Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, Amerika Serikat kembali menawari hibah jet tempur F-16 saat Sekjen Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Eris Herryanto berkunjung ke negara paman SAM itu pekan lalu.
"Mereka (AS) positif untuk menambah hibah lagi," ujar Menhan kepada wartawan di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu 15 Agustus. Pengiriman 24 jet tempur F-16 bekas pakai yang sebelumnya telah direncanakan akan dihibahkan ke Indonesia, hingga kini belum terealisasikan.
"Mereka (AS) positif untuk menambah hibah lagi," ujar Menhan kepada wartawan di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu 15 Agustus. Pengiriman 24 jet tempur F-16 bekas pakai yang sebelumnya telah direncanakan akan dihibahkan ke Indonesia, hingga kini belum terealisasikan.
Menhan Purnomo Yusgiantoro |
Purnomo menambahkan, tawaran dari pemerintah AS itu akan dibicarakan kembali. Jika disetujui, maka akan sangat berpengaruh pada peningkatan kekuatan dirgantara karena jumlah skadron tempur TNI Angkatan Udara bisa naik hingga tiga kali lipat dari yang ada saat ini.
"Hibah ini akan mempercepat pencapaian program kekuatan pokok minimum (minimum essential force/MEF) TNI," ujarnya.
Ia mengaku tidak khawatir akan kemungkinan terjadinya halangan dalam proses realisasinya karena dimungkinkan situasi politik di Amerika Serikat berubah, jika Presiden Barack Obama gagal terpilih pada pemilihan mendatang karena rencana hibah tersebut telah melalui persetujuan kongres setempat.
Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Kemhan Marsekal Madya TNI Eris Herryanto tidak menjelaskan secara rinci berapa jumlah pesawat yang akan dihibahkan kembali oleh Amerika itu, namun pesawat yang akan dihibahkan itu memiliki spesifikasi yang sama dengan 24 unit F-16 yang lebih dulu dihibahkan.
"Diperkirakan hingga 2014 nanti ada sekitar 45 alutsista bergerak, termasuk jet tempur maupun angkut, yang tiba di Indonesia"
Jet tempur F-16 itu akan di-upgrade kemampuannya menjadi setara dengan jet tempur F-16 Blok 52. Dengan upgrade tersebut, maka pesawat akan mampu terbang dalam kurun waktu sekitar 15-20 tahun lagi.
Diperkirakan hingga 2014 nanti ada sekitar 45 alutsista bergerak, termasuk jet tempur maupun angkut, yang tiba di Indonesia.
Terkait penambahan jumlah jet tempur dan pesawat angkut yang akan dimiliki oleh TNI Angkatan Udara, Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Udara Marsda TNI JFP Sitompul mengatakan, TNI AU sudah melakukan rekruitmen penerbang setiap tahunnya sekitar 30 orang.
"Dengan rekruitmen yang berjalan tersebut, diprediksi penambahan puluhan pesawat akan tetap bisa diawaki," ujarnya.
Diperkirakan hingga 2014 nanti ada sekitar 45 alutsista bergerak, termasuk jet tempur maupun angkut, yang tiba di Indonesia.
Terkait penambahan jumlah jet tempur dan pesawat angkut yang akan dimiliki oleh TNI Angkatan Udara, Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Udara Marsda TNI JFP Sitompul mengatakan, TNI AU sudah melakukan rekruitmen penerbang setiap tahunnya sekitar 30 orang.
"Dengan rekruitmen yang berjalan tersebut, diprediksi penambahan puluhan pesawat akan tetap bisa diawaki," ujarnya.
[ANTARA]