Minggu, Maret 18, 2012

Rusia Meminta Cina Agar Tidak Mengkloning Sukhoi SU-35 Fighter


Rusia telah siap untuk menandatangani kontrak dengan Cina untuk memasok 48 pesawat tempur multiperan Sukhoi SU-35. Namun rusia mengajukan sebuah permintaan. Moskow menuntut jaminan bahwa pesawat SU-35 tersebut tidak akan dikloning oleh Cina untuk dijual.

Sukhoi SU-35
Jumlah transaksi tersebut mencapai 4 miliar dolar atau sekitar 85 juta dolar per unit. Jika kontrak tersebut resmi ditandatangani, maka itu akan menjadi kontrak pembelian senjata terbesar dari dekade terakhir.

Pihak Rusia bersikeras untuk menetapkan jaminan hukum untuk hak kekayaan intelektual untuk melindungi kloning SU-35 oleh Cina dn untuk mencegah penjualan kloning SU-35 kepada pihak ketiga.

Sebelumnya memang telah terjadi sebuah preseden. Pesawat tempur Cina J-10 adalah kloning dari SU-27 dan J-11 adalah analog dari SU-30. Menurut para ahli, Cina banyak membeli pesawat tempur fighter baru adalah untuk memperoleh akses ke teknologi pesawat tempur terbaru Rusia. Tetapi dalam hal ini sangat sulit untuk melacak kepatuhan Cina.

Sukhoi SU-27 (Indonesia)
J-10
Sukhoi SU-30
J-11
SU-35 mampu terbang dengan kecepatan 2500 km/jam. Dipersenjatai dengan senjata kaliber 30mm, memiliki 12 titik suspensi persenjataan, temasuk rudal dan bom.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, anggaran militer Cina melebihi 100 miliar dolar. Hal ini dikemukakan oleh Perdana Menteri Cina Wen Jiabao ketika dalam pidato laporannya 5 Maret lalu.

Pengeluaran militer sebesar 670 miliar Yuan atau sekitar 106,4 miliar dolar telah disetujui oleh organ tertinggi Cina yaitu Kongres Rakyat Nasional. Pada 2012, pengeluaran untuk pertahanan meningkat sebesar 11,2 persen dibandingkan tahun lalu, menurut The Voice of Rusia. Laju pertumbuhan anggaran pertahanan Cina lebih tinggi dari dari pertumbuhan PDB.