juli 1961 |
Pada pagi 10 April, kapal selam Thresher muncul di kedalaman periskop untuk menentukan lokasi geografis sebelum penyelaman ke laut dalam. Di titik ini, ia telah melewati landas kontinen dan meneruskan perjalanan ke daerah Wilkinson Basin di mana kedalaman samudera Atlantik meningkat signifikan dari 300 hingga 2.400 meter. Artinya, kapal selam Thresher sudah berada di tempat di mana ia dapat menyelam dengan bebas tanpa takut menabrak dasar laut.
Laut saat itu begitu tenang, jarak pandang pun bagus dan kecepatan angin tidak melebihi 3,5 meter per detik. Komunikasi dengan kapal penyelamat Skylark dilakukan dengan telepon yang disebut hidro-akustik.
Pada pukul 08:00, komandan kapal selam memberikan perintah untuk mulai menyelam jauh. Dia harus menghubungi Skylark setiap 15 menit. Pada 7:54 pesan pertama dari kapal selam Thresher yaitu "OK, kami akan meneruskan penyelaman". Di 9:30 kapal penyelamat Skylark menerima pesan terakhir, tapi dari seluruh pesan yang diterima hanya 2 kata yaitu ".....kedalaman maksimum......".
Masalah mulai pada pukul 09:10 ketika kapal selam tidak merespon panggilan. Tidak ada respon atas panggilan berulang dalam satu menit. Khawatir dengan kapal selam Thresher, navigator dari Skylark mengambil mikrofon dan berteriak "Apakah kau baik-baik saja? jawab! Demi tuhan jawab aku!". Tapi tidak ada jawaban.
Pada pukul 08:00, komandan kapal selam memberikan perintah untuk mulai menyelam jauh. Dia harus menghubungi Skylark setiap 15 menit. Pada 7:54 pesan pertama dari kapal selam Thresher yaitu "OK, kami akan meneruskan penyelaman". Di 9:30 kapal penyelamat Skylark menerima pesan terakhir, tapi dari seluruh pesan yang diterima hanya 2 kata yaitu ".....kedalaman maksimum......".
Masalah mulai pada pukul 09:10 ketika kapal selam tidak merespon panggilan. Tidak ada respon atas panggilan berulang dalam satu menit. Khawatir dengan kapal selam Thresher, navigator dari Skylark mengambil mikrofon dan berteriak "Apakah kau baik-baik saja? jawab! Demi tuhan jawab aku!". Tapi tidak ada jawaban.
USS Thresher (SSN-593), di laut pada 24 Juli 1961. (Foto_\: Wiki Common) |
Pada pukul 9:11, pesan kacau muncul dari kapal selam Thresher yang menunjukkan bahwa mereka sedang dalam masalah. Beberapa detik kemudian terdengar suara kompresi udara yang masuk ke dalam tangki yang berlangsung selama 20-30 detik. Dianalisa dari suaranya, para kru kapal selam mencoba meledakkan tangki pemberat. Beberapa detik kemudian terdengar suara bergemuruh yang teredam. Navigator Skylark memperkirakan kebisingan yang terjadi adalah akibat sesuatu yang berderak/bergesekan/menghantam lambung kapal, ia tahu ini dari pengalamannya selama Perang Dunia II.
Untuk satu setengah jam, Skylark menunggu dengan sia-sia berharap kapal selam Thresher muncul ke permukaan. Ketegangan para awak di kapal Skylark semakin meningkat ketika sinyal respon dari Thresher tidak kunjung datang. Pada 10:40, komandan Skylark memutuskan untuk melemparkan granat ke dalam air, dengan ledakan granat ini seharusnya menjadi sinyal bagi Thresher untuk segera muncul. Namun ini juga tidak menghasilkan apapun.
