Sabtu, November 03, 2012

Kerjasama Pertahanan dalam Kunjungan SBY ke Inggris

SBY dan David Cameron
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbincang dengan PM Inggris David Cameron ketika melakukan pertemuan bilateral di Jalan Downing 10, London, Inggris, Kamis (1/11). (Foto :ANTARA/Setpres-Rusman)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Inggris David Cameron telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) di kantor sekaligus kediaman Perdana Menteri Inggris, di 10 Downing Street. Kerja sama yang disepakati itu adalah di bidang pertahanan, pendidikan, dan ekonomi kreatif.

Kerja sama di bidang pertahanan ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Pertahanan Inggris Phillip Hammond, M.P. Kerja sama itu berupa bantuan peningkatan kapasitas bagi Tentara Nasional Indonesia di Pusat Studi Perdamaian dan Keamanan dalam bentuk peralatan audio visual untuk pelatihan bahasa, juga menyediakan kursus-kursus dan seminar bagi anggota pasukan perdamaian.

Bentuk kerja sama di bidang pertahanan lainnya berupa kontrak penjualan alat-alat pertahanan kepada angkatan udara, angkatan darat, dan angkatan laut Indonesia. Peralatan itu di antaranya peluru kendali starstreak, senapan sniper, kapal perang kecil multiguna (Multi Roles Light Frigate – MLRF), dan suku cadang untuk pesawat tempur Hawk 109/209.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Mari Elka Pangestu dengan Menteri Kebudayaan Komunikasi dan Industri Kreatif Inggris Ed Vaizey menandatangani kerja sama bidang ekonomi kreatif.

“Kesepakatan ini sangat penting karena Inggris merupakan salah satu rujukan bagi pengembangan industri kreatif di Indonesia," kata Mari Elka Pangestu.

Kemudian di bidang pendidikan diteken Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhammad Nuh dengan Menteri Negara Universitas dan Sains Inggris David Willets.

“Kami ingin mengembangkan studi mengenai Indonesia di universitas-universitas di Inggris, seperti di Exeter, SOAS, dan Oxford, agar para ahli-ahli Indonesia asal Inggris akan lebih banyak," ujar Muhammad Nuh. Selain itu, ada beasiswa studi di Inggris untuk 150 mahasiwa Indonesia per tahun yang melengkapi beasiswa DIKTI.

Ketiga penandatanganan MOU oleh para menteri dari Indonesia dan Inggris ini disaksikan langsung oleh Presiden SBY dan Perdana Menteri David Cameron.

Unjuk Rasa Mewarnai Kunjungan SBY di Inggris

Kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Inggris disambut oleh aksi unjuk rasa oleh sekelompok orang. Puluhan demonstran menuding adanya pelanggaran HAM oleh pemerintahan SBY terhadap kelompok tertentu di Papua Barat.

Sekitar 50 orang berkumpul di luar kantor Perdana Menteri Inggris David Cameron yang terletak di Downing Street, London, Inggris. Mereka membawa sejumlah poster yang berisi seruan protes mereka sembari mengibarkan bendera Papua Barat. Salah satu poster berbunyi "SBY. Stop killing Papuans".

"Papua Barat ditahan, disiksa, dan dibunuh dan yang dilakukan pemerintah Inggris dan seluruh negara Uni Eropa justru mendukung pemerintahannya (SBY) - mereka melakukan itu hanya demi uang," teriak salah seorang demonstran bernama Nal Pattinama seperti dilansir Reuters, Rabu, 31 Oktober 2012.

Unjuk rasa kunjungan SBY di Inggris
Puluhan pengunjuk rasa berkumpul di luar Downing Street mewarnai kunjungan SBY ke Inggris
(Foto:survivalnternational.org)
Para demonstran ini sebagian merupakan aktivis HAM dan sebagai merupakan anggota LSM HAM seperti Survival International, Amensty International, dan LSM asal Indonesia. Mereka juga mengkirtisi pemerintah Inggris karena dianggap memanfaatkan hubungan perdagangan komersial dengan Indonesia sembari mengabaikan hak-hak kaum minoritas di negeri tersebut.

"Sangat memuakkan bahwa seseorang berjalan menuju Istana dan bendera Indonesia dikibarkan sebagai bentuk dukungan pemerintah kita terhadap Indonesia," tutur demonstran lainnya bernama Bob Corn.

Yang juga menarik, para demonstran ini mengenakan topeng-topeng Halloween yang seram dan juga menggambari wajah mereka dengan cat. Sembari melambai-lambaikan poster yang isinya menyerukan pembebasan tahanan politik Papua yang ditahan karena memperjuangkan kemerdekaan dari Indonesia.

Pemerintah maupun militer Indonesia berulang kali dikritik atas tudingan pelanggaan HAM di Papua Barat. Indonesia dianggap negara dengan perkembangan ekonomi tercepat di dunia dan negara yang paling demokratis di kawasan Asia Tenggara, namun ternyata militernya masih melakukan pengekangan di Papua yang menjadi sumber tambang emas terbesar di dunia.

Pada Rabu, 31 Oktober, siang waktu setempat, Presiden SBY memulai kunjungannya di Inggris dengan mendapat sambutan langsung dari Ratu Elizabeth II. Dengan didampingi Pangeran Philip, Ratu Elizabeth II mendampingi Presiden SBY dan Ibu Ani yang menaiki kereta kuda kehormatan.

Presiden SBY mendapat kehormatan mengikuti Horse Guards Parade, sebuah parade besar-besar di wilayah pusat London. Parade ini dilakukan menuju Buckingham Palace, yang akan menjadi tempat tinggal Presiden SBY dan Ibu Ani selama kunjungan 3 hari di Inggris. Dalam parade ini, Presiden SBY juga melakukan inspeksi terhadap pasukan berseragam merah dan bertopi kulit beruang, dengan diiringi 41 kali tembakan militer dan alunan lagu Indonesia Raya yang dimainkan oleh band resimen.

TempoDetik