Minggu, Juli 22, 2012

TNI AU Kirim Empat Penerbang ke Spanyol


Sebanyak 4 penerbang TNI AU dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma dikirim ke Spanyol guna mengikuti latihan menggunakan pesawat C-295 di Airbus Military. Pengiriman 4 penerbang itu terkait dengan rencana kedatangan pesawat C-295 tahun ini.

"Keempat penerbang tersebut akan menjalani pelatihan selama tiga bulan, terhitung Juli hingga September 2012. Para penerbang itu adalah Komandan Skadron Udara 2 Letkol (Pnb) Elistar Silaen, Mayor (Pnb) Destianto, Myor (Pnb) Trinanda, dan Kapten (Pnb) Reza Fahlifie," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI Azman Yunus, di Jakarta, Jumat (20/7).
Pesawat itu akan menggantikan pesawat angkut ringan Fokker-27 yang juga ditempatkan di Skadron Udara 2. Pesawat tersebut ditargetkan mulai tahun ini. "Tahun ini pesawat sudah mulai datang untuk menggantiikan operasional pesawat F-27 yang belum lama ini dinyatakan tidak boleh terbang lagi oleh pemerintah," katanya.

Seperti diketahui, pesawat C-295 tersebut merupakan pengembangan dari pesawat CN-235 yang sekarang juga sudah memerkuat jajaran Skadron Udara 2. Pengembangan pesawat ini bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia sehingga namanya berubah menjadi CN-295.
'PT Dirgantara Indonesia juga mengirimkan penerbang tes pilotnya, yaitu Ester Gayatri Saleh dan Novirsta Mafriando, serta satu flight test engineer Heru Riadhi Soenardi'
Kontrak kerja sama antara Airbus Military dengan PT Dirgantara Indonesia selaku produsen di Indonesia dilakukan pada pertengahan Februari silam di sela-sela Singapura Air Show dengan nilai kontrak mencapai 325 juta dollar Amerika Serikat (AS).

Di antara poin kerja sama tersebut adalah mencantumkan soal training. Karenanya, PT Dirgantara Indonesia juga mengirimkan penerbang tes pilotnya, yaitu Ester Gayatri Saleh dan Novirsta Mafriando, serta satu flight test engineer Heru Riadhi Soenardi. Seluruh peserta training sekarang sudah berada di Sevilla, Spanyol.

Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Halim Perdanakusuma Mayor (Sus) Gerardus Maliti mengungkapkan, sekarang ini Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma diisi pesawat angkut ringan yakni Fokker-27 dan CN-235. Khusus untuk Fokker-27, sementara dilarang terbang pascajatuhnya salah satu pesawat di kompleks Lanud Halim Perdanakusuma.