Kemampuan perang cyber Cina telah mencapai titik di mana mereka akan menimbulkan bahaya bagi militer AS seandainya terjadi konflik, pernyataan ini dari sebuah laporan yang dipersiapkan untuk kongres AS yang dirilis pada kamis (8 Maret 2012).
Laporan dari kontraktor pertahanan untuk ekonomi AS-Cina dan Komisi Peninjauan Keamanan Northrop Grumman mengatakan bahwa Tentara pembebasan rakyat Cina (PLA) telah menempatkan "konfrontasi informasi" sebagai hal yang penting dan harus dikuasai.
"Pemimpin PLA telah meyakini ide bahwa kesuksesan suatu peperangan didasarkan pada kemampuan untuk melakukan kontrol atas informasi musuh dan kontrol atas sistem informasinya," kata laporan tersebut.
"Para analis PLA secara konsisten terus mengidentifikasi logistik dan (command and control) infrastruktur pusat strategis AS, dan ini yang ditargetkan mereka bila suatu saat terjadi konflik. Ini merupakan suatu ancaman", lanjut laporan tersebut.
Laporan itu juga mengatakan "Kemampuan Cina dalam operasi jaringan komputer telah maju sangat signifikan, ini sangat menimbulkan resiko pada hampir seluruh operasi militer AS".
Misalnya dalam hal basis pertahanan AS di Taiwan, PLA dapat menyerang sistem AS dengan electronic countermeasures weapons, serangan jaringan dan alat-alat eksploitasi lainnya, ini dilakukan Cina mungkin sebelum pertarungan yang sebenarnya yaitu untuk menunda AS masuk dan menurunkan kemampuan AS dalam menyerang atau bertahan.
Bahkan jika Cina telah melancarkan serangan cybernya, AS belum memiliki kebijakan yang pasti tentang penanggulangan, pencegahan atau mengatasi serangan ini. Laporan itu juga mengatakan bahawa perusahaan Cina dengan beberapa mitra asing telah memasok teknologi canggih yang memeberikan akses pada PLA untuk menggunakannya.
Semua isi dari laporan ini menyoroti tentang kemajuan luas dari teknologi cyber Cina. "Ada bahaya yang jelas dan semakin hari ancamannya semakin meningkat", kata laporan tersebut. Komisi ini memang dibentuk khusus untuk hubungan antara Cina dan Amerika.
Weapon and Technology