Sabtu, Juni 09, 2018

Peta Kekuatan Perang Iran VS Israel

Iran VS Israel

Hubungan Iran dan Israel tampak memanas akhir-akhir ini. Meskipun banyak yang percaya bahwa kedua negara tidak akan terlibat dalam perang langsung, salah perhitungan yang terus meningkatkan eskalasi terus terjadi.

Kedua negara memiliki militer yang cukup kuat dan jika ada konflik bersenjata antara keduanya maka dampaknya akan sangat parah.

Iran memiliki wilayah yang jauh lebih luas dan populasi lebih banyak dari Israel. Namun, wilayah besar dan populasi besar tidak selalu berbanding lurus dengan kemampuan militer.

Teknologi militer dan pengalaman merupakan faktor penentu lainnya. Kemampuan teknologi jauh lebih penting pada hari-hari jalannya perang.

Jika memang terjadi berperang, kedua negara ini tidak harus berhadapan muka. Penghancuran dapat dilakukan dari jarak jauh dengan menekan beberapa tombol saja.

Israel adalah negara kecil dengan populasi hanya 8,5 juta jiwa, tetapi sepanjang sejarahnya Israel telah melewati beberapa konflik untuk memastikan keberadaannya sebagai sebuah negara. Sejarah yang keras, dikombinasikan dengan teknologi serta kedekatannya dengan Amerika Serikat menjadikan Israel salah satu negara militer terkuat di dunia.

Menurut Global Firepower, Israel memiliki sekitar 170.000 personel militer aktif dan 445.000 personil cadangan. Wajib militer diterapkan untuk semua orang Israel yang berusia minimal 18 tahun, membuat negara ini memiliki sipil yang sangat terlatih yang dapat dikerahkan pada saat perang.

Di sisi lain, meskipun teknologi militer Iran tidak secanggih Israel, angkatan bersenjata negara itu tidak dapat diremehkan.

Dengan populasi 82 ​​juta, Iran tidak kesulitan membentuk pasukan dengan 532.000 personel aktif dan 400.000 personel cadangan. Jumlah ini menjadikan Iran negara dengan angkatan bersenjata terbesar di kawasan Timur Tengah. Jika perang frontal terjadi maka sumber daya manusia menjadi isu utama.

Sumber daya manusia Iran yang memenuhi syarat untuk perang adalah 47 juta dibandingkan dengan 3 juta Israel.

Rudal balistik Iran

Namun, sekali lagi, betapa pentingnya jumlah sumber daya manusia akan ditentukan oleh bagaimana perang dijalankan.

Menurut Lembaga Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), pada 2017 Israel mengalirkan dana 16,5 miliar dolar untuk militernya, sementara Iran hanya 14,5 miliar dolar untuk militernya yang jauh lebih banyak.

Meskipun selisih anggaran pertahanan keduanya tidak terlalu besar, fakta bahwa Israel menganggarkan uang dengan militernya yang lebih kecil pada kualitas dan kuantitas peralatan tempurnya.

Israel memiliki lebih banyak tank daripada Iran dengan 2.760 unit dibandingkan 1.650 unit.

Tidak hanya dari segi kuantitas, kualitas tank Israel juga di atas Iran. Tank Merkava Israel dianggap sebagai salah satu tank terbaik di dunia dalam hal persenjataan dan pertahanan.

Sementara itu, sebagian besar tank Iran masih diklasifikasikan sebagai tank "kelas dua" meskipun Iran juga tengah mengembangkan tangki Karrar yang diklaim setara dengan tank-tank terkenal di dunia.

Di sisi pertahanan udara, Israel memiliki angkatan udara yang dinilai sebagai salah satu yang terbaik di dunia, baik dalam hal pelatihan dan peralatan. Pilot Israel juga sangat berpengalaman dengan misi reguler ke Suriah, Lebanon, Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai di Mesir.

Jet tempur F-35 Israel

Angkatan Udara Israel dilengkapi dengan lebih dari 250 pesawat tempur termasuk 50 jet tempur Lockheed Martin F-35, yang adalah jet tempur generasi kelima.

Sementara Iran hanya memiliki 160 jet tempur dan tidak ada yang memiliki kemampuan setara dengan F-35, bahkan untuk F-15 Eagle Israel. Selain itu, pilot Iran juga kurang berpengalaman dibandingkan pilot Israel.

Di sisi kekuatan maritim, kedua negara tidak memiliki angkatan laut yang signifikan. Iran memiliki lebih dari 30 kapal selam (kebanyakan kapal selam kecil), lima frigat, tiga korvet, dan lebih dari 200 kapal patroli. Sementara Israel saat ini hanya memiliki lima kapal selam, tiga korvet, delapan kapal rudal dan 45 kapal patroli.

Namun, jika Anda melihat kondisi geografis kedua negara maka perang laut antara Iran dan Israel tidak mungkin terjadi.

Yang mengerikan adalah ketika terjadi perang nuklir. Disini Israel memiliki keunggulan senjata nuklir. Meskipun selalu tidak mengungkapkan berapa banyak nuklirnya, Israel diyakini memiliki 75-400 hulu ledak nuklir.

Hulu ledak nuklir ini dapat ditembakkan menggunakan rudal balistik Jericho, yang diluncurkan dari kapal selam atau dari jet tempur. Sedangkan Iran belum memiliki kemampuan nuklir.

Meskipun kesepakatan nuklir Iran berantakan, butuh waktu bertahun-tahun sampai Iran dapat disebut negara nuklir. Namun, Iran mampu membangun dan mengembangkan rudal balistik yang sangat diakui mampu mencapai sasaran di wilayah Israel.

Namun, seperti pemain kartu, Iran masih memiliki kartu dukungan "As" untuk berbagai kelompok bersenjata anti-Israel di Timur Tengah. Alhasil, Iran memiliki cara tersendiri untuk menyerang Israel ketika konflik terjadi.

Salah satu kelompok itu adalah Hizbullah di Lebanon. Bahkan kekuatan Hizbullah jauh di atas kemampuan militer Lebanon dan mereka memiliki keuntungan untuk bisa beroperasi dengan lebih bebas.

Pengalaman Hizbullah berperang di Suriah memberikan keuntungannya sendiri yang sangat berguna jika perang pecah. Selain itu, Hizbullah juga memiliki banyak persediaan roket yang dapat ditembakkan ke wilayah Israel.

Resources
  • http://bangka.tribunnews.com/2018/06/08/inilah-jumlah-kekuatan-jika-terjadi-perang-terbuka-iran-dan-israel-diuntungkan-ada-hezbollah?page=4