Minggu, Juli 22, 2018

Berkunjung ke Garasi Heli Apache TNI AD

Helikopter Apache TNI AD

Delapan helikopter Apache AH-64 milik TNI AD merupakan heli tercanggih di dunia. Alutsista buatan Amerika Serikat itu terparkir di hanggar Skadron-11/Serbu, Pusat Pendidikan Penerbangan Angkatan Darat (Pusdik Penerbad), Semarang, Jawa Tengah.

Berdasarkan pantauan di lokasi, helikopter tersebut dicat loreng yang merupakan ciri khas dari TNI. Di bagian ekor terdapat tulisan TNI AD dan gambar Bendera Merah Putih serta sebuah rotor di ekornya.

Apache adalah heli serang dengan roket Hydra 2,75 inci di kedua sisi dengan jangkauan 3-5 km dan jangkauan maksimum 7 km, dan lethality distance 20 meter. Selain itu ada juga rudal AGM 114/R Hellfire untuk mampu menghancurkan sasaran tank yang statis atau bergerak. Letaknya bersebelahan dengan roket Hydra. Kanon kaliber 30 mm dengan jangkauan efektif 1,5 km dan jarak maksimal 3 km juga disematkan di bagian bawah Apache.

Helikopter Apache TNI AD

Komadan Skadron-11/Serbu Letkol Cpn Cahyo Permono menjelaskan spesifikasi lainnya. Kata dia, heli itu dilengkapi dengan sensor dan semua bagian dikerjakan oleh komputer dan merupakan helikopter digital pertama yang dimiliki TNI AD.

Digital bukan hanya display-nya saja, tetapi semua proses sistemnya, proses untuk menghitung senjata dan perkenaan target semua dicatat oleh komputer.

"Dan juga gabungan antara optik dan elektronik sehingga kita sebut electro-optic sensor. Itu salah satu kemampuan yang dimiliki helikopter Apache," kata Cahyo di lokasi, Jumat (20/7/2018).

Selain itu, helikopter itu bisa bertempur ketika siang maupun malam hari. Bahkan, kondisi malam malah menjadi salah satu keunggulan helikopter tersebut. Sehingga, pilot yang mengoperasikan capung besi itu dilatih untuk bertempur saat kondisi gelap.

"Maka pilot juga dilatih secara intensif untuk mampu terbang di malam hari," jelasnya.

Helikopter Apache TNI AD

Helikopter Apache AH-64 dapat digunakan di berbagai medan seperti hutan dan pegunungan. Dalam sekali melakukan penerbangan jarak tempuh terjauhnya sejauh 500 mil.

"Itu mungkin dari Semarang sampai ujung Jawa," jelasnya.

TNI AD patut berbangga diri dengan memiliki helikopter canggih tersebut. Pasalnya, di Asia Tenggara sendiri satu-satunya negara pemilik Helikopter Apache tipe Eco ini hanya Indonesia. Sementara untuk cakupan lebih luas yakni Asia, baru tiga negara saja yakni Taiwan dan Korea Selatan.

TNI AD hanya Memiliki 10 Pilot Helikopter Apache AH-64

Untuk mengoperasikan helikopter Apache dibutuhkan dua orang awak pengemudi. Karena kecanggihan alat transportasi udara itu membuat seorang pilot harus menempuh pendidikan yang cukup lama di Amerika Serikat.

Helikopter Apache TNI AD

TNI AD mengirim 20 penerbang terbaiknya ke Amerika dan dilatih di US Army Flight School, lalu menjalani masa pendidikan sekitar delapan sampai dengan 10 bulan.

Dengan jumlah heli yang dimiliki Indonesia sebanyak delapan unit, maka dibutuhkan 16 pilot untuk mengawaki kendaraan tersebut. Kini, pilot yang sudah menyelesaikan pendidikannya di sana hanya baru 10 penerbang.

Meski telah kembali pulang ke Tanah Air, sepuluh pilot itu masih terus menjalani pelatihan dan didampingi instruktur dari Amerika Serikat selama dua tahun untuk menambah jam terbang mereka.

"Jadi ini memang pesawat baru buat kita dan kita perlu familiar. Tergantung kebutuhan (jam terbang), dalam artian bisa satu pesawat sejam, dua jam, tiga jam. Tapi untuk saat ini satu sampai 1,5 jam terbang sehari," tandasnya.

Resources
  • https://news.okezone.com/read/2018/07/21/337/1925299/mengintip-kecanggihan-helikopter-apache-ah-64-milik-tni-ad