Lockheed Martin dan laserMotive telah mengembangkan sistem laser yang dapat mengisi ulang baterai pesawat udara tak berawak (UAV) selama dalam penerbangan. Hal ini berpotensi untuk tetap mengoperasikan UAV di langit untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Para teknisi perusahaan menguji sistem ini pada Stalker UAV yang terbang di dalam ruangan selama 48 jam. Drone dapat mengisi ulang baterainya (up to 2 hour) selama penerbangan dengan menghubungkan dengan sistem laser yang dipancarkan dari tanah.
Para teknisi perusahaan menguji sistem ini pada Stalker UAV yang terbang di dalam ruangan selama 48 jam. Drone dapat mengisi ulang baterainya (up to 2 hour) selama penerbangan dengan menghubungkan dengan sistem laser yang dipancarkan dari tanah.
UAV Stalker |
"Test ini merupakan sebuah langkah terbaru dalam pengisian ulang baterai UAV selama penerbangan," kata Tom Nugent, presiden LaserMotive. "Dengan menggunakan kemampuan isi ulang selama penerbangan. Pada akhirnya sistem ini akan meningkatkan kemampuan, daya tahan dan memungkinkan misi berlanjut untuk pesawat listrik."
Sistem ini sangat memberikan manfaat bagi komandan darat yang memang menuntut daya tahan UAV yang lama untuk operasi intelijen, pengawasan dan pengintaian. Pasukan unit khusus pun akan mendapatkan manfaat dari sistem ini, diperlukan daya tahan UAV yang lama disaat mereka terputus dari kekuatan udara lainnya.
Tes paling akhir yang dilakukan adalah "wind tunnel," petinggi LaserMotive dan Lockheed Martin yakin mereka mampu menampilkan kemampuan Stalker dalam sebuah demontrasi nantinya di luar ruangan.
Stalker bisa terbang hingga 15.000 kaki dan membawa muatan 3 kilogram. UAV yang bertubuh kecil ini memiliki lebar sayap 10 kaki dan kecepatan maksimum 50 mil/jam. Tentara pun dapat meluncurkan Stalker ini dari tangan.
"Kami senang dengan hasil tes ini," kata Tom Koonce, manajer program Stalker dari Lockheed Martin. "Kekuatan laser menjadi bukti nyata dalam hal meningkatkan kemampuan Stalker."