Salah satu upaya Kementerian Pertahanan (Kemhan) dalam mendukung pembangunan alutsista adalah dengan menetapkan Grand Strategi Kemhan diantaranya mewujudkan teknologi pertahanan yang mutakhir. Hal ini tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra), master list dan road map yang memuat kebutuhan Kemhan dan TNI hingga tahun 2029 .
Untuk mewujudkan hal itu wakil menteri pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin selaku ketua HLC (High Level Committee), melakukan kunjungan kerja ke PT Pindad (Persero) di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 26 Maret 2014. Maksud kunjungan Wamenhan beserta rombongan ke PT Pindad dalam rangka untuk melihat kesiapan PT Pindad dalam mendukung modernisasi alutsista. Selain itu kunjungan Wamenhan ke PT Pindad guna mengevaluasi program dan memantau kemajuan program-program yang diberikan.
Dalam kunjungannya ke PT Pindad, Wamenhan menyatakan bahwa PT Pindad sebagai perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer mengeluarkan suatu prototipe retrofit tank medium AMX-13.
Selain itu PT Pindad juga memproduksi kendaraan taktis (Rantis) Anoa 6x6 dan Komodo 4x4 yang merupakan order Kemhan untuk selanjutnya diserahkan kepada TNI AD sebagai operator. "Untuk tahun 2014 ini, alutsista TNI sudah memasuki tahap delivery," ujar Wamenhan.
Disela-sela kunjungan kerjanya ke PT Pindad, pada hari yang sama Wamenhan menerima Direktur Jenderal National Intelligence and Security (Dirjen NISS) Sudan Jenderal Mohammed Atta Elmoula Abbas beserta rombongan di PT Pindad Bandung, Jawa Barat.
Dalam kunjungan delegasi Sudan ke PT Pindad, Dirjen NISS berharap pertemuan ini dapat membawa suatu bentuk kerja sama yang lebih erat khususnya bagi negara Sudan.
Sejalan dengan Dirjen NISS, Wamenhan juga berharap ada pemikiran-pemikiran yang konstruktif dalam upaya membangun hubungan kerja sama antara Indonesia dan Sudan. Dalam pertemuan tersebut Wamenhan juga menjelaskan mengenai alutsista yang merupakan produk industri pertahanan PT Pindad. Saat ini PT Pindad menuju pada kemandirian di bidang industri pertahanan dengan melakukan Transfer of Technology (ToT). Alih teknologi dilakukan melalui kerja sama antara PT Pindad dengan negara Amerika, Eropa dan Korea Selatan. Saat ini pemerintah melalui PT Pindad sedang melakukan penjajakan untuk melakukan kerja sama di bidang Transfer of Technology dengan Rusia.
Mohammed Atta Elmoula Abbas diangkat sebagai Dirjen NISS terhitung sejak tahun 2009 hingga saat ini menggantikan HE. Salah Gosh (Penasehat Presiden Sudan Bidang Keamanan). (DMC)
Untuk mewujudkan hal itu wakil menteri pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin selaku ketua HLC (High Level Committee), melakukan kunjungan kerja ke PT Pindad (Persero) di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 26 Maret 2014. Maksud kunjungan Wamenhan beserta rombongan ke PT Pindad dalam rangka untuk melihat kesiapan PT Pindad dalam mendukung modernisasi alutsista. Selain itu kunjungan Wamenhan ke PT Pindad guna mengevaluasi program dan memantau kemajuan program-program yang diberikan.
Dalam kunjungannya ke PT Pindad, Wamenhan menyatakan bahwa PT Pindad sebagai perusahaan industri dan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan produk militer mengeluarkan suatu prototipe retrofit tank medium AMX-13.
Selain itu PT Pindad juga memproduksi kendaraan taktis (Rantis) Anoa 6x6 dan Komodo 4x4 yang merupakan order Kemhan untuk selanjutnya diserahkan kepada TNI AD sebagai operator. "Untuk tahun 2014 ini, alutsista TNI sudah memasuki tahap delivery," ujar Wamenhan.
Disela-sela kunjungan kerjanya ke PT Pindad, pada hari yang sama Wamenhan menerima Direktur Jenderal National Intelligence and Security (Dirjen NISS) Sudan Jenderal Mohammed Atta Elmoula Abbas beserta rombongan di PT Pindad Bandung, Jawa Barat.
Dalam kunjungan delegasi Sudan ke PT Pindad, Dirjen NISS berharap pertemuan ini dapat membawa suatu bentuk kerja sama yang lebih erat khususnya bagi negara Sudan.
Sejalan dengan Dirjen NISS, Wamenhan juga berharap ada pemikiran-pemikiran yang konstruktif dalam upaya membangun hubungan kerja sama antara Indonesia dan Sudan. Dalam pertemuan tersebut Wamenhan juga menjelaskan mengenai alutsista yang merupakan produk industri pertahanan PT Pindad. Saat ini PT Pindad menuju pada kemandirian di bidang industri pertahanan dengan melakukan Transfer of Technology (ToT). Alih teknologi dilakukan melalui kerja sama antara PT Pindad dengan negara Amerika, Eropa dan Korea Selatan. Saat ini pemerintah melalui PT Pindad sedang melakukan penjajakan untuk melakukan kerja sama di bidang Transfer of Technology dengan Rusia.
Mohammed Atta Elmoula Abbas diangkat sebagai Dirjen NISS terhitung sejak tahun 2009 hingga saat ini menggantikan HE. Salah Gosh (Penasehat Presiden Sudan Bidang Keamanan). (DMC)