Departemen Pertahanan AS (Pentagon) harus mengencangkan "ikat pinggang" jika Kongres gagal mencegah pemotongan anggaran pertahanan oleh pemerintah. Bila sampai terjadi, pemotongan anggaran pertahanan ini akan memberi dampak di setiap aspek militer AS.
Pentagon akan dipaksa menskala ulang anggaran untuk pelatihan bagi pasukan, mengurangi pengeluaran untuk agen mata-mata, membatalkan pembelian beberapa alutsista dan harus memberitahukan masalah PHK kepada ratusan ribu pekerja sipilnya.
Anggaran yang dipotong untuk tahun 2013 adalah sebesar 52,3 miliar dolar atau sekitar 10 persen dari total anggaran di semua matra Angkatan Bersenjata AS. Pemotongan anggaran ini begitu signifikan sehingga Kongres AS harus melakukan kompromi dengan pemerintah AS untuk menghindari ini.
Menteri Pertahanan AS Leon Panetta menggambarkan pemotongan anggaran ini sebagai "meat max" yang akan menimbulkan "lobang besar" di kekuatan militer AS. Wakil Panetta, Ash Carter, mengatakan kepada anggota Kongres pada Agustus 2012 lalu, bahwa pemotongan anggaran ini akan menimbulkan kekacauan bagi program-program militer yang sedang berjalan.
Seorang senator dari Partai Republik, Lindsey Graham, berbicara pada minggu lalu, mengatakan bahwa ia diberitahu oleh Panetta bahwa Pentagon harus segera menginformasikan PHK kepada 800.000 pegawai sipilnya di awal tahun ini.
Para pejabat di Departemen Pertahanan AS belum bisa mengkonfirmasi jumlah yang tepat untuk PHK pegawai sipil ini, karena keputusannya belum diterbitkan (rencananya bulan ini). Namun, beberapa analis memperkirakan Pentagon akan memangkas pegawai sipilnya secara bertahap sebanyak 13,7 persen untuk tahun 2013.
Panetta mengkhawatirkan "kematian" pasukan AS jika terjadi kondisi seperti ini. Pemotongan anggaran ini dianggap Panetta akan "menghancurkan" militer terbaik di dunia (militer AS), di saat AS membutuhkannya, ujar Graham di sebuah acara televisi Fox News yang mengutip pendapat Panetta.
Imbas lain untuk pengadaan alutsista AS adalah jet tempur F-35, kendaraan lapis baja Stryker dan berbagai perangkat keras militer lainnya cuma bisa dibeli Pentagon dalam jumlah yang minim
Karena pemotongan paksa ini, Pentagon jadi memiliki fleksibilitas yang terbatas, yang dapat mengganggu berbagai proyek dan kegiatan, mulai dari pembuatan kapal, perawatan dan fasilitas/pelayanan kesehatan bagi pensiunan tentara, kata para pejabat AS.
Selain itu, Angkatan Darat dan Marinir AS tidak lagi diberikan dana yang cukup untuk menggelar pelatihan pasukan. Beberapa unit yang akan dikerahkan ke Afghanistan atau di teater perang lain mungkin tidak akan lagi diberikan pelatihan lengkap, menurut Carter.
"Dalam kondisi tertentu, pelatihan yang berkurang ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam merespon kontingensi baru," kata carter kepada House Armed Services Committee Agustus lalu.
Karena pemotongan anggaran ini, pilot-pilot Angkatan Udara AS juga harus mengurangi beberapa jam terbang dalam satu bulan dan Angkatan Laut juga harus mengurangi jumlah hari mereka di laut, kata dia.
Imbas lain untuk pengadaan alutsista AS adalah jet tempur F-35, kendaraan lapis baja Stryker dan berbagai perangkat keras militer lainnya cuma bisa dibeli Pentagon dalam jumlah yang minim. Dan untuk proyek yang sedang berjalan, Pentagon juga harus menunda pembangunan kapal perang baru dan fasilitas lainnya.
Beberapa analis mengatakan bahwa Pentagon dan industri-industri pertahanan lah yang akan menerima dampak besar dari pemotongan anggaran ini.
Dampak bagi produsen senjata yang memasok militer AS bahkan bisa lebih buruk, kata pejabat AS dan analis. Meskipun untuk saat ini industri-industri pertahanan AS masih dapat terus bekerja dan meraup keuntungan karena pemotongan anggaran 2013 tidak akan mempengaruhi kontrak yang sudah disepakati.
Kredit foto: Swineline