Selasa, Juli 31, 2018

Kesepakatan S-400 Turki, dari Perspektif Rusia

S-400 Rusia

Ketika Ankara dan Washington tetap dalam kebuntuan politik virtual, Rusia tetap akan menang besar

Ketika pada Desember lalu Turki menandatangani perjanjian kontrak senilai $ 2,5 miliar untuk pembelian sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia, AS naik pitam. Hal itu tidak sejalan dengan undang-undang otorisasi pertahanan nasional AS, tapi juga akan membekukan Turki dari program F-35.

Tetapi di luar politik dan fakta bahwa Moskow ternyata bergerak lebih cepat dalam hal negosiasi, bagaimana dengan S-400?

Pertama, tidak ada pendeklarasian untuk produksi bersama S-400 antara Turki dengan Moskow - permintaan yang sebenarnya ditujukan pada Amerika Serikat. Oleh karena itu, beberapa pihak menduga bahwa Turki berusaha menggertak Washington agar menyetujui transfer teknologi sistem pertahanan rudal Patriot.

"Turki telah lama mencoba berbagai skema untuk mendapatkan transfer teknologi dalam domain (sistem) pertahanan udara dari perusahaan-perusahaan (pertahanan) Barat," kata Michael Kofman, seorang ahli militer Rusia di CNA think tank di Virginia. "Perusahaan-perusahaan Barat jelas enggan untuk mentransfer teknologi ini ke Turki, yang memiliki industri pertahanan yang melakukan ekspor."

Dan memang, ketika Turki memainkan game ini dengan AS, Moskow memperhatikan. Setelah Ankara gagal meyakinkan AS untuk menyetujui permintaan produksi bersama dengan mengancam membeli sistem pertahanan udara China, mereka mencoba Rusia - khususnya sistem pertahanan udara S-400. Tapi masalahnya adalah bahwa sistem Patriot dan S-400 adalah sistem rudal yang sangat berbeda.

S-400 adalah sistem mobile, tetapi dirancang untuk ditempatkan di belakang garis pertahanan untuk melindungi infrastruktur penting. Jangkauan S-400 sangat jauh, sementara Patriot adalah sistem rudal jarak menengah. Dalam hal ini keduanya adalah sistem rudal yang berbeda.

Jika Turki hanya tertarik pada sistem anti-rudal, ada S-300VM, yang secara khusus dioptimalkan untuk tugas itu, sementara S-400, yang dilaporkan memiliki jangkauan 250 kilometer dan dirancang untuk melibatkan berbagai pesawat, hanya memiliki empat rudal per peluncur.

Moskow akan dengan senang hati membantu Turki. Lagi pula, itu tidak ada ruginya. Pembelian sistem S-400 Turki memberikan sejumlah kemenangan politik bagi Rusia. Turki akan memiliki ketergantungan pada Rusia, yang membayar dividen potensial di Suriah; membuat keretakan antara Turki dan sekutu NATO dan ini merupakan kemenangan politik yang sangat mudah bagi Vladimir Putin.

Rusia juga senang melakukannya untuk menghasilkan uang dan tidak peduli apa yang terjadi, Kofman mencatat. (dfn)