Sabtu, Maret 03, 2012

Jepang Mengancam Akan Membatalkan Pembelian Jet Tempur Siluman F-35

menteri pertahanan jepang
Naoki Tanaka
 Pada Rabu lalu 29 Februari 2012, Menteri Pertahanan Jepang mengumumkan bahwa Jepang dapat membatalkan secara sepihak pembelian 42 jet tempur generasi kelima JSF F-35 dari Lockheed Martin senilai 4,7 miliar dollar kecuali Pemerintah AS dapat menjamin usulan tenggat waktu pengiriman dapat dipenuhi dan memberikan jaminan bahwa biaya yang diusulkan sudah dikonfirmasi. Kontrak resminya akan dijadwal untuk ditandatangani pada musim panas ini.

Dalam pidato di Japanese Diet, Menteri Pertahana Jepang Naoki Tanaka menyatakan sikap pesimisnya bahwa Amerika tidak dapat menyelesaikan kontrak sesuai jadwal. Keterlambatan yang signifikan dapat membahayakan kemampuan pertahanan Jepang. Tanaka menunjukkan bahwa kontrak dapat dibatalkan dan Jepang akan mempertimbangkan jet tempur alternatif. Seperti yang kita ketahui, Jepang saat ini sedang berjuang dengan utang nasional sebesar 2 kali lipat GDP, merupakan faktor yang sangat berat untuk memilih jet tempur generasi penerus bangsa.

F-35, merupakan jet tempur generasi kelima, yang sedang diproduksi oleh Lockheed Martin AS dalam proyek bersama dengan BAE Systems dan Northrop Grumman. AS sebelumnya telah mengumumkan sebagai rencana awalnya untuk mengakuisisi 2.433 F-35. Tapi, karena kesulitan teknis, keterlambatan pengembangan dan tantangan produksi, telah melonjakkan biaya program awal dari 233 miliar dollar menjadi lebih dari 385 miliar dollar. Banyak analisis yakin bahwa biaya akan menjadi lebih besar lagi menjadi lebih dari 1 triliun dollar.

Jet tempur siluman AS
F-35
Jepang memutuskan untuk membeli F-35 pada bulan Desember lalu sebagai pengganti armada-armada tuanya kendati masalah teknis, keterlambatan produksi dan overruns biaya yang melanda program tersebut. Harganya sekitar 113 juta dollar per pesawat, seandainya jadi, F-35 akan menjadi pembelian sistem senjata termahal yang pernah dilakukan Dephan Jepang.

Jepang akan membayar 122,96 juta dollar AS per pesawat apabila 4 unit F-35 dipastikan pengirimannya pada 2017. Tinjauan konfirmatif ke Lockheed Martin akan dilakukan untuk mengkonfirmasi jadwal pengiriman sebelum kontrak resmi ditandatangani.

Awal tahun ini, Kementerian Pertahanan Jepang telah melayangkan surat ke Departemen Pertahanan AS untuk meminta kepastian biaya dan meminta jaminan bahwa jadwal pengiriman yang diusulkan akan dipenuhi.

jet tempur siluman AS
F-35
Dalam keterangannya, Menteri Tanaka mengungkapkan keraguannya akan kerjasama ini. Ini merupakan pernyataannya yang pertama kepada publik dalam hal kemungkinan bear akan membatalkan pembelian F-35 tersebut.

Lockheed Martin telah mengumumkan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan pemerintah Jepang dan Lockheed Martin akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kesanggupan biaya, manufaktur dan jadwal pengiriman yang ditentukan oleh Jepang. Namun, perusahaan tidak dapat menentukan biaya secara sepihka, harus melalui negoisasi dengan Pemerintah AS.

Pembatalan pesanan Jepang atas F-35 ini akan menjadi pukulan serius untuk prospek ekspor masa depan Lockheed Martin dan terutama AS sendiri.