![]() |
Sepatu bot tentara Rusia (AP Photo/Dmitry Lovetsky, FILE)) |
ARTILERI - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengeluarkan statement "menakutkan" bagi para tentara yang masih menggunakan semacam kain untuk membungkus kaki mereka (bukan kaus kaki). Shoigu mengatakan praktek "kain kaki" bersejarah semacam ini harus diakhiri tahun ini juga.
"Saya akan memberikan perintah itu pada tahun ini, setidaknya di akhir tahun, kita harus melupakan kata 'kain kaki'," ujar Sergei Shoigu dengan wajah muram mengatakan kepada petinggi-petinggi militer Rusia pada sebuah pertemuan yang disiarkan televisi lokal beberapa waktu lalu.
"Saya akan meminta tambahan dana jika diperlukan, sehingga kita benar-benar menerapkan konsep (kaus kaki) ini dalam angkatan bersenjata," tambah Shoigu.
Para pemimpin militer Rusia telah berulang kali berjanji untuk melarang praktek "kain kaki" ini, namun tidak pernah diimplementasikan. Penghapusan tradisi "kain kaki" ini sebagai bagian dari upaya untuk memodernisasi angkatan bersenjata Rusia.
Sebenarnya tradisi "kain kaki" atau dalam bahasa Rusianya "Portyanki" ini sudah dipraktekkan oleh tentara Rusia sejak beberapa abad lalu. Kain kaki ini diperkenalkan oleh Tsar Peter yang Agung dengan meniru tentara Belanda pada tahun 1690-an. Mereka mengenakan kain yang dibebatkan dengan hati-hati dan seksama di sekeliling kaki. Kain itu berfungsi untuk melindungi kaki telanjang mereka dari sepatu bot tinggi dan berat. Para tentara mengatakan penggunaan kain kaki ini lebih praktis untuk digunakan dengan sepatu bot tinggi, namun pada kenyataannya saat ini, praktek ini dipandang sebagi hal yang kuno dan memalukan.
"Saya akan memberikan perintah itu pada tahun ini, setidaknya di akhir tahun, kita harus melupakan kata 'kain kaki'," ujar Sergei Shoigu dengan wajah muram mengatakan kepada petinggi-petinggi militer Rusia pada sebuah pertemuan yang disiarkan televisi lokal beberapa waktu lalu.
"Saya akan meminta tambahan dana jika diperlukan, sehingga kita benar-benar menerapkan konsep (kaus kaki) ini dalam angkatan bersenjata," tambah Shoigu.
Para pemimpin militer Rusia telah berulang kali berjanji untuk melarang praktek "kain kaki" ini, namun tidak pernah diimplementasikan. Penghapusan tradisi "kain kaki" ini sebagai bagian dari upaya untuk memodernisasi angkatan bersenjata Rusia.
Sebenarnya tradisi "kain kaki" atau dalam bahasa Rusianya "Portyanki" ini sudah dipraktekkan oleh tentara Rusia sejak beberapa abad lalu. Kain kaki ini diperkenalkan oleh Tsar Peter yang Agung dengan meniru tentara Belanda pada tahun 1690-an. Mereka mengenakan kain yang dibebatkan dengan hati-hati dan seksama di sekeliling kaki. Kain itu berfungsi untuk melindungi kaki telanjang mereka dari sepatu bot tinggi dan berat. Para tentara mengatakan penggunaan kain kaki ini lebih praktis untuk digunakan dengan sepatu bot tinggi, namun pada kenyataannya saat ini, praktek ini dipandang sebagi hal yang kuno dan memalukan.
![]() |
Tentara muda Rusia belajar cara memakai kain kaki "portyanki". (Agence France-Presse — Getty Images) |
Angkatan Bersenjata Rusia memodernisasi seragam pada tahun 2008 dengan bantuan dari perancang busana kenamaan Valentin Yudashkin, termasuk rancangan kaus kaki dari katun.
"Ini sudah tahun 2013, namun kita masih membicarakan soal kaus kaki," kata Shoigu. Meskipun begitu, Shoigu juga melihat praktek memakai kaus kaki sudah banyak diterapkan oleh para tentara ketika Shoigu berkunjung ke unit-unit satuan di militer dalam beberapa bulan terakhir.
"Dengar, saya kagum dengan sikap seperti itu (memakai kaus kaku) dari pasukan kita. Kita akan segera menyelesaikan tugas ini," ujar Shoigu.
"Ini sudah tahun 2013, namun kita masih membicarakan soal kaus kaki," kata Shoigu. Meskipun begitu, Shoigu juga melihat praktek memakai kaus kaki sudah banyak diterapkan oleh para tentara ketika Shoigu berkunjung ke unit-unit satuan di militer dalam beberapa bulan terakhir.
"Dengar, saya kagum dengan sikap seperti itu (memakai kaus kaku) dari pasukan kita. Kita akan segera menyelesaikan tugas ini," ujar Shoigu.
![]() |
Klik pada gambar (WikiCommons) |
Kain kaki dan sepatu bot tinggi memang pernah menjadi daftar elemen
penting dari seragam Angkatan Bersenjata Rusia pada tahun 2007, namun
yang salah adalah penggunaannya yang terus menerus dan tidak pernah
dilarang, kata seorang di Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kepada
kantor berita RIA Novosti.
"Tentara masih memakai sepatu bot tinggi untuk beberapa tugas dan kain kaki dirasakan para tentara lebih cocok daripada kaus kaki. Sangat tidak nyaman mengenakan kaus kaki dengan sepatu bot tinggi. Kaki akan mudah lecet dan kaus kaki itu sendiri lebih cepat rusak," sumber itu mengakui.
Shoigu diangkat menjadi Menteri Pertahanan oleh Presiden Vladimir Putin pada bulan November tahun lalu setelah pendahulunya Anatoly Serdyukov dipecat, yang saat ini Serdyukov sedang diperiksa sebagai saksi dalam skandal korupsi besar. (RS)
"Tentara masih memakai sepatu bot tinggi untuk beberapa tugas dan kain kaki dirasakan para tentara lebih cocok daripada kaus kaki. Sangat tidak nyaman mengenakan kaus kaki dengan sepatu bot tinggi. Kaki akan mudah lecet dan kaus kaki itu sendiri lebih cepat rusak," sumber itu mengakui.
Shoigu diangkat menjadi Menteri Pertahanan oleh Presiden Vladimir Putin pada bulan November tahun lalu setelah pendahulunya Anatoly Serdyukov dipecat, yang saat ini Serdyukov sedang diperiksa sebagai saksi dalam skandal korupsi besar. (RS)