Minggu, Juli 08, 2012

KTT NATO 2012

Perang di Afganistan, pertahanan rudal untuk Eropa dan penyatuan seluruh kekuatan militer di masa krisis saat ini menjadi agenda utama KTT NATO di Chicago pada 20-21 Mei 2012. Berikut beberapa poin penting hasil KTT NATO 2012.

Logo NATO

AFGHANISTAN

Presiden AS Barack Obama dan semua pemimpin dari negara anggota NATO menyempurnakan kontrol keamanan bagi tentara Afganistan dan menarik 130.000 pasukan tempur dari Afganistan pada tahun 2014.

Aliansi 28 negara juga akan memperdebatkan dukungan terhadap Afganistan pasca 2014, yang diharapkan agar tetap fokus untuk memberikan pelatihan kepada pasukan keamanan Afghanistan.

NATO juga memperdebatkan ukuran kekuatan militer Afghanistan dan dana itu akan dibutuhkan setelah 2014. Kekuatan militer dan polisi Afganistan akan tumbuh menjadi 352.000 personil tahun ini, tetapi AS mengatakan penumbuhan hanya 228.000 personil.

Biaya masa depan untuk mendukung pasukan Afghanistan diperkirakan 44,1 miliar dolar per tahun. Amerika Serikat akan menanggung setengah dari biaya dan Washington ingin masyarakat internasional menyediakan setengah dana sisanya.

PERISAI RUDAL UNTUK EROPA

NATO juga menyatakan perlunya "perlindungan sementara" dari perisai rudal milik AS untuk melindungi Eropa dari ancaman rudal balistik dari musuh-musuh seperti Iran.

Pengumuman itu mengindikasikan bahwa kapal perang AS yang bersenjata rudal pencegat dan sistem radar peringatan dini di Turki akan berada di bawah perintah dan kontrol dari pangkalan NATO di Ramstein, Jerman.

Sistem pertahanan rudal memang sedang digunakan selama beberapa tahun ini di Eropa. Polandia dan Rumania telah sepakat untuk menjadi tuan rumah bagi rudal darat AS SM-3 sedangkan kapal Aegis AS berbasis di pangkalan Angkatan Laut Spanyol.

Perisai udara semacam ini dijadwalkan akan beroperasi penuh (melindungi semua negara NATO) pada tahun 2018, sistem pertahanan ini telah membuat marah Rusia, yang khawatir akan mengganggu penangkal nuklirnya dan mengancam akan menyebarkan senjatanya di seluruh perbatasannya dengan Eropa.

Untuk meredakan kekhawatiran Rusia, NATO telah mendesak Moskow untuk bekerja sama dalam sistem pertahanan tersebut tetapi kedua belah pihak tidak menemukan kata sepakat.

SMART DEFENCE

KTT ini menjadi loncatan untuk inisiatif NATO "Smart Defence", dorongan untuk mengadakan proyek-proyek militer bersama untuk menghemat biaya di masa depan.

Dua puluh sampai 25 proyek militer diumumkan di Chicago, mulai dari pelatihan pilot helikopter sampai ke manajemen amunisi.

Amerika Serikat, yang menyumbang 75 persen dari pengeluaran militer NATO, telah menekan sekutu Eropa selama bertahun-tahun untuk ikut menarik dana dari Anggaran mereka, tetapi krisis utang membuat negara-negara sekutu Amerika di Eropa sulit mengeluarkan dana untuk investasi senjata/program baru.

Perang yang dipimpin angkatan udara NATO di Libya tahun lalu, memperlihatkan perbedaan yang mencolok antara alat perang AS dan Eropa. AS di saat krisis atau tidak tetap mau menampilkan kekuatan perangnya, tapi ini berbeda dengan Eropa, saat di Libya mereka kekurangan tanker pengisian bahan bakar, pesawat pengintai dan rudal. Semua ini akibat krisis ekonomi yang melanda Eropa.

KEMITRAAN

NATO ingin memperkuat kemitraan di seluruh dunia, melihat dari keberhasilan kerja sama mereka dengan Qatar, Uni Emirat Arab dan Yordania dalam kampanye udara di Libya tahun lalu.

NATO ingin mempererat hubungan dengan mitra tradisional seperti Australia, Jepang, Korea Selatan dan Selandia Baru.

Tapi tiga kekuatan militer tidak diundang dalam KTT tersebut yaitu China, India dan Israel. Presiden Rusia Vladimir Putin juga menolak untuk hadir di KTT NATO tersebut.