Kamis, November 08, 2012

Pembuatan Kapal Selam : PT. PAL Seleksi 206 Insinyur

PT. PAL Indonesia bekerjasama dengan DSME Daewoo tengah menseleksi 206 orang insinyur/teknisi untuk dijadikan sebagai ahli pembuat dan bagian produksi kapal selam. Ini untuk memenuhi target pembangunan 3 kapal selam yang bekerjasama dengan Korea Selatan yang ditargetkan rampung pada tahun 2016.

Bayu Wicaksono, Manajer Humas PT PAL Indonesia, mengatakan bahwa dari 206 orang itu akan dipilih 120 orang sebagai perancang kapal selam dan 186 lainnya di bagian produksi. Sebanyak 20 orang di antara mereka akan memiliki kualifikasi sebagai desainer kapal selam.

Kapal Selam U-214 Korea Selatan
Kapal Selam U-214 Korea Selatan
Menurut Bayu, mereka yang lolos seleksi akan dilibatkan langsung dalam pembuatan kapal selam di Korea Selatan. "Istilahnya learning by doing. Belajar sambil bekerja," katanya Selasa sore, 6 Nopember 2012.

Selama tiga hingga empat tahun kedepan, mereka (para insinyur) akan terlibat dalam pembuatan tiga kapal selam. Dua kapal selam akan dibuat di Korea Selatan dan satu kapal selam akan dibuat di Indonesia. Pembuatan kapal selam ini dilakukan secara transfer teknologi. "Jika mereka sudah ahli maka satu kapal selam kemudian dibuat di PT PAL," ujar Bayu.

Bayu mengatakan bahwa proses seleksi saat ini masih terus berlangsung. "Orang Korea sudah ada di sini sejak beberapa waktu lalu," ucapnya. Sebanyak 120 orang yang dipilih sebagai perancang kapal selam akan dikirim ke Korea secara bertahap karena proses pembuatan kapal selam juga dilakukan secara bertahap.

Tahap pertama dimulai dengan membuat desain. Kemudian diikuti tahap enjinering, serta tahap berikutnya pemasangan persenjataan. Bayu menjelaskan bahwa yang melakukan memorandum of understanding (MoU) dalam kerjasama tersebut adalah pemerintah Indonesia, yakni Kementerian Pertahanan dengan pemerintah Korea Selatan yang diwakili DSME Daewoo.

Pengalaman PT PAL Membuat LPD

Sebelum kerjasama tersebut, kata Bayu, PT, PAL telah memiliki pengalaman membuat landing platform dock (LPD) sepanjang 125 meter. Dua LPD dibuat di Korea dan dua lainnya di PT. PAL.

KRI Nanggala-402
KRI Nanggala-402, salah satu kapal selam Indonesia saat ini
LPD yang dibuat di PT PAL bahkan sudah dimodifikasi. Desain pertama yang dibuat di Korea hanya bisa menampung tiga helikopter, tapi setelah dimodifikasi di Indonesia bisa memuat hingga lima helikopter.

Pada saat poyek LPD, menurut Bayu, PT. PAL mengirim para pekerjanya ke Korea untuk melakukan transfer teknologi. Setelah paham dan mengusai ilmunya pembuatan LPD dilakukan sendiri oleh PT. PAL.

PT PAL memperoleh dana penyertaan modal negara senilai Rp 1,2 triliun. Sebanyak Rp 648 miliar di antaranya telah dikucurkan pada 2011 dan sisanya Rp 600 miliar masih belum dikucurkan. Tiga kapal selam ini diperkirakan selesai sekitar tahun 2016.

Sekilas Sejarah PT. PAL

PT. PAL Indonesia (Persero), bermula dari sebuah galangan kapal yang bernama MARINA dan didirikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1939. Pada masa pendudukan Jepang, Perusahaan ini beralih nama menjadi Kaigun SE 2124. Setelah kemerdekaan, Pemerintah Indonesia menasionalisasi Perusahaan ini dan mengubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL). Pada tanggal 15 April 1980, Pemerintah mengubah status Perusahaan dari Perusahaan Umum menjadi Perseroan Terbatas sesuai dengan akta No. 12, yang dibuat oleh Notaris Hadi Moentoro, SH.

Lokasi Perusahaan di Ujung, Surabaya, dengan kegiatan utama memproduksi kapal perang dan kapal niaga, memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal, serta rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan.

Kemampuan rancang bangun yang menonjol dari PAL Indonesia telah memasuki pasaran internasional dan kualitasnya telah diakui dunia. Kapal-kapal produksi PAL Indonesia telah melayari perairan di seluruh dunia.

Tempo/ Wikipedia