Akhirnya, setelah yakin bahwa koneksi dengan Thresher telah hilang, komandan Skylark mengirim telegram ke markas. Keesokan harinya, potongan pelampung dan plastik, botol plastik, glasses (kacamata selam) dan sarung tangan karet yang biasa digunakan penyelam ditemukan di daerah kapal selam itu menghilang. Ini mengindikasikan bahwa 129 kru di dalam kapal selam Thresher telah menghilang/keluar dari kapal selam.
Pada tahun 1963-1964 ditemukan reruntuhan luar lambung kapal selam dan beberapa sisa-sisa perlengkapan dari kru Thresher. Ada beberapa teori tentang apa yang sebenarnya terjadi. Teori pertama adalah bahwa kecelakaan itu disebabkan kesalahan personel kapal selam yang menyelam melebihi kedalaman maksimum dan hancur oleh tekanan besar di bawah air. Teori kedua mengatakan bahwa kapal selam kehilangan daya apung karena air masuk ke dalam lambung kapal melalui katup atau pipa yang rusak. Namun, dua diagnosa teori ini belum dapat ditegakkan.
Akhirnya, setelah yakin bahwa koneksi dengan Thresher telah hilang, komandan Skylark mengirim telegram ke markas. Keesokan harinya, potongan pelampung dan plastik, botol plastik, glasses (kacamata selam) dan sarung tangan karet yang biasa digunakan penyelam ditemukan di daerah kapal selam itu menghilang. Ini mengindikasikan bahwa 129 kru di dalam kapal selam Thresher telah menghilang/keluar dari kapal selam.
Pada tahun 1963-1964 ditemukan reruntuhan luar lambung kapal selam dan beberapa sisa-sisa perlengkapan dari kru Thresher. Ada beberapa teori tentang apa yang sebenarnya terjadi. Teori pertama adalah bahwa kecelakaan itu disebabkan kesalahan personel kapal selam yang menyelam melebihi kedalaman maksimum dan hancur oleh tekanan besar di bawah air. Teori kedua mengatakan bahwa kapal selam kehilangan daya apung karena air masuk ke dalam lambung kapal melalui katup atau pipa yang rusak. Namun, dua diagnosa teori ini belum dapat ditegakkan.
Kapal-kapal Angkatan Laut AS berputar di sekitar lokasi tenggelamnya Thresher, 15 April 1963, lima hari setelah kehilangannya. (Foto: Wiki Common) |
Selain dua teori ini, ada asumsi lain yang dilaporkan oleh pers asing, yaitu kemungkinan yang tidak dapat dikesampingkan adalah bahwa kapal selam Thresher meledak dikarenakan eksposur tempur dari "musuh bawah air" yang tidak diketahui. Sebenarnya teori ini dianggap cukup realistis oleh Amerika karena pada saat itu memang terjadi krisis di Karibia, konfrontasi nuklir dan sebagainya.
Beberapa ilmuwan dari AS mengatakan bahwa penyebab hancurnya kapal selam Thresher adalah akibat gelombang internal. Hari itu, tepat di daerah uji coba, topan sedang berkecamuk. Topan tersebut menyebabkan gulungan yang kuat di perairan uji coba Thresher dan ini memberikan kontribusi pencampuran kuat dari laut bagian atas. Akibatnya air hangat dari lapisan laut atas akan tertarik ke bawah. Jika Thresher berada di lapisan air hangat maka akan jatuh ke kedalaman maksimum. Para kru tidak punya waktu untuk meniup tangki ballast dan Thresher tenggelam pada kedalaman 2.800 meter.
Azores "Scorpion" 22 Mei 1968. |
Lima tahun kemudian, pada 21 Mei 1968, dalam keadaan yang sama misteriusnya, kapal selam Azores "Scorpion" tenggelam beserta 91 kru di 400 km lepas pantai Amerika. Kapal ini masih terkubur di kedalaman lebih dari 3 kilometer.
Angkatan Laut Amerika Serikat tidak dapat menentukan penyebab kecelakaan tersebut, tetapi tradisi lama selalu dikaitkan dengan Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle). Itu adalah bencana terbesar kedua dan terakhir dalam dunia perkapalselaman Angkatan Laut Amerika Serikat